Liputan6.com, Taipei - Taiwan mulai memindahkan lebih dari 400 orang ke fasilitas karantina terpusat pada Kamis 29Â April dari hotel bandara setelah wabah domestik COVID-19 yang langka, dan akan mensterilkan seluruh bangunan hotel.
Taiwan telah mengendalikan pandemi dengan baik karena pencegahan dini dan efektif, termasuk menutup sebagian besar perbatasannya.
Advertisement
Melansir Strait Times, Jumat (30/4/2021), sebagian besar kasus telah diimpor dari luar negeri, meskipun pulau tersebut telah melaporkan infeksi domestik sporadis dalam beberapa bulan terakhir.
Sejak pekan lalu, Taiwan telah melaporkan infeksi COVID-19 pada sembilan pilot kargo dari maskapai terbesar Taiwan, China Airlines, beberapa di antaranya telah menginap di hotel Novotel Taipei Taoyuan International Airport, yang sekarang sedang dievakuasi.
Mereka diperkirakan telah terinfeksi di luar negeri.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Penghuni Hotel Dievakuasi
Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan kepada wartawan bahwa seorang pekerja hotel yang terinfeksi sedang dalam perawatan intensif dan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk memindahkan semua 412 orang di hotel, termasuk pilot dan staf, ke fasilitas karantina terpusat untuk pengujian.
Hotel sedang disterilkan secara menyeluruh, tambahnya.
"Kami khawatir pekerja lain mungkin juga terinfeksi," kata Chen.
China Airlines, yang harus membatalkan beberapa penerbangan saat pilotnya diuji, mengatakan sepenuhnya mematuhi langkah-langkah pencegahan epidemi pemerintah dan meningkatkan vaksinasi untuk staf.
"Selama pandemi, virus ada di mana-mana, dan China Airlines tidak akan berhenti sebentar," katanya dalam sebuah pernyataan.
Jumlah kasus COVID-19 di Taiwan tetap sangat kecil dibandingkan dengan beberapa bagian lain dunia, dengan hanya 58 orang yang dirawat di rumah sakit.
Hingga saat ini telah dilaporkan 1.122 kasus, termasuk 12 kematian.
Â
Advertisement