Liputan6.com, Gonaves - Orang-orang bersenjata mencoba membunuh Perdana Menteri Haiti Ariel Henry dalam sebuah acara pada Sabtu 1 Januari 2022 saat menandai peringatan kemerdekaan negara itu, kata para pejabat.
Insiden itu terjadi saat Ariel Henry mengikuti upacara di sebuah gereja di kota utara Gonaves.
Baca Juga
Mengutip BBC, Selasa (4/1/2022), video yang diposting online menunjukkan perdana menteri dan rombongannya bergegas menuju mobil mereka di tengah baku tembak yang intens.
Advertisement
Situasi keamanan telah memburuk secara signifikan sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse Juli lalu.
PM Henry telah berjanji untuk menindak geng-geng kuat yang disalahkan atas gelombang penculikan dan untuk menguasai sebagian besar distribusi gas di seluruh negeri, menyebabkan kekurangan bahan bakar yang parah.
Kantor perdana menteri mengatakan "bandit dan teroris" berada di balik upaya pembunuhan itu, dan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk para tersangka.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelaku Bersembunyi di Balik Tembok
Kantor tersebut menuduh kelompok itu bersembunyi di balik tembok untuk menyerang konvoi dan mengancam uskup dengan mengepung gereja, menurut Associated Press.
"Satu orang tewas dan dua lainnya terluka dalam baku tembak antara pria bersenjata dan pasukan keamanan," media lokal melaporkan.
Serangan itu merupakan pukulan lain bagi pemerintahan rapuh yang dipimpin oleh Henry, yang menjadi penjabat kepala negara Haiti dua minggu setelah Moïse terbunuh. Pelaku pembunuhan, yang diyakini dilakukan oleh sekelompok tentara bayaran, masih belum jelas.
Sejauh ini belum ada tanggal yang diumumkan untuk pemungutan suara untuk memilih presiden baru.
Meningkatnya kekerasan dan situasi ekonomi yang mengerikan, diperburuk oleh beberapa bencana alam dalam beberapa tahun terakhir, telah menyebabkan semakin banyak orang Haiti mencari peluang di negara lain.
Advertisement