Australia Izinkan Warga Asing Masuk Mulai 22 Februari 2022, Ini Syaratnya

Pembukaan kembali Australia dilakukan setelah hampir dua tahun sejak negara Kanguru ini menutup pintunya untuk warga negara asing.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Feb 2022, 12:34 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 12:34 WIB
Sydney di Tengah Kemunculan Klaster Baru Kasus Covid-19
Orang-orang mengunjungi Opera House di Sydney pada Rabu (30/12/2020). Pihak berwenang berupaya menekan klaster kasus virus corona Covid-19 yang terus bertambah di kota terpadat di Australia tersebut. (Saeed KHAN / AFP)

Liputan6.com, Canberra - Australia akan sepenuhnya membuka kembali perbatasan untuk semua pemegang visa yang divaksinasi mulai 21 Februari 2022.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (7/2/2022), pembukaan perbatasan itu disampaikan langsung Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Pembukaan kembali Australia dilakukan setelah hampir dua tahun sejak negari Kanguru ini menutup pintunya untuk warga negara asing. Tujuan kebijakan ini dilakukan sebelumnya untuk mengurangi ancaman virus Corona COVID-19.

"Jika Anda menerima vaksinasi ganda, kami berharap dapat menyambut Anda kembali ke Australia," kata Morrison saat konferensi pers.

Australia telah mengupayakan pembukaan kembali perbatasan yang terhuyung-huyung sejak akhir tahun lalu yang memungkinkan migran terampil, pelajar internasional, dan backpacker memasuki negara itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lonjakan Tes COVID-19 di Australia Picu Amarah Warga

Australia Laporkan Tak Ada Kasus Baru Virus Corona
Polisi berpatroli dengan menunggang kuda di sepanjang St Kilda Esplanade di Melbourne (26/10/2020). Australia telah menghabiskan berbulan-bulan di bawah pembatasan yang berat setelah menjadi episentrum gelombang kedua negara itu. (AFP Photo/William West)

Warga Australia sempat menyatakan kemarahannya karena menghadapi kekurangan alat tes COVID-19 dan kenaikan harga saat negara itu memerangi infeksi yang paling meluas pada awal tahun 2022.

Dikutip dari laman BBC, Australia sempat mencabut sebagian besar pembatasan domestiknya yang ketat setelah mencapai target vaksinasi 90%.

Tetapi varian Omicron telah memicu lonjakan kasus, dimana sekarang berjumlah lebih dari 25.000 per hari. Itu memberi tekanan kuat pada pengujian dan sistem rumah sakit hingga menyebabkan kecemasan di seluruh negeri.

Sebelumnya, tes PCR selalu tersedia secara luas di Australia, tetapi minggu lalu pemerintah mulai membatasi siapa yang berhak menerimanya secara gratis. Hal ini pun berdampak terhadap puluhan ribu orang yang menghabiskan berjam-jam mengantri di luar klinik pengujian menjelang Hari Natal. Akibatnya, laboratorium pengujian melonjak dan hasil tes tertunda.


Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja.

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya