Liputan6.com, New York - Pada acara Creative Arts Emmy Awards yang digelar Sabtu 3 September 2022, mantan presiden AS Barack Obama dan mendiang aktor Chadwick Boseman meraih kemenangan penting.
Barack Obama memenangkan penghargaan the outstanding narrator Emmy Award dalam film dokumenter Netflix, "Our Great National Parks."
Baca Juga
Higher Ground, perusahaan produksi Barack dan Michelle Obama, membuat dokumen lima bagian tentang taman nasional dan satwa liar di seluruh dunia.
Advertisement
Congrats to President Barack Obama who just became the first President to win a competitive Emmy for narrating Our Great National Parks pic.twitter.com/v86JNsyDGD
— Netflix (@netflix) September 4, 2022
Obama adalah presiden AS kedua yang memenangkan Emmy. Sebelumnya, Dwight Eisenhower dianugerahi honorary Governors Award by the Television Academy saat dia masih menjabat pada tahun 1956.
Obama sekarang setengah jalan untuk menjadi pemenang EGOT, seseorang yang telah menerima Emmy, Grammy, Oscar dan Tony Awards. Pencapaian tersebut baru bisa diraih oleh 17 orang, termasuk Rita Moreno dan John Legend. Mantan presiden sebelumnya telah memenangkan dua Grammy untuk versi audio dari memoarnya.
Juga pada hari Sabtu, mendiang aktor Chadwick Boseman diberikan penghargaan Emmy anumerta.
Boseman memenangkan kategori pengisi suara karakter untuk perannya dalam serial animasi Disney+ "What If...?" sebagai Marvel's Star-Lord T'Challa. Bintang "Black Panther" itu meninggal pada 2020 di usia 43 tahun karena kanker.
Pernah Raih Penghargaan Nobel
Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebelumnya pernah meraih Nobel Perdamaian.
Nobel tersebut diraih pria kelahiran 4 Agustus 1961 karena telah memberikan dunia "harapan untuk masa depan yang lebih baik" dan perjuangannya melucuti senjata nuklir. Tentu saja, keputusan memberikan penghargaan tersebut untuk seorang presiden yang kurang dari sembilan bulan masa jabatannya dan belum mencetak keberhasilan besar dalam kebijakan luar negeri, menjadi kejutan besar.
Komite Nobel Norwegia memuji pria lulusan hukum Harvard ini untuk upayanya yang luar biasa dalam memperkuat diplomasi internasional dan kerja sama antar bangsa. Presiden pertama Afrika-Amerika itu telah menyerukan perlucutan senjata dan bekerja untuk memulai kembali terhentinya proses perdamaian Timur Tengah sejak menjabat pada Januari silam.
"Sangat jarang memiliki orang yang sama seperti Obama yang berhasil menangkap perhatian dunia dan memberikan rakyatnya harapan untuk masa depan yang lebih baik," ujar komite tersebut.
Dalam pidatonya di Prague, Republik Ceko pada April lalu, Obama menyatakan: "Jadi hari ini, saya menyatakan dengan jelas dan dengan keyakinan serta komitmen Amerika untuk mencari kedamaian dan keamanan dunia tanpa senjata nuklir." Namun, ia bukan presiden Amerika pertama yang menetapkan perihal tersebut, dan diakui mungkin hal itu tidak dapat dicapai dalam masa hidupnya.
Masalah mendesak lainnya, suami dari Michelle Obama ini masih mencari terobosan pada perselisihan program nuklir Iran dan terhentinya proses perdamaian Timur Tengah. Adapun pada Kamis silam, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan tidak ada kesempatan untuk kesepakatan damai selama bertahun-tahun.
Sementara kepala perundingan perdamaian Palestina, Saeb Erekat menyambut baik penghargaan yang diberikan kepada Obama. "Kami berharap dia akan mampu mencapai perdamaian di Timur Tengah dan dapat menarik kembali perbatasan 1967 dari Israel dan mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan 1967," ujar Erekat.
Bagaimanapun di Gaza, Palestina, pemimpin Jihad Islam, Khaled Al-Batsh mengutuk keputusan komite atas Nobel tersebut. "Obama memenangkan penghargaan perdamaian menunjukkan hadiah ini bersifat politisi, tidak diatur oleh prinsip-prinsip kredibilitas, nilai-nilai dan moral," ujar Khaled kepada Reuters.
"Mengapa Obama diberi hadiah perdamaian sementara negaranya sendiri memiliki senjata nuklir terbesar di bumi ini dan tentaranya terus menumpahkan darah orang-orang tidak bersalah di Irak dan Afghanistan?" imbuh Khaled.
Bulan lalu, Obama memimpin pertemuan bersejarah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dengan suara bulat menyetujui konsep resolusi AS yang memanggil negara-negara senjata nuklir untuk membongkar gudang penyimpanan senjata mereka.
