Liputan6.com, Harare - Nasib nahas dialami oleh 13 narapidana di penjara laki-laki Zimbabwe. Pasalnya, petir menyambar mereka semua.
Dikutip dari laman Bazecity, Minggu (12/12/2021) petir menyambar dan melukai 13 tahanan laki-laki saat mereka sedang makan siang.
Advertisement
Baca Juga
Wakil juru bicara layanan penjara Peter Chabaranganda mengatakan kepada AFP bahwa insiden itu terjadi pada Jumat (10/12) di penjara di kota Hwange.
"Para narapidana berada di dalam halaman penjara ketika petir menyambar sekitar pukul 11:30 waktu setempat," katanya.
Kelompok itu dibawa ke rumah sakit di mana empat dari mereka dilaporkan dalam kondisi serius sementara sembilan lainnya dilaporkan stabil, tambah Chaparanganda.
Petir yang disertai dengan badai musim panas adalah kejadian umum di negara tersebut dan bertanggung jawab atas beberapa kematian setiap tahun di Zimbabwe.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ini yang Terjadi Jika Tubuh Anda Tersambar Petir
Fenomena alam berupa petir di langit memang terlihat fantastis, bahkan tak sedikit yang merasa ngeri melihatnya. Tapi pernahkan Anda berpikir bagaimana jika tersambar?
Mereka yang tetap hidup setelah tersambar petir harus hadapi banyak masalah kesehatan berat. Peristiwa alam saat 100 juta Volt menerjang tubuh, bukan sekedar pengalaman tak terlupakan.
Momen sambaran petir hanya berlangsung beberapa milidetik, jika menerjang tubuh manusia. Setelah itu segalanya berubah total. Saat fenomena terjadi temperatur bisa mencapai hingga 50.000 derajat Celcius. Itu sama panasnya seperti di permukaan matahari.
Jika petir menyambar dan gemuruh terdengar di langit, bagi banyak orang itu ibaratnya pertunjukan alam mengagumkan. Untuk sebagian orang itu menyulut panik, terutama bagi mereka yang pernah jadi korban sambaran petir.
"Mereka kerap menderita gangguan stres pasca trauma. Tersambar petir adalah peristiwa yang tidak pernah mereka duga," sehingga sepenuhnya mengubah hidup. Demikian dikatakan Profesor Berthold Schalke dari Klinik Neurologi Universitas Regensburg, seperti dikutip dari DW, Sabtu (16/6/2018).
Sejak beberapa tahun lalu, ia merawat korban sambaran petir.
Advertisement
Tubuh Terbakar Parah
Ia menjelaskan, aliran listrik tegangan tinggi dari petir bisa menyebar di permukaan tubuh. Itu menyebabkan luka bakar parah. Seorang pasiennya tersambar petir ketika mengenakan kalung emas. Akibat petir, kalung yang dikenakan sepenuhnya menguap dan meninggalkan luka bakar di kulitnya.
Kadar luka bakar sama seperti jika terkena uap panas. Shalke juga menjelaskan, kunci yang ditempatkan di saku baju juga bisa jadi potensi bahaya, karena bisa terbakar dan terbenam ke dalam kulit. Sebagian besar korban sambaran petir biasanya tewas.
"Berbagai faktor menentukan, apakah aliran listrik hanya menyebar di permukaan kulit, atau mengalir ke dalam tubuh," demikian papar Thomas Raphael dari Ikatan Teknik Elektro, Elektronik dan Teknik Informasi (VDE).
Listrik bisa memasuki tubuh melalui kepala. Listrik mencari jalan, misalnya lewat telinga, lubang hidung, mulut dan mata. Dari sana listrik mengalir ke tulang belakang.
"Ada juga korban sambaran petir yang langsung terjatuh, dan jantungnya berhenti berdetak", ujar Berthold Shalke. Ahli syaraf itu percaya, banyak korban yang sebenarnya bisa tertolong jika segera mendapat pertolongan.