10 Desember 2021: 268,4 Juta Kasus COVID-19 Dunia, Infeksi di AS Nyaris 50 Juta

Berikut ini update kasus COVID-19 dunia per 10 Desember 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Des 2021, 10:32 WIB
Diterbitkan 10 Des 2021, 10:32 WIB
Pertemuan Virtual Joe Biden dan Xi Jinping
Presiden Joe Biden mendengarkan saat ia bertemu secara virtual dengan Presiden China Xi Jinping dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, Senin (15/22/2021). Pertemuan dimaksudkan untuk menurunkan ketegangan antara AS dan China selaku dua negara adidaya dunia saat ini. (AP Photo/Susan Walsh)

Liputan6.com, Washington, DC - Kasus COVID-19 secara global sedang melonjak di tengah musim dingin. Dalam 28 hari terakhir, ada 15,9 juta kasus baru berdasarkan data Johns Hopkins University, Jumat (10/12/2021).

Amerika Serikat kini nyaris mencatat total 50 juta. Totalnya, ada 49,6 juta kasus di negara tersebut.

Berikut 5 negara dengan kasus baru terbanyak selama 28 hari terakhir:

1. AS: 2,7 juta kasus

2. Jerman: 1,4 juta

3. Inggris: 1,2 juta

4. Rusia: 957 ribu

5. Prancis: 806 ribu

Inggris sedang memperketat aturan social distancing. Kebijakan WFH kembali didorong agar diterapkan. Sementara, pemerintahan Joe Biden masih berusaha mendorong mandat wajib vaksin COVID-19, namun kebijakan itu masih sangat kontroversial di AS.

Angka vaksinasi di dunia telah mencapai 8,3 miliar dosis. 

Terkait angka kematian, totalnya ada 5,2 juta pasien meninggal karena Virus Corona COVID-19. Sebanyak 205 ribu pasien meninggal dalam 28 hari terakhir.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Singapura Kembali Deteksi Varian Omicron COVID-19

Seorang pengunjung, yang mengenakan masker pelindung di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona COVID-19, berjalan di sepanjang Merlion Park di Singapura pada 17 Februari 2020. (Roslan RAHMAN / AFP)
Seorang pengunjung, yang mengenakan masker pelindung di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona COVID-19, berjalan di sepanjang Merlion Park di Singapura pada 17 Februari 2020. (Roslan RAHMAN / AFP)

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan adanya penambahan dua dugaan awal kasus Omicron COVID-19 di sana. Satu di antaranya adalah pekerja Bandara Changi.

MOH mengatakan bahwa kedua kasus tersebut sudah vaksinasi lengkap, bahkan sudah menerima booster. 

Kasus lokal yang diidentifikasi sebagai kasus nomor 276.363 merupakan seorang WN Singapura berusia 24 yang diketahui bekerja pada bagian layanan penumpang di Terminal 1 dan 3 Bandara Changi.

Wanita tersebut, kata MOH, juga bekerja di area penumpang transit.

"Di mana dia mungkin telah berinteraksi dengan penumpang transit dari negara-negara yang terkena dampak Omicron," kata MOH dikutip dari situs Channel News Asia pada Jumat, 10 Desember 2021.

MOH menyebut bahwa wanita itu melakukan swab test PCR pada Rabu, 8 Desember 2021, sebagai bagian dari tes rutin mingguan untuk para pekerja garis depan perbatasan.

"Hasil tes polymerase chain reaction (PCR) dirinya mengungkapkan adanya S-gene Target Failure, yang mungkin terkait dengan varian Omicron," kata MOH.

Kasus tersebut tidak menunjukkan gejala ketika terdeteksi melalui pengujian rutin dan mungkin berada pada tahap awal infeksi.

Dia lalu mengasingkan diri di rumah ketika diberitahu tentang hasil tesnya yang positif COVID-19, sebelum dia dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID).

"Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional sedang melakukan sekuensing seluruh genom untuk mengkonfirmasi variannya," kata MOH.

Jika dikonfirmasi, wanita tersebut akan menjadi kasus Omicron lokal pertama di Singapura.

Infografis COVID-19:

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya