Liputan6.com, Tel Aviv - Israel mendapat kecaman lantaran sebuah postingan di akun Twitter-nya memuat ratusan emoji roket, di tengah aksi pemboman hebat militernya di Gaza.
Akun media sosial, yang kabarnya dikelola oleh kementerian luar negeri Israel, mengklaim bahwa unggahan tersebut merujuk pada jumlah roket yang ditembakkan Hamas ke warga Israel.
Baca Juga
Israel mengklarifikasi bahwa tweet tersebut hanyalah upaya untuk memberikan perspektif kepada pemirsa tentang serangan udara baru-baru ini, demikian dikutip dari laman Arab News, Kamis (20/5/2021).
Advertisement
🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀
— Israel ישראל (@Israel) May 17, 2021
Kicauan tersebut disertai dengan pesan yang berbunyi: "Hanya untuk memberi Anda semua perspektif, ini (emoji roket) adalah jumlah total roket yang ditembakkan ke warga sipil Israel. Masing-masing roket ini dimaksudkan untuk membunuh. Jangan salah. Setiap roket memiliki alamat. Apa yang akan Anda lakukan jika alamat itu milik Anda? "
Kritikus berpendapat, bagaimanapun, posting yang datang di tengah serangan baru Israel di Gaza, tidak sensitif.
Aksi pemboman Israel telah menewaskan sedikitnya 213 warga Palestina sejauh ini, termasuk 61 anak-anak, dengan lebih dari 1.400 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kritik Keras
Kicauan itu mendapat kritik keras secara online. Louis Fishman, seorang profesor di Brooklyn College, City University of New York, membalas bahwa "Israel telah kehilangan front diplomatik dalam perang ini. Sekarang tinggal emoji. Sungguh, ini menyedihkan."
Orang lain secara online menyebut tweet itu "kejam dan menyebut Israel pendendam yang memuakkan", "gila" dan "sangat keji."
Israel telah meningkatkan kampanye kekerasannya di Palestina, dengan lebih dari 52.000 warga Palestina mengungsi dan ratusan bangunan hancur di Jalur Gaza.
Advertisement