Hujan Lebat Berhari-Hari Picu Tanah Longsor di Jepang, 20 Orang Dilaporkan Hilang

Tayangan TV menunjukkan detik-detik longsor Jepang saat gundukan lumpur jatuh menuruni lereng bukit di kota barat daya Tokyo dan menyebabkan beberapa rumah hancur atau terkubur.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Jul 2021, 15:22 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 15:05 WIB
[Bintang] Bendera Jepang
Bendera Jepang (via onlinestores.com)

Liputan6.com, Atami - Tanah longsor besar melanda Kota Atami di Jepang tengah dan sekitar 20 orang hilang, demikian menurut  pihak berwenang setempat.

Mengutip laporan BBC, Sabtu (3/7/2021), tayangan TV menunjukkan gundukan lumpur jatuh menuruni lereng bukit di kota barat daya Tokyo. Beberapa rumah hancur atau terkubur.

Insiden itu terjadi setelah hujan lebat berhari-hari di wilayah tersebut, lapor NHK.

Perdana Menteri Yoshihide Suga kemudian membentuk satuan tugas darurat untuk menanggapi bencana tersebut.

Curah hujan yang mengguyur dilaporkan di atas rata-rata bulan Juli untuk prefektur Shizuoka, di mana Atami, sebuah resor mata air panas berada. Kanagawa yang bertetangga juga dilanda curah hujan yang luar biasa tinggi.

Seorang saksi mengatakan kepada NHK: "Saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor mengalir ke bawah saat petugas penyelamat mendesak orang untuk mengungsi. Jadi saya lari ke tempat yang lebih tinggi."

Tanah longsor terjadi pada pukul 10.30 waktu setempat (01:30 GMT), menurut seorang penduduk setempat.

 

 

Jepang Rentan Longsor

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Menurut NHK, polisi, petugas pemadam kebakaran dan anggota militer Jepang terlibat dalam operasi pencarian.

Sementara itu, penduduk di beberapa bagian dari tiga prefektur - Shizuoka, Kanagawa dan Chiba - telah diperintahkan untuk mengungsi menyusul peringatan banjir lebih lanjut di daerah dataran rendah.

Jepang rentan terhadap tanah longsor dan banjir selama musim hujan tahunannya. Puluhan orang dilaporkan tewas akibat banjir pada Juli tahun lalu, dan lebih dari 200 orang tewas pada 2018 ketika bagian barat Jepang terendam. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya