Jepang Luncurkan Satelit Baru untuk Perkuat Layanan GPS

Pemerintah Jepang berupaya meningkatkan jumlah satelit di orbit menjadi tujuh buah pada tahun fiskal 2023.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Okt 2021, 16:27 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 16:27 WIB
Siklon Tropis
Gambar satelit menunjukkan sekelompok besar hujan dan badai di dekat Filipina pada Selasa sore, waktu setempat. (Badan Meteorologi Jepang / Himawari 8)

Liputan6.com, Tokyo - Jepang pada Selasa (26/10) meluncurkan satelit baru ke orbit untuk menggantikan quasi-zenith pertama yang sudah tua.

Satelit sebelumnya, telah menyediakan data penentuan posisi global yang akurat untuk layanan seperti GPS, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (26/10/2021).

Satelit baru, yang dimuat dalam roket H-2A diluncurkan pada pukul 11:19 waktu setempat dari Pusat Ruang Angkasa Tanegashima di Prefektur Kagoshima, barat daya Jepang.

Peluncuran awalnya dijadwalkan pada Senin (25/10) tetapi ditunda karena cuaca buruk.

Diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries Ltd., satelit ini menggantikan satelit Michibiki No. 1 yang diluncurkan pada 2010 dan telah mencapai akhir masa pakai.

Ini akan digunakan bersama dengan tiga satelit Michibiki yang diluncurkan sebelumnya dan melengkapi jaringan satelit AS yang ada.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peningkatan Satelit untuk GPS

Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)

Pemerintah Jepang berupaya meningkatkan jumlah satelit di orbit menjadi tujuh buah pada tahun fiskal 2023. Tujuannya untuk memperkuat "GPS Jepang" dengan layanan sistem penentuan posisi global yang lebih akurat.

Roket H-2A yang membawa satelit memiliki panjang 53 meter dan berat sekitar 290 ton saat diluncurkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya