Liputan6.com, Yangon - Penjara utama Myanmar memberikan suntikan vaksin COVID-19 lebih dari 600 narapidana pada hari pertama upaya vaksinasi tahanan di negara itu.
Myanmar telah melihat lonjakan kasus COVID-19 sejak Juni 2021, dengan 4.980 kasus dan 365 kematian yang dilaporkan pada Rabu (28/7), menurut data kementerian kesehatan negara itu yang dikutip dalam laporan media.
Baca Juga
Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (29/7/2021), petugas medis dan layanan pemakaman Myanmar juga melaporkan jumlah kematian yang tinggi.
Advertisement
Dengan meningkatnya jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19, otoritas militer, yang menghadapi oposisi luas sejak kudeta pada Februari lalu, berencana membangun 10 krematorium baru di Yangon, yang akan mampu mengkremasi lebih dari 3.000 jenazah dalam sehari, menurut laporan media pemerintah Myanmar.
Narapidana di penjara Insein Yangon menggelar protes pekan lalu atas apa yang disebut para aktivis sebagai wabah besar COVID-19 di fasilitas era kolonial, tempat banyak pengunjuk rasa pro-demokrasi ditahan.
Surat kabar Global New Light of Myanmar, yang mengutip pejabat penjara, mengatakan bahwa 610 narapidana divaksinasi pada Rabu (28/7) waktu setempat.
Jumlah narapidana di Myanmar yang divaksinasi pun akan semakin bertambah dalam beberapa hari mendatang - tergantung pada pasokan vaksin.
"Ini adalah vaksinasi COVID-19 pertama pada para tahanan," kata seorang petugas penjara yang tidak disebutkan namanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ada 2.500 Narapidana yang Telah Mendaftar untuk Divaksinasi
Surat kabar Global New Light of Myanmar juga melaporkan ada sebanyak 2.500 narapidana yang telah mendaftar untuk divaksinasi dari lebih dari 9.000 di penjara di Myanmar.
Foto-foto yang diterbitkan di surat kabar lokal Myanmar menunjukkan beberapa narapidana divaksinasi termasuk Sean Turnell, seorang penasihat ekonomi Australia untuk pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.
Turnell, yang telah memberi nasihat tentang kebijakan ekonomi selama beberapa tahun, ditahan beberapa hari setelah pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer pada 1 Februari lalu.
Penjara Insein menampung ribuan tahanan politik yang ditahan sejak kudeta dan jurnalis yang dituduh melanggar aturan junta, termasuk jurnalis AS, Daniel Fenster.
Politisi Nyan Win, penasihat pemimpin terguling Aung San Suu Kyi, meninggal di rumah sakit pada Juli ini setelah terinfeksi COVID-19 di penjara, menurut keterangan dari partainya.
Chan Aye Kyaw, juru bicara departemen penjara, mengatakan melalui telepon bahwa sekitar 200 narapidana secara nasional telah dites positif COVID-19, termasuk delapan tahanan di Insein, dan dirawat di area terpisah.
Jaringan MRTV yang dikelola negara melaporkan bahwa otoritas militer berencana untuk memvaksinasi semua 40.000 narapidana di Myanmar.
Pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing pekan ini juga menyerukan untuk lebih banyak kerja sama internasional dalam mengatasi COVID-19, termasuk dengan sesama anggota PBB Asia Tenggara (ASEAN) dan "negara-negara sahabat".
Advertisement