Liputan6.com, Washington D.C- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa negaranya menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
"Amerika Serikat sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu oleh Hamas dan kelompok teroris berbasis Gaza lainnya yang telah merenggut nyawa warga sipil yang tidak bersalah," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (21/5/2021).
"Permusuhan ini telah mengakibatkan kematian tragis begitu banyak warga sipil, termasuk anak-anak, dan saya mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada semua keluarga, Israel dan Palestina, yang telah kehilangan orang yang dicintai," tutur Biden.
Advertisement
Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Biden menyampaikan pujiannya kepada Israel karena mengakhiri konflik setelah 11 hari.
Selain itu, Biden juga telah berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai bagian dari "keterlibatan diplomatik yang intens".
Presiden ke-46 AS tersebut juga menyampaikan terima kasihnya kepada Mesir atas peran mereka dalam menengahi kesepakatan tersebut.
Disampaikannya juga bahwa AS akan bekerja dengan PBB dan organisasi internasional lainnya dalam "memberikan bantuan kemanusiaan dengan segera" untuk warga Gaza.
"Kami akan melakukan ini dalam kemitraan penuh dengan Otoritas Palestina, bukan Hamas ... dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya," ujar Biden.
"Saya percaya Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dengan aman, dan menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara," jelasnya.
Ia pun menyampaikan janji untuk terus mengusahakan "diplomasi yang tenang dan tanpa henti menuju tujuan tersebut".
Israel dan Hamas menyetujui proposal gencatan senjata oleh Mesir yang akan berlaku Jumat pagi di Gaza meskipun suara ledakan masih terdengar di Gaza.
Kantor Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan kabinet keamanannya telah memberikan suara bulat untuk gencatan senjata "timbal balik dan tanpa syarat".
Komentar dari Ahli Soal Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Sebelumnya, dalam laporan Reuters, seorang pejabat Hamas menyebut gencatan senjata akan "saling menguntungkan dan simultan".
"Perlawanan Palestina akan mematuhi perjanjian ini selama Pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama," kata Taher al-Nono, penasihat media untuk pimpinan Hamas Ismail Haniya, dalam sebuah pernyataan.
Mesir telah memerintahkan dua delegasi keamanan mereka ke Israel dan Wilayah Palestina untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata, menurut laporan statiun TV Mesir.
Di sisi lain, Aaron David Miller, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan di Twitter bahwa gencatan senjata akan "rentan terhadap sejumlah tantangan".
Adapun komentar dari Shibley Telhami, seorang profesor di Universitas Maryland, yang menyebutkan, "senjata akan diam ... namun kekerasan dan pendudukan masih akan terus berlanjut secara diam-diam".
Biden sebelumnya telah mendesak Netanyahu untuk mengurangi ketegangan dalam konflik di Gaza, dan segera menuju gencatan senjata dalam panggilan telepon pada 19 Mei.
Kedua pemimpin itu diketahui berbicara hingga sebanyak enam kali dalam 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas.
"Presiden menyampaikan kepada perdana menteri bahwa ia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre kepada wartawan.
Biden dan pejabat pemerintah AS lainnya telah mendorong Netanyahu dan pejabat tinggi Israel untuk menghentikan pemboman di Gaza, demikian menurut laporan kantor berita Associated Press.
Advertisement