Liputan6.com, London - 27 tahun berlalu, Ratu Elizabeth II telah memberikan izin untuk melakukan pengeboran minyak di halaman Kastil Windsor.
Pekerjaan eksplorasi dapat dilakukan pada awal musim panas mendatang di tempat wisata yang populer.
Langkah itu dilakukan setelah penelitian menunjukkan mungkin ada hingga £1 miliar (pada saat itu) minyak tergeletak di bawah kastil, di Berkshire, yang masih diperbaiki setelah kebakaran melanda dua tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Dr Desmond Oswald dari Kanada dan istrinya Olive, pemilik Canuk Explorations yang berada di balik rencana tersebut, memperkirakan ada satu dari delapan peluang menemukan cukup minyak untuk mengisi 100 juta barel.
Dilansir dari BBC, Senin (6/12/2021), pengeboran diperkirakan mencapai kedalaman 300 m (984 kaki) dan akan dilakukan di Home Park yang terletak sekitar 500 m (1.640 kaki) dari dinding kastil.
Teknologi baru berarti jika minyak ditemukan, minyak dapat dibor di bawah tanah dari sumur yang terletak sekitar satu mil jauhnya (1,6 km).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tuai Kontra Dari Beberapa Pihak
Ada oposisi yang meningkat dari anggota dewan lokal yang khawatir rencana tersebut dapat membahayakan daerah tersebut dan mengubahnya menjadi "Dallas" versi Berkshire.
Dennis Outwin, walikota Windsor dan Maidenhead, sangat marah dengan rencana tersebut.
"Saya tidak percaya anda bisa mendapatkan 100 juta barel minyak hanya melalui pipa kecil," katanya kepada BBC. "Menurut pendapat saya, itu pasti akan membuat Windsor Great Park berubah menjadi Dallas kedua."
Konservasionis juga menentang rencana pengeboran minyak tersebut. Seorang juru bicara Greenpeace mengatakan area warisan sejarah dan alam harus dilestarikan untuk bangsa.
Dr Oswald mengatakan orang tidak perlu takut. "Permukaan tanah akan dikembalikan ke kondisi semula dan tidak akan ada manifestasi permukaan apapun yang pernah terjadi di lokasi," katanya.
Pada saat itu, dewan Kabupaten Berkshire belum membuat keputusan tentang proposal kontroversial tersebut.
Â
Reporter: Cindy Damara
Advertisement