Rusia-Ukraina Tutup Wilayah Udara bagi Penerbangan Sipil

Perusahaan Layanan Lalu Lintas Udara Negara Ukraina mengatakan wilayah udara negara itu ditutup untuk penerbangan sipil mulai dari 00.45 GMT pada Kamis (24/2). Rusia juga melakukannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 15:54 WIB
Penampakan penerbangan menghindari wilayah Ukraina khawatir dengan invasi Rusia. (Dok Flight Radar)
Penampakan penerbangan menghindari wilayah Ukraina khawatir dengan invasi Rusia. (Dok Flight Radar)

Liputan6.com, Kiev - Kamis (24/2/2022) Ukraina menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil. Dengan alasan risiko tinggi terhadap keselamatan.

Bahaya terbang di daerah perbatasan Rusia dan Belarusia karena kegiatan militer yang berlangsung saat ini, juga diperingatkan oleh regulator penerbangan Eropa.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur yang diperkirakan akan menjadi awal perang di Eropa.

Berdasarkan keterangan di situs webnya, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (24/2/2022), Perusahaan Layanan Lalu Lintas Udara Negara Ukraina mengatakan wilayah udara negara itu ditutup untuk penerbangan sipil mulai dari 00.45 GMT pada Kamis (24/2), sementara layanan lalu lintas udara juga ditangguhkan.

Sementara itu, Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengatakan wilayah udara di Rusia dan Belarusia dalam jarak 100 mil laut dari perbatasan mereka dengan Ukraina juga berisiko untuk dilewati.

"Secara khusus, terdapat risiko penargetan yang disengaja dan kesalahan identifikasi pesawat sipil," kata badan tersebut dalam buletin zona konflik.

“Kehadiran dan kemungkinan penggunaan berbagai sistem peperangan darat dan udara menimbulkan risiko tinggi bagi penerbangan sipil yang beroperasi di semua ketinggian dan tingkat penerbangan."

Industri penerbangan telah semakin memperhatikan risiko konflik yang ditimbulkan pada penerbangan sipil sejak penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur pada 2014.

EASA mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia telah mengirim pesan mendesak ke Ukraina tentang risiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan. Hal itu dikarenakan adanya penggunaan senjata dan peralatan militer mulai pukul 00.45 GMT, dan meminta kontrol lalu lintas udara Ukraina untuk menghentikan penerbangan.

Situs web yang menunjukkan penerbangan intelijen di atas atau di dekat Ukraina saat pihak Barat dengan sengaja menunjukkan dukungan dengan mengirimkan sinyal yang dapat dideteksi dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan ruang kosong saat pesawat pergi dan Ukraina dinyatakan sebagai zona konflik.

Pada pagi hari, lalu lintas maskapai melintasi seluruh negeri di koridor yang ramai di utara dan barat.

Penerbangan maskapai El Al dari Tel Aviv ke Toronto tiba-tiba berbelok keluar dari wilayah udara Ukraina sekitar waktu penutupannya, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rusia Juga Menangguhkan Penerbangan

Ilustrasi pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang (dok.unsplash/ Leio McLaren)

Rusia mengatakan pada Kamis (24/2) bahwa mereka telah menangguhkan penerbangan domestik dari dan ke beberapa bandara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, termasuk Rostov-on-Don, Krasnodar dan Stavropol, hingga 2 Maret.

Rusia juga telah menutup beberapa wilayah udara di sektor Rostov "untuk memberikan keamanan" bagi penerbangan sipil, demikian pemberitahuan yang dirilis kepada para penerbang.

Sebelum Ukraina diberitahu tentang pembatasan wilayah udara, Inggris, Kanada, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat telah mengatakan kepada maskapai penerbangan mereka untuk menghindari wilayah udara tertentu di atas Ukraina timur dan Krimea.


Infografis Gejala COVID-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya