Liputan6.com, Nara - Jenazah Shinzo Abe dikabarkan telah berada di Tokyo, setelah sebelumnya dari rumah sakit di Nara, tempat mantan perdana menteri Jepang itu menjalani perawatan akibat ditembak orang tak dikenal. Momen pemindahan ini terjadi saat para politikus bersiap untuk melanjutkan kampanye pemilihan majelis tinggi pada Minggu 10 Juli 2022 di bawah bayang-bayang pembunuhan perdana menteri terlama di Jepang.
Menurut NHK, pada Sabtu (9/7/20222) pagi sebuah mobil jenazah yang diyakini membawa jenazah Shinzo Abe didampingi istrinya, Akie, meninggalkan rumah sakit di Kashihara --tempat mantan perdana menteri dirawat setelah ditembak dari belakang oleh seorang pria bersenjata saat berpidato di kota barat Nara. Mobil jenazah itu kemudian terlihat tiba di kediamannya di Tokyo.
Media Jepang mengatakan, prosesi penghormatan terhadap Abe akan diadakan pada Senin 11 Juli, dan pemakaman untuk kerabat dekat akan dilakukan pada hari berikutnya, Selasa 12 Juli.
Advertisement
Sementara itu, penghormatan terakhir terus mengalir untuk mantan pemimpin Jepang. Pada hari Sabtu, tiga negara anggota kelompok Quad yang mencakup Jepang memuji Abe sebagai "pemimpin transformatif untuk Jepang dan untuk hubungan Jepang dengan masing-masing negara kami".
Shinzo Abe ditembak saat pidato kampanye hari Jumat di Nara, Jepang barat, televisi publik NHK melaporkan.
NHK menayangkan rekaman yang menunjukkan Shinzo Abe ditembak lalu pingsan di jalan, dengan beberapa penjaga keamanan berlari ke arahnya. Abe memegangi dadanya ketika dia pingsan, dengan bajunya berlumuran darah. Lalu Abe dilarikan ke rumah sakit.
Mengutip AP News, Abe berada di Nara berkampanye menjelang pemilihan hari Minggu untuk majelis tinggi parlemen dan memberikan pidato ketika orang-orang mendengar suara tembakan.
Polisi menangkap seorang tersangka pria di tempat kejadian Shinzo Abe ditembak karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, kata NHK.
Sekitar 4,5 jam dokter berupaya memberikan pertolongan, nyawa Shinzo Abe tak tertolong. Shinzo Abe meninggal dunia di usia 67 tahun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kampanye Pemilihan Majelis Tinggi di Bawah Bayang-bayang Pembunuhan PM Terlama Jepang
Partai Demokrat Liberal (LDP) – partai yang pernah dipimpin Abe – dan partai-partai lain mengatakan mereka akan melanjutkan kampanye pada hari Sabtu menjelang pemungutan suara hari Minggu, di mana mereka dan mitra koalisi Komeito diperkirakan memperkuat mayoritas suara mereka di parlemen.
Para politikus Jepang mengatakan mereka bertekad untuk menunjukkan pembunuhan itu tidak bisa menghentikan demokrasi.
Polisi prefektur Nara mengatakan mereka akan melihat apakah keamanan di acara Abe – di mana dia telah meminta pemilih untuk memilih kembali rekan LDP-nya Kei Sato – cukup di tengah kritik bahwa seharusnya lebih ketat.
Para pejabat mengatakan tidak ada ancaman yang dibuat terhadap Abe yang meninggal setelah ditembak. Hal itu kemudian mendorong pemikiran ulang tentang tradisi mendekatkan politikus dengan pemilih. Khawatir akan terjadi hal serupa.
Advertisement
Sekilas Tentang Tetsuya Yamagami, Pelaku Penembakan Shinzo Abe
Sementara itu, polisi berusaha keras untuk menetapkan motif pembunuhan lebih detail, di tengah keterkejutan dan kemarahan bahwa seorang politikus dapat ditembak mati di siang bolong, di salah satu negara teraman di dunia.
Tersangka yang ditangkap di lokasi penembakan hari Jumat, Tetsuya Yamagami, mengatakan kepada polisi bahwa ia awalnya berencana untuk menyerang pemimpin kelompok agama yang ibunya telah menyumbangkan uang, menyebabkan dia bangkrut, kata kantor berita Kyodo mengutip sumber investigasi.
Yamagami, seorang warga Nara berusia 41 tahun, mengatakan dia juga “tidak puas” dengan Abe, yang dia tuduh mempromosikan kelompok itu, menambahkan bahwa dia tidak menargetkan politikus itu karena dia tidak setuju dengan politiknya.
Tersangka sebelumnya mengatakan dia memiliki dendam terhadap "organisasi tertentu" dan percaya Abe adalah bagian darinya, meskipun polisi menolak menyebutkan nama kelompok itu dan tidak jelas apakah kelompok itu memang ada.
Yamagami bekerja di sebuah pabrik manufaktur di wilayah Kansai di Jepang barat dari sekitar musim gugur 2020 hingga Mei tahun ini, Kyodo mengutip sebuah agen tenaga kerja. Dia sebelumnya menjadi anggota pasukan pertahanan diri maritim – angkatan laut versi Jepang – selama tiga tahun hingga Agustus 2005.
Polisi sedang menyelidiki apakah tersangka bertindak sendiri.
Shinzo Abe Ditembak Dengan Senjata Rakitan
Polisi mengatakan senjata yang diduga digunakan dalam serangan itu adalah buatan sendiri, menurut laporan media setempat.
Sebuah foto menunjukkan dua bagian logam silinder yang tampaknya telah diikat dengan pita hitam tergeletak di jalan dekat tempat kejadian penembakan Shinzo Abe.
Benda yang tampak seperti senjata buatan tangan (home made) tergeletak di tanah, di dekat seorang petugas keamanan membekuk tersangka, demikian laporan dari media Jepang lain yaitu The Asahi Shimbun.
"Ini bukan hanya langka, tetapi juga benar-benar tak terduga secara budaya," kata Nancy Snow, direktur Dewan Industri Keamanan Internasional Jepang mengatakan kepada CNN.
Advertisement