Penikaman di China, Pria Berpisau Serang Tujuh Orang Lalu Lompat dari Jembatan

Seorang pria di China menggunakan pisau untuk menikam sejumlah orang di daerah Wuhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2021, 10:43 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 10:29 WIB
Ilustrasi police line (Sumber: Wikimedia Commons)
Ilustrasi police line (Sumber: Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Wuhan - Polisi di China tengah pada Selasa 26 Oktober 2021 memburu seorang pria yang membunuh tujuh orang termasuk seorang kepala Partai Komunis di desa sebelum melompat dari jembatan, kata petugas.

Tersangka, bermarga Gao, menikam hingga tewas sebuah keluarga beranggotakan lima orang termasuk dua anak di Wuhan pada hari Minggu, kata kepolisian kota itu dalam sebuah pernyataan di Weibo, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (27/10/2021).

Dia melukai seorang pejalan kaki dan seorang sopir taksi saat mencoba mencuri mobil untuk melarikan diri, dia kemudian melompat dari jembatan di atas Sungai Yangtze Senin pagi.

Petugas sejauh ini tidak mengatakan apakah pria itu diperkirakan selamat setelah melompat dari jembatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kejahatan di China Banyak Menggunakan Pisau

guru-korban-perkosaan-police-line-130329
ilustrasi police line

Ketua partai kotapraja Xiaosi, istrinya, menantu perempuan dan dua cucu termasuk di antara mereka yang ditikam hingga tewas, situs berita milik pemerintah China.org melaporkan.

Anak lain yang terluka ditemukan di tempat kejadian masih hidup dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki, kata media setempat.

China tidak mengizinkan warga sipil membawa senjata, sehingga banyak kejahatan kekerasan dalam beberapa dekade terakhir yang menggunakan pisau.

Pada Februari 2019, seorang pria yang mencurigai istrinya berzina menikam delapan orang lainnya hingga tewas di sebuah desa di barat laut Provinsi Gansu.

Lalu, seorang pria yang menggunakan pisau menikam sembilan murid di luar sebuah sekolah menengah di Provinsi Shaanxi, China utara pada tahun 2018.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya