Liputan6.com, Jakarta - Setidaknya enam orang tewas ketika hujan monsun memicu tanah longsor dan banjir bandang di lokasi pengungsian warga Rohingya di tenggara Bangladesh pada Selasa (27/7).
Longsor itu juga mengakibat ribuan orang dipindahkan ke kamp-kamp pengungsi Rohingya.
Dikutip dari The Straits Times, Rabu (28/7/2021) komisaris pengungsi, Shah Rezwan Hayat mengatakan ada 5 orang Rohingya termasuk tiga anak yang terkubur dan tewas setelah bagian dari bukit menghancurkan gubuk bambu dan terpal mereka di kamp Balukhali.
Advertisement
"Hujan deras berhari-hari menyebabkan tanah longsor," kata Shah kepada AFP.
Seorang anak Rohingya lainnya juga tewas setelah tenggelam di sungai dekat kamp pengungsi Palongkhali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dua Korban Luka Segera Dilarikan ke Rumah Sakit
Disebutkan juga bahwa semua aliran sungai di kamp-kamp itu meluap saat banjir bandang.
"Kami juga telah menyelamatkan dua orang yang terluka dan mengirim mereka ke rumah sakit," kata Shah kepada AFP, seraya menambahkan ribuan keluarga Rohingya telah direlokasi di dalam kamp untuk menjaga mereka tetap aman.
Diketahui, hampir satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak di distrik Cox's Bazar, distrik tenggara Bangladesh, yang berbatasan dengan Myanmar.
Sekitar 740.000 orang Rohingya meninggalkan rumah mereka di negara bagian Rakhine pada Agustus 2017, melarikan diri dari kekerasan brutal oleh pasukan keamanan Myanmar.
Ribuan keluarga pengungsi ini, terutama mereka yang tinggal di lembah-lembah dalam pemukiman seluas 2.832 hektar, tetap berisiko tinggi terhadap tanah longsor setiap tahun selama musim hujan.
Juni lalu, dua pengungsi tewas dalam tanah longsor terpisah saat hujan lebat.
Advertisement