Liputan6.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia pada Jumat, 8 Juli 2022, beberapa jam setelah dirinya ditembak oleh orang tak dikenal.
Mengutip AP News, ketika Shinzo Abe ditembak dirinya tengah berada di Nara sedang pidato kampanye menjelang pemilihan hari Minggu untuk majelis tinggi parlemen.
Polisi menangkap seorang tersangka pria di tempat kejadian Shinzo Abe ditembak karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, kata NHK.
Advertisement
Polisi kemudian mengidentifikasinya sebagai warga Nara berusia 41 tahun, bernama Tetsuya Yamagami.
Sekitar 4,5 jam dokter berupaya memberikan pertolongan, namun nyawa Shinzo Abe tak tertolong. Shinzo Abe meninggal dunia di usia 67 tahun.
Dalam rangka memberi penghormatan terakhir terhadap mendiang Shinzo Abe, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang berlokasi di Jakarta, menggelar pengisian buku ucapan dukacita.
"Sehubungan dengan wafatnya Bapak Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mempersilakan masyarakat Indonesia untuk menyampaikan pesan belasungkawa dengan mengisi Buku Ucapan Dukacita," demikian menurut informasi dari pihak Kedubes Jepang di Indonesia melalui keterangan tertulis yang dikutip dari situs resmi kedutaan pada Minggu (10/7/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lokasi dan Syarat Ketentuan
Pihak Kedubes Jepang di Indonesia mengatakan, pengisian buku ucapan dukacita dilaksanakan di Auditorium Kantor Kedutaan Besar Jepang. Berlokasi di Jln. M.H. Thamrin No.24, Jakarta. Dengan jadwal sebagai berikut:
- Senin, 11 Juli 2022 pukul 13.00-16.00 WIB
- Selasa, 12 Juli 2022 pukul 9.00-12.00 WIB dan 13.00-16.00 WIB
- Rabu, 13 Juli 2022 pukul 9.00-12.00 WIB dan 13.00-16.00 WIB
Selain itu, diinformasikan bahwa karena tidak ada tempat parkir khusus di Kedutaan Besar Jepang tersebut, pengunjung yang membawa kendaraan diharapkan untuk mencari tempat parkir terdekat.
"Mohon untuk membawa dan memperlihatkan kartu identitas yang berfoto seperti KTP, SIM, atau Paspor untuk dapat masuk ke Kantor Kedutaan Besar Jepang," imbuh pihak kedubes tersebut.
Advertisement
Jenazah Shinzo Abe Tiba di Tokyo, Pemakaman Direncanakan Selasa 12 Juli 2022
Jenazah Shinzo Abe dikabarkan telah berada di Tokyo, setelah sebelumnya dari rumah sakit di Nara, tempat mantan perdana menteri Jepang itu menjalani perawatan akibat ditembak orang tak dikenal. Momen pemindahan ini terjadi saat para politikus bersiap untuk melanjutkan kampanye pemilihan majelis tinggi pada Minggu 10 Juli 2022 di bawah bayang-bayang pembunuhan perdana menteri terlama di Jepang.
Menurut NHK, pada Sabtu (9/7/20222) pagi sebuah mobil jenazah yang diyakini membawa jenazah Shinzo Abe didampingi istrinya, Akie, meninggalkan rumah sakit di Kashihara --tempat mantan perdana menteri dirawat setelah ditembak dari belakang oleh seorang pria bersenjata saat berpidato di kota barat Nara. Mobil jenazah itu kemudian terlihat tiba di kediamannya di Tokyo.
Media Jepang mengatakan, prosesi penghormatan terhadap Abe akan diadakan pada Senin, 11 Juli, dan pemakaman untuk kerabat dekat akan dilakukan pada hari berikutnya, Selasa, 12 Juli.
Sementara itu, penghormatan terakhir terus mengalir untuk mantan pemimpin Jepang. Pada hari Sabtu, tiga negara anggota kelompok Quad yang mencakup Jepang memuji Abe sebagai "pemimpin transformatif untuk Jepang dan untuk hubungan Jepang dengan masing-masing negara kami".
Shinzo Abe ditembak saat pidato kampanye hari Jumat di Nara, Jepang barat, televisi publik NHK melaporkan.
NHK menayangkan rekaman yang menunjukkan Shinzo Abe ditembak lalu pingsan di jalan, dengan beberapa penjaga keamanan berlari ke arahnya. Abe memegangi dadanya ketika dia pingsan, dengan bajunya berlumuran darah. Lalu Abe dilarikan ke rumah sakit.
Sekilas Tentang Tetsuya Yamagami, Pelaku Penembakan Shinzo Abe
Sementara itu, polisi berusaha keras untuk menetapkan motif pembunuhan lebih detail, di tengah keterkejutan dan kemarahan bahwa seorang politikus dapat ditembak mati di siang bolong, di salah satu negara teraman di dunia.
Tersangka yang ditangkap di lokasi penembakan hari Jumat, Tetsuya Yamagami, mengatakan kepada polisi bahwa ia awalnya berencana untuk menyerang pemimpin kelompok agama yang ibunya telah menyumbangkan uang, menyebabkan dia bangkrut, kata kantor berita Kyodo mengutip sumber investigasi.
Yamagami, seorang warga Nara berusia 41 tahun, mengatakan dia juga “tidak puas” dengan Abe, yang dia tuduh mempromosikan kelompok itu, menambahkan bahwa dia tidak menargetkan politikus itu karena dia tidak setuju dengan politiknya.
Tersangka sebelumnya mengatakan dia memiliki dendam terhadap "organisasi tertentu" dan percaya Abe adalah bagian darinya, meskipun polisi menolak menyebutkan nama kelompok itu dan tidak jelas apakah kelompok itu memang ada.
Yamagami bekerja di sebuah pabrik manufaktur di wilayah Kansai di Jepang barat dari sekitar musim gugur 2020 hingga Mei tahun ini, Kyodo mengutip sebuah agen tenaga kerja. Dia sebelumnya menjadi anggota pasukan pertahanan diri maritim – angkatan laut versi Jepang – selama tiga tahun hingga Agustus 2005.
Polisi sedang menyelidiki apakah tersangka bertindak sendiri.
Advertisement