Joe Biden Positif COVID-19, Begini Kondisinya Kata Dokter Kepresidenan AS

Presiden AS Joe Biden positif COVID-19. Ini kata dokter pribadi Joe Biden, Kevin O'Connor.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Jul 2022, 07:37 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2022, 07:37 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Liputan6.com, New York - Joe Biden positif COVID-19.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis 21 Juli 2022 waktu AS bahwa dia "baik-baik saja" setelah hasil tes menunjukkan dirinya positif COVID-19 pada usia 79 tahun. Ia pun berjanji untuk terus bekerja sambil mengisolasi diri di Gedung Putih hanya dengan gejala ringan.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (22/7/2022), dokter pribadi Joe Biden, Kevin O'Connor menulis dalam catatan resmi bahwa presiden AS itu mengalami kelelahan, pilek, dan sesekali batuk kering, mulai Rabu 20 Juli malam.

Dalam serangkaian posting yang dibuat untuk menunjukkan bahwa dia tetap memimpin negara, Biden men-tweet foto dirinya bekerja di mejanya seraya mengatakan "Saya baik-baik saja". Selain itu ia juga menyertakan klip video pendek yang menunjukkan dirinya berada di balkon Gedung Putih.

"Hai teman-teman, saya kira Anda mendengar pagi ini (Kamis 21 Juli waktu AS) saya dinyatakan positif COVID," kata presiden AS yang mengenakan blazer, tanpa dasi, dan sedikit tersenyum pada video di Twitter.

"Gejalanya ringan, saya sangat menghargai semua pertanyaan dan perhatian Anda ... itu akan baik-baik saja."

Mengumumkan diagnosis, Gedung Putih menekankan bahwa presiden AS telah sepenuhnya divaksinasi dan dua kali mendapat booster. Dikatakan pula bahwa Joe Biden mengonsumsi pil Paxlovid Pfizer, antivirus yang digunakan untuk meminimalkan keparahan COVID-19.

"Konsisten dengan pedoman CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), dia akan mengisolasi diri di Gedung Putih dan akan terus menjalankan semua tugasnya sepenuhnya selama waktu itu," tambah pernyataan Gedung Putih.

Subvarian Omicron BA.5 yang sangat mudah menular saat ini memicu gelombang COVID-19 baru di Amerika Serikat - di mana rawat inap meningkat dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir.

AS mencatat sekitar 130.000 kasus baru Virus Corona COVID-19 yang dilaporkan setiap hari, tetapi angka itu dianggap diremehkan secara substansial karena tes di rumah biasanya tidak dilaporkan kepada pihak berwenang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Joe Biden Pertama Kali Positif COVID-19

Presiden AS Joe Biden emosional saat membahas penembakan massal di sekolah dasar di Texas.
Presiden AS Joe Biden emosional saat membahas penembakan massal di sekolah dasar di Texas. Dok: VOA

Presiden AS dinyatakan positif COVID-19 dalam tes antigen cepat pada Kamis 21 Juli 2022 pagi, lalu hasilnya dikonfirmasi oleh tes PCR (polymerase chain reaction).

Dia dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang baik, tetapi sebagai presiden AS tertua yang pernah terpilih, usianya meningkatkan kekhawatiran atas dampak COVID-19.

Pemeriksaan fisik pada November tahun lalu menemukan Biden "layak untuk bertugas".

Tetapi menghadapi beban kerja yang berat, Biden - seperti presiden lain sebelum dia - menunjukkan tekanan: jalannya lebih kaku, rambutnya lebih tipis, dan pidatonya sedikit kurang lancar daripada saat pertama kali menjabat.

Secara politis Biden juga berada dalam masa kepresidenannya yang sulit, menghadapi pemilihan paruh waktu November yang diperkirakan akan menyakitkan bagi Partai Demokratnya, serta penurunan peringkat persetujuan pribadi.

Tes terakhir Joe Biden sebelumnya untuk COVID-19 adalah hari Selasa 19 Juli 2022. Saat itu hasilnya negatif.

Ini adalah pertama kalinya Joe Biden dinyatakan positif terinfeksi Virus COVID-19.

Infeksi Joe Biden terjadi ketika AS melihat peningkatan kasus COVID-19 dan lebih dari 1 juta orang telah meninggal karena COVID-19 sejak pandemi dimulai.

Diagnosis positif Joe Biden terjadi kurang dari seminggu setelah kunjungannya ke Timur Tengah, di mana ia mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dunia di Israel dan Arab Saudi. Saat berada di luar negeri, Biden terlihat berjabat tangan, mengepalkan tangan, dan memeluk pemimpin lainnya.

Gedung Putih saat ini sedang melakukan pelacakan kontak bagi mereka yang mungkin merupakan kontak dekat Biden, menurut seorang pejabat, sejak hasil tes COVID-19 positif. Rencananya kontak dekat akan diberitahu pada hari Kamis, termasuk anggota Kongres dan pers.

