Di PBB, Joe Biden Ingin Palestina dan Israel Hidup Akur

Joe Biden membahas Palestina dan Israel di pidato Sidang Umum PBB.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Sep 2021, 20:01 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 19:39 WIB
FOTO: Israel Lancarkan Serangan Udara Terhadap Gaza
Sebuah bola api membubung setelah serangan udara di Khan Yunis, Jalur Gaza, Palestina, 23 Agustus 2021. Militer Israel menolak berkomentar ketika dihubungi oleh AFP. (SAID KHATIB/AFP)

Liputan6.com, New York City - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membahas isu Israel dan Palestina agar hidup akur sebagai dua negara. Biden menegaskan dukungan total kepada Israel. 

"Komitmen Amerika Serikat kepada keamanan Israel tak perlu dipertanyakan, dan dukungan kami untuk sebuah negara Yahudi yang merdeka adalah hal yang tegas," ujar Presiden Biden dalam pidatonya, dikutip Kamis (23/9/2021).

Meski demikian, Joe Biden meminta agar Israel dan Palestina agar mengikuti solusi dua negara (two state solution).

"Saya terus percaya bahwa solusi dua negara adalah cara yang terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi yang berdemokrasi untuk hidup dengan damai bersama negara Palestina yang bertumbuh, berdaulat, dan demokratis," ucap Biden.

Ia berkata agar tujuan tersebut dapat terus dikejar dan jangan menyerang untuk melakukan progres.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Sepakat

FOTO: Setelah Gencatan Senjata Hamas dan Israel
Seorang pria Palestina berdoa di samping puing-puing rumah keluarganya yang hancur karena serangan udara Israel di Beit Lahia, Jalur Gaza, Jumat (4/6/2021). Gencatan senjata yang mengakhiri perang 11 hari antara Hamas dan Israel telah lama dilakukan. (AP Photo/Felipe Dana)

Perdana Menteri Mohammed Ishtaye pada Senin (6/9) meminta pemerintah Israel untuk menyajikan program perdamaian kepada rakyat Palestina untuk mewujudkan "solusi dua negara".

Ada sebuah rencana yang diusulkan oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk membatasi konflik.

"Kami yakin bahwa baik Amerika Serikat maupun Eropa tidak akan membeli rencana Bennett," kata Ishtaye.

Ia juga mengatakan bahwa "mengurangi konflik adalah rencana yang bertujuan untuk mengurangi tanah Palestina dan memposisikan kembali pendudukan Israel di wilayah Palestina."

"Langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dengan Palestina akan diambil, meskipun tidak ada terobosan politik," dan "semua orang menyadari bahwa kami tidak mengharapkan terobosan politik dengan Palestina dalam waktu dekat," kata Bennett seperti dikutip media Israel.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya