2 Ledakan Terjadi di Kabul Afghanistan, Jumlah Korban Belum Diketahui

Setidaknya dua ledakan pada hari Sabtu (18/6) menghantam jalan yang sibuk di dekat kuil Sikh-Hindu di Distrik Polisi 4 di Kabul, ibukota Afghanistan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jun 2022, 15:01 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2022, 15:01 WIB
Ilustrasi ledakan (pixabay)
Ilustrasi ledakan (pixabay)

Liputan6.com, Kabul - Setidaknya dua ledakan pada hari Sabtu (18/6) menghantam jalan yang sibuk di dekat kuil Sikh-Hindu di Distrik Polisi 4 di Kabul, ibukota Afghanistan.

Dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (18/6/2022) akibat insiden ini jumlah korban belum diketahui, menurut saksi mata.

"Kami mendengar ledakan besar di kawasan Kart-e-Parwan sekitar pukul 6 pagi waktu setempat," kata seorang saksi mata kepada Xinhua.

"Ledakan itu diikuti oleh ledakan lain yang terjadi sekitar setengah jam setelah ledakan pertama. Seluruh tempat sekarang telah ditutup."

Pasukan keamanan telah menutup daerah itu untuk tindakan pencegahan, katanya.

Ledakan itu mengirim asap tebal ke langit dan memicu kepanikan, kata saksi itu.

"Dikhawatirkan ada kemungkinan penyebab. Beberapa tembakan peringatan juga ditembakkan oleh aparat keamanan," tambahnya.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jurnalis Yaman Tewas dalam Ledakan Mobil di Aden

Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Seorang wartawan Yaman hari Rabu (15/6) tewas dalam ledakan mobil di Aden, insiden kekerasan terbaru di kota pelabuhan di selatan Yaman.

Menurut pernyataan polisi yang diterbitkan oleh Angkatan Bersenjata di Aden, penyelidikan awal menunjukkan bahan peledak telah ditanam di mobil yang dikendarai Saber Al Haidari.

Pernyataan itu tidak merinci media di mana Haidari, yang berusia 40 tahun, bekerja, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (18/6/2022).

Petugas pemadam kebakaran menyiram puing-puing mobil yang hangus di jalan utama di Aden, yang telah mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir ini.

Bulan Maret lalu sebuah bom mobil menewaskan seorang pemimpin senior militer Yaman dan tiga orang lain dalam rombongannya. Pihak berwenang menggambarkan hal ini sebagai serangan oleh “elemen teroris.”

Sementara November 2021, seorang wartawan Yaman yang hamil tewas dalam ledakan mobil. Suaminya, yang juga wartawan, luka-luka.

Selama tujuh tahun terakhir ini Yaman telah terperosok dalam konflik antara koalisi militer pimpinan Arab Saudi dan gerakan Houthi yang didukung Iran, yang sebagian besar menguasai Yaman Utara.

Di antara banyak kekuatan destabilisasi Yaman adalah kelompok militer Islam seperti Al Qaeda dan ISIS yang pada masa lalu juga telah melancarkan serangkaian serangan, termasuk di wilayah selatan.


Ledakan Terjadi di Bandara Yaman

Ledakan Meledak
Ilustrasi Foto Ledakan (iStockphoto)

Ledakan terjadi di terminal Bandara Aden di Yaman. Pemerintah menduga serangan dilakukan oleh pasukan Houthi.

Peristiwa ledakan itu terjadi saat Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed dan anggota kabinetnya baru tiba dari Arab Saudi.

Mereka semua dilaporkan selamat setelah nyaris menjadi korban.

Dilaporkan BBC, Rabu (30/12/2020), sejauh ini ada lima orang yang meninggal dunia dan lusinan orang lain luka-luka.

Menteri informasi Yaman menuduh Houthi sebagai pelakunya.

PM Abdulmalek mengecam serangan yang terjadi via Twitter.

Ia berkata pengeboman itu adalah serangan pengecut.

"Tindakan teroris pengecut yang menarget bandara adalah bagian dari perang yang digencarkan di melawan negara Yaman dan rakyat kita yang hebat," ujarnya.

Infografis Jurus Kim Jong-un Kendalikan Ledakan Kasus Covid-19 di Korut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus Kim Jong-un Kendalikan Ledakan Kasus Covid-19 di Korut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya