Liputan6.com, Jakarta - Republik Persatuan Myanmar resmi tak diundang di acara Bali Democracy Forum ke-14 yang akan digelar pada 9 Desember 2021. Penyebabnya adalah gonjang-ganjing politik di Myanmar.
Seperti diketahui, militer Myanmar melakukan kudeta pada awal 2021. Kudeta yang awalnya berjalan mulus kemudian jadi penuh tumpah darah.
Advertisement
Baca Juga
"Kali ini kita tidak mengundang Myanmar," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/12/2021).
Faizasyah mengatakan, masih ada isu terkait status pemerintahan di Myanmar yang membuat negara itu tak diundang ke Bali Democracy Forum.
"Sehingga di situ tidak diundang untuk hadir dalam kesempatan ini," terangnya.
Selain Myanmar, Sudan juga tidak diundang. Sudan juga mengalami kudeta milier pada Oktober 2021. Kondisi negara itu masih chaos.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Format Hybrid
Berdasarkan infor Kemlu, BDF tahun ini masih menggunakan format BDF tahun lalu, yaitu format Hybrid, mengundang delegasi dari beberapa perwakilan negara dan organisasi internasional yang bertempat di Jakarta untuk turut hadir di Bali. Delegasi lainnya akan hadir secara virtual.
The 14th BDF akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2021 di Sofitel Nusa Dua, Kawasan Nusa Dua, Bali pada pukul 10.00 - 17.00 WITA.
Penyelenggaraan tahun ini dapat diakses masyarakat luas melalui penayangan di laman Sosial Media Resmi Kementerian Luar Negeri.
Hasil diskusi dari seluruh sesi diharapkan akan menjadi lebih informatif, inklusif, dan komprehensif karena tidak hanya membahas suatu isu dari sudut pandang pemerintah selaku pembuat kebijakan, namun juga dari berbagai stakeholder yang secara langsung berinteraksi di lapangan.
Advertisement