Liputan6.com, Jakarta - BPOM Kerajaan Arab Saudi telah memberikan restu kepada pemakaian vaksin Moderna untuk melawan COVID-19.
Berita tentang Arab Saudi yang menyetujui vaksin Moderna untuk melawan COVID-19 menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Minggu (11/7/2021).
Berita populer lainnya membahas tentang Rusia yang beranji untuk memberikan junta militer Myanmar 2 juta dosis vaksin COVID-19.
Advertisement
Diketahui bahwa Myanmar, telah melaporkan rekor lain dalam kasus dan kematian akibat COVID-19.
Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu studi di Prancis yang mengatakan bahwa 95 persen warga harus divaksinasi untuk melawan COVID-19 varian Delta.Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
1. Arab Saudi Restui Vaksin Moderna untuk Lawan COVID-19
BPOM Kerajaan Arab Saudi telah memberikan restu kepada pemakaian vaksin Moderna untuk melawan COVID-19. Prosedur impor akan segera dimulai.
Vaksin Moderna pernah digunakan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat (AS)Â Kamala Harris. Sebelumnya, vaksin Moderna juga sudah diizinkan sebagai syarat pendatang yang ingin masuk ke Saudi.
Menurut laporan Arab News, Sabtu (10/7/2021), BPOM Arab Saudi akan melakukan analisis begitu produk Moderna tiba untuk memastikan kualitasnya. Moderna menjadi vaksin keempat yang bisa digunakan di Arab Saudi setelah AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson.
Advertisement
2. Rusia Janji Beri Junta Militer Myanmar 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19
Junta militer Myanmar telah mengumumkan bahwa Rusia akan mengirim dua juta dosis vaksin virus corona COVID-19 mulai bulan ini, karena negara Asia Tenggara itu melaporkan rekor lain dalam kasus dan kematian COVID-19.
Jenderal Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta 1 Februari terhadap pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, mengatakan virus itu menyebar cepat di Myanmar dan bahwa pejabat senior pertahanan Rusia telah mengatakan kepadanya bantuan dengan vaksin sedang dalam perjalanan.
"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya menginginkan dua juta dan mereka akan memberi," katanya dalam sambutan yang dibawa oleh televisi Myawaddy milik tentara.
3. Studi Prancis: Lawan Varian Delta, 95 Persen Warga Harus Divaksin COVID-19
Dewan Ilmiah (Scientific Council) di Prancis berkata persentase vaksinasi harus mencapai 90 persen bahkan lebih untuk melawan varian COVID-19 Delta. Varian itu disebut bisa menerjang dengan cepat.
"Gelombang keempat terkait varian Delta dapat menyerang dengan cepat dengan dampak kepada istem kesehatan meski ada level tinggi vaksinasi," ujar Scientific Council, dilansir France24, Sabtu (10/7/2021).
"Kita tidak bisa mengendalikan epidemi ini kecuali 90 sampai 95 persen masyarakat telah divaksinasi atau terinfeksi," kata para ilmuwan.
Advertisement