Liputan6.com, Tepi Barat - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan bahwa situasi di wilayah Palestina "menjadi tak tertahankan karena pelanggaran Israel."
Dia meminta Amerika Serikat untuk mengubah kata-katanya tentang masalah Palestina menjadi perbuatan, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (18/10/2021).
Baca Juga
Abbas juga mendesak masyarakat internasional untuk bergerak cepat guna mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Advertisement
Abbas membuat pernyataan itu selama pertemuan dengan para pebisnis Palestina di kantornya di kota Ramallah, Tepi Barat.
Abbas mengatakan bahwa "Israel harus menghentikan semua tindakannya terhadap rakyat kami di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza," memperingatkan bahwa jika Israel menolak solusi dua negara, "Palestina akan diwajibkan untuk memilih pilihan politik lainnya."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerapan Resolusi PBB
Pada 2 Oktober 2021, Abbas mengatakan bahwa salah satu pilihannya adalah menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang disahkan pada tahun 1947.
Pembicaraan damai langsung antara Israel dan Palestina, yang disponsori oleh Amerika Serikat telah berlangsung selama sembilan bulan.
Namun, itu semua berhenti pada tahun 2014 menyusul ketidaksepakatan mendalam tentang penyelesaian Israel dan pengakuan pendirian negara Palestina di perbatasan 1967.
Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang diklaim oleh Palestina, dalam perang Timur Tengah 1967 dan telah mengendalikan mereka sejak saat itu.
Advertisement