Liputan6.com, Beirut - Satu tahun lalu, ledakan dahsyat terjadi di pelabuhan di Beirut, Lebanon. Video-video beredar di media sosial yang merekam gumpalan asap di pelabuhan.
Advertisement
Tiba-tiba, terdengar dentaman susulan diiringi asap kemerahan. Sekejap kemudian, ledakan dengan intensitas yang lebih besar terjadi.
Awan jamur dengan cepat menyapu area ledakan, kemudian menampilkan asap berwarna merah yang menjulang tinggi. Ribuan orang terluka dan lebih dari 200 nyawa melayang.
Belakangan, ketahuan bahwa ledakan berasal dari amonium nitrat yang selama enam tahun tersimpan di gudang pelabuhan.
Berikut kilas balik ledakan dahsyat di Lebanon pada Selasa petang, 4 Agustus 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Seperti Bom Hiroshima
Gubernur Beirut Marwan Abboud langsung pergi ke lokasi kejadian setelah ledakan. Ia mengaku tak pernah menyaksikan tragedi ini sepanjang hidupnya.
Ia juga menangis ketika melihat kerusakan yang terjadi.
"(Ini) mirip dengan apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki," ucapnya ketika diwawancara Sky News di tempat kejadian.
Gubernur Marwan berkata 300 ribu kehilangan tempat tinggal akibat ledakan Beirut.
Advertisement
2. Porak-Poranda
Gubernur Marwan menyebut 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat ledakan Beirut.
Sebelum ledakan yang lebih besar terjadi, banyak warga yang merekam kebakaran di pelabuhan. Banyak video yang beredar menunjukkan detik-detik tempat tinggal warga dihantam efek ledakan. Ruang keluarga mereka langsung porak-poranda dan kaca-kaca rumah hancur.
Ratusan bangunan bersejarah di Lebanon juga rusak akibat ledakan yang terjadi. Salah satu yang rusak adalah Gereja St Joseph. Vatican News menyebut gereja itu dibangun pada 1875.
Istana Sursock yang berusia 160 tahun juga rusak.
3. Pidato PM Hassan Diab
Berikut petikan pidato PM Hassan Diab seperti dilansir National News Agency di Lebanon, Rabu (5/8/2020).
Kepada rakyat Lebanon,
Hari ini adalah hari yang sangat sedih dan menyakitkan. Beirut berduka. Lebanon menghadapi sebuah bencana.
Ya. Ini adalah bencana nasional yang besar. Foto-foto dan video-video yang kami lihat sangatlah menggambarkan tragedi ini dan menerjemahkan lingkup malapetaka yang berdampak ke Lebanon.
Beirut sedang berduka. Seluruh Lebanon merasakan bencana.
Lebanon sedang melalui cobaan berat yang hanya dapat dihadapi dengan persatuan nasional dan solidaritas di antara rakyat Lebanon dari seluruh latar belakang dan daerah.
Kita sedang melalui sebuah bencana yang hanya dapat diatasi dengan tekad dan kegigihan untuk menghadapi tantangan serius ini dan konsekuensinya yang destruktif.
Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa akuntabilitas. Mereka yang bertanggung jawab pada bencana ini akan membayar harganya.
Ini adalah janji yang saya buat kepada mereka yang mati syahid dan terluka. Ini adalah komitmen nasional.
Advertisement
4. Korban Meninggal
Korban meninggal tercatat setidaknya ada 218 orang. Korban luka-luka mencapai lebih dari 7.000 orang.
Dunia lantas bersama-sama memberikan bantuan kepada Lebanon, mulai dari Arab Saudi, Yordania, Jepang, Amerika Serikat, hingga Israel.
Pada Oktober 2020, warga Lebanon melepaskan bendera putih di dekat pelabuhan Beirut sebagai cara simbolis untuk mengenang para korban yang kehilangan nyawa mereka.
Ada tiga WNI yang juga terdampak ledakan ini, dan mereka dilaporkan selamat.
5. Perdana Menteri Lengser
Pada 6 Agustus 2020, AFP melaporan bahwa Menteri Informasi Lebanon, Manal Abdel Samad, menyerukan adanya tahanan rumah bagi pihak-pihak terkait penyimpanan amonium itu.
Namun, Arab News melaporkan pada 6 April 2021 bahwa enam orang yang ditahan terkait kasus ini dibebaskan. Empat orang dari mereka adalah pegawai pelabuhan.
Meski bebas, mereka semua dilarang keluar dari Lebanon.
Sementara, PM Hassan Diab lengser dari jabatannya pada 10 Agustus 2021. Jabatan PM kemudian dipegang Saad Harari.
Namun, kini Harari mundur dan digantikan oleh miliarder Najib Mikati
Advertisement