Mengutip situs whitehouse.gov, pihak Gedung Putih menyatakan akan memberikan pembaruan harian tentang status Presiden Joe Biden saat ia terus menjalankan tugas penuh kantornya ketika dalam masa isolasi mandiri.

"Sesuai protokol standar untuk setiap kasus positif di Gedung Putih, Unit Medis Gedung Putih akan menginformasikan semua kontak dekat Presiden pada hari ini, termasuk Anggota Kongres dan anggota pers yang berinteraksi dengan Presiden AS selama perjalanan kemarin," jelas pihak Gedung Putih dalam pernyataan tertulisnya.

Jejak COVID-19 di Pemerintahan Joe Biden

Presiden AS Joe Biden memberikan reaksi atas penembakan SD di Texas.
Presiden AS Joe Biden. Dok: VOA Indonesia

Gelombang kasus COVID-19 juga terjadi di antara anggota Kabinet, staf Gedung Putih dan anggota Kongres dalam beberapa bulan terakhir.

Wakil Presiden Kamala Harris tertular COVID-19 awal tahun ini. Ia juga divaksinasi dosis lengkap dan booster ganda serta tidak mengalami gejala, menurut juru bicaranya Kirsten Allen.

Wakil presiden AS mengambil pengobatan antivirus coronavirus Paxlovid setelah berkonsultasi dengan dokternya, menurut Allen, dan hasi tesnya negatif pada 2 Mei, lalu meninggalkan isolasi.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat kebijakan dalam negeri Gedung Putih Susan Rice adalah beberapa pejabat tinggi pemerintahan Biden yang pernah positif COVID-19 setelah White House Correspondents' Dinner di Washington pada bulan April.

Saat itu Presiden AS juga menghadiri acara tersebut dan menyampaikan sambutan. Semua dari sekitar 2.600 tamu diminta untuk divaksinasi sepenuhnya dan menunjukkan bukti tes negatif pada hari acara.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin, second gentleman Doug Emhoff, Ketua DPR Nancy Pelosi, Sekretaris Perdagangan Gina Raimondo, Jaksa Agung Merrick Garland, mantan sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dan beberapa lainnya juga telah dinyatakan positif dalam beberapa bulan terakhir.

Pejabat Gedung Putih telah mengakui bahwa ada kemungkinan Presiden Joe Biden pada suatu saat akan tertular COVID-19, tetapi telah menekankan tindakan pencegahan yang diambil untuk mencegah infeksi.

"Intinya adalah dia divaksinasi dan booster. Dia terlindungi dengan sangat baik. Dia memiliki protokol yang sangat baik di sekelilingnya untuk melindunginya dari infeksi. Tapi tidak ada yang 100%," kata koordinator tanggap COVID-19 Gedung Putih Dr. Ashish Jha.

Di Mana Joe Biden Tertular COVID-19?

White House atau Gedung Putih
White House atau Gedung Putih. (AP)

Memberi pengarahan kepada wartawan, juru bicara Joe Biden, Karine Jean-Pierre, menolak pertanyaan tentang di mana dan bagaimana dia tertular virus, dengan mengatakan, "Saya pikir itu tidak penting."

Joe Biden kembali dari Timur Tengah pada Minggu 17 Juli dini hari, dan pada Rabu 20 Juli melakukan perjalanan ke Massachusetts untuk menyampaikan pidato tentang perubahan iklim.

"Saya berbicara dengannya beberapa menit yang lalu. Dia baik-baik saja, dia merasa baik," Ibu Negara Jill Biden, hasil tesnya negatif COVID-19, mengatakan kepada wartawan Kamis pagi saat berkunjung ke sebuah sekolah di Michigan.

Harapan baik mengalir dari politikus AS di seluruh negara yang terbelah serta dari luar negeri.

"Semoga Anda ... cepat pulih dari #COVID19. Tetap kuat!" twit kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Ghebreyesus.

"Semoga Presiden Biden cepat pulih dari COVID," kata pemimpin Partai Republik AS Lindsey Graham.

Presiden AS sebelumnya, Donald Trump saat masih menjabat juga dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona COVID-19 pada Oktober 2020 - di tengah persaingan sengit dalam pemilihan umum, ia akhirnya kalah dari Biden.

Trump, yang saat itu berusia 74 tahun, dirawat di sebuah klinik selama tiga hari sebelum kembali ke Gedung Putih.

 

Delirium, Gejala COVID-19, Gejala Baru COVID-19, Gejala Covid, Gejala Baru Covid
Infografis yang menyebut bahwa delirium merupakan gejala baru dari COVID-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona SARS-CoV-2, tersebar di media sosial dan grup WhatsApp. (Sumber: Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya