Liputan6.com, Amsterdam - Ribuan pengunjuk rasa memadati jalan-jalan Amsterdam, menentang pembatasan COVID-19 yang diberlakukan pemerintah dan kampanye vaksinasi ketika infeksi virus mencapai rekor baru.
Protes reguler terhadap tindakan COVID-19 diadakan di seluruh negeri dan pertemuan besar hari Minggu diikuti oleh para petani yang berkendara ke ibu kota dan memarkir traktor di sepanjang Alun-alun Museum pusat. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (17/1/2022).
Kerumunan demonstran memainkan musik, meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan kemudian berbaris di sepanjang jalan raya, memblokir lalu lintas.
Advertisement
Step Vassen dari Al Jazeera mengatakan sementara suasana di rapat umum itu "cukup panas", protes itu damai.
"Ada banyak orang yang menentang tindakan pemerintah dan ketidakpercayaan umum terhadap politik," katanya.
“Banyak orang sekarang tidak mematuhi aturan dan melanggar banyak aturan yang masih berlaku.”
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Demonstrasi
Selama pawai, polisi memisahkan sekelompok kecil pengunjuk rasa anti-fasis dan memindahkan mereka dengan bus ke lokasi yang berbeda.
Kelompok sayap kanan radikal Belanda sering bergabung dalam demonstrasi menentang pembatasan COVID-19, dan polisi ingin memastikan tidak ada konfrontasi dengan aktivis anti-fasis.
Belanda memiliki salah satu lockdown terberat di Eropa selama sebulan hingga liburan akhir tahun.
Advertisement