Obama adalah senior ketiga Partai Demokrat AS yang memenangkan penghargaan tersebut tahun ini setelah mantan Wakil Presiden Al Gore yang menang pada 2007 bersama dengan panel iklim PBB dan Jimmy Carter pada 2002.
Hadiah makhota Swedia senilai US$1.4 juta atau sekitar 13 miliar itu akan diserahkan di Oslo, Norwegia pada 10 Desember mendatang.
Advertisement
Sebelum Lengser, Obama Beri Penghargaan Sederet Insan Hollywood
Sementara itu, tiap tahunnya, Presiden Amerika Serikat memberikan penghargaan berupa medali bernama Presidential Medal of Freedom. Kehormatan itu diberikan kepada insan-insan yang berkontribusi dalam berbagai bidang seperti musik, film, olahraga dll.
Pada 2016 di akhir masa dirinya menjabat, Presiden Barack Obama telah mengumumkan 21 penerima kehormatan tersebut. Terdapat nama-nama besar yang berada di deretan penerima tersebut.
Diantaranya di bidang musik terdapat Bruce Springsteen dan Diana Ross, lalu bidang perfilman ada Robert De Niro, Tom Hanks, Cicely Tyson, dan Robert Redford, serta dunia pertelevisian Hollywood terdapat Ellen DeGeneres dan kreator Saturday Night Live, Lorne Michaels.
Selain nama-nama tersebut, terdapat penerima medali dari bidang lain seperti dua atlet basket legendaris Kareem Abdul-Jabbar dan Michael Jordan di bidang olahraga, Frank Gehry di bidang arsitektur serta Bill dan Melinda Gates, seperti dikutip dari Rolling Stone.
Dalam situs Gedung Putih, Presiden Obama mengatakan "Presidential Medal of Freedom bukan sekadar penghargaan tertinggi dari negara. Ini adalah sebuah penghormatan untuk ide dari kita semua, tak peduli darimana kita berasal, yang berkesempatan mengubah negara ini menjadi lebih baik. Dari ilmuwan, dermawan, pegawai negeri sampai aktivis, atlet, dan seniman, 21 orang ini telah membantu mendorong Amerika lebih maju, Menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia selama ini."
Presidential Medal of Freedom disebut sebagai penghargaan tertinggi yang diserahkan kepada warga sipil di Amerika Serikat. Sebelumnya para aktor, aktris dan musikus yang pernah menerimanya diantaranya Audrey Hepburn, Meryl Streep, Barbra Streisand, Bob Dylan, Frank Sinatra, Stevie Wonder dan Aretha Franklin.
Penghargaan tersebut akan diserahkan pada 22 November besok di Gedung Putih dan akan diserahkan langsung oleh Barack Obama.
Terima Penghargaan dari Obama, Joe Biden Menitikkan Air Mata
Presiden Barack Obama juga pernah membuat kejutan kepada wakil presidennya kala itu, Joe Biden, dengan memberikan pria yang telah mendampinginya selama delapan tahun itu penghargaan kehormatan sipil tertinggi negara, Presidential Medal of Freedom.
"Untuk kepercayaan Anda terhadap sesama rakyat Amerika, untuk cinta Anda kepada negara, dan untuk dedikasi seumur hidup Anda yang akan bertahan dari generasi ke generasi, saya meminta ajudan militer untuk bergabung dengan kami di atas panggung," ujar Obama dalam upacara di Gedung Putih, Kamis 12 Januari 2017 waktu setempat.
"Untuk terakhir kalinya sebagai presiden, dengan senang saya memberi penghargaan sipil tertinggi bangsa kita, Presidential Medal of Freedom," imbuh Barack Obama.
Saat mendengar mendapat penghargaan tersebut, Biden terlihat emosional dan matanya berkaca-kaca. Ia pun membalik badan dan mengusap air matanya saat mendengar pengumuman itu.
"Saya tidak pantas menerimanya, tapi saya tahu ini datang dari hati presiden," kata Biden setelah menerima penghargaan.
Sebelum memberi kejutan kepada Biden dengan memberikan penghargaan tersebut, Obama menyampaikan kata-kata yang memuji Biden, istrinya Jill, anak-anak, dan cucunya.
"Ini adalah keluarga yang membangun negara ini," kata Obama.
Seperti dikutip dari CNN, Jumat (13/1/2017), pria kelahiran 4 Agustus 1961 itu menyebut, meski dirinya dan Biden akan segera mengakhiri jabatannya, keduanya akan terikat seperti keluarga.
"Jika Anda tak dapat mengagumi Joe Biden, Anda punya masalah," ujar Obama mengutip senator Partai Republik. "Ia adalah pria baik yang Tuhan pernah ciptakan," ujar dia.
Joe Biden, yang terlihat sangat terkejut saat upacara tersebut, mengaku tak memiliki firasat atas hal itu. Ia mengatakan dirinya akan hadir untuk berkumpul dengan staf senior, first lady, dan istrinya.
Advertisement