Ukraina Cari Korban Tewas di Wilayah yang Sukses Direbut dari Rusia

Ukraina pada Minggu (18/9) mencari para korban tewas di Izium dan kota-kota lain di bagian timur laut negaranya.l

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2022, 14:56 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 14:56 WIB
Pasukan Ukraina Pukul Mundur Tentara Rusia dari Wilayah Kharkiv
Seorang tentara Ukraina berdiri di atas bendera Rusia di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, 13 September 2022. Pasukan Rusia tampak meninggalkan Kota Izium dan Svatove di Luhansk usai pasukan Ukraina memulai serangan baru ke arah timur melalui Kharkiv. (AP Photo/Kostiantyn Liberov)

Liputan6.com, Izium - Ukraina pada Minggu (18/9) mencari para korban tewas di Izium dan kota-kota lain di bagian timur laut negara itu yang berhasil pasukannya rebut kembali dari kontrol Rusia awal bulan ini.

Wali Kota Izium Valery Marchenko mengatakan kepada TV pemerintah bahwa "penggalian sedang berjalan, kuburan-kuburan digali dan semua jenazah (akan) dikirim ke Kharkiv.

“Pekerjaan ini akan berlanjut hingga dua minggu lagi, ada banyak penguburan," kata Marchenko, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (19/9/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Sabtu (17/9), mengatakan bahwa para penyelidik telah menemukan bukti baru mengenai penyiksaan yang dilakukan terhadap sebagian tentara yang dikubur di Izium, satu dari lebih dari 20 kota yang berhasil Ukrainan rebut kembali di kawasan Kharkiv yang sebelumnya dikuasai Rusia selama beberapa bulan.

Ia mengatakan bahwa 17 jenazah ditemukan di satu lokasi, sebagian memiliki tanda-tanda bekas disiksa.

Para pejabat Ukraina mengatakan pekan lalu sebanyak 440 mayat ditemukan di kuburan massal di dalam hutan dekat Izium. Kebanyakan warga tewas adalah warga sipil. Ukraina mengatakan temuan ini membuktikan kejahatan perang telah dilakukan oleh pasukan Rusia.

Moskow telah berulangkali membantah menarget warga sipil dalam invasi yang telah berlangsung hampir tujuh bulan. Kremlin belum mengomentari secara terbuka temuan kuburan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Klaim Rebut Banyak Wilayah dari Kekuasaan Rusia

FOTO: Pemakaman Massal di Tengah Serangan Pasukan Rusia
Sejumlah jenazah dimasukkan ke dalam kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, 9 Maret 2022. Warga tidak dapat menguburkan orang mati di antara mereka karena serangan berat oleh pasukan Rusia. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Ukraina menjaga momentum serangan balik dalam perangnya melawan Rusia. Hal ini terus berlanjut hingga Senin, 12 September 2022, dengan mengatakan bahwa pihaknya telah membebaskan satu demi satu desa dan mengklaim bahwa di satu wilayah, Ukraina telah mendorong para penjajah (Rusia) kembali hingga ke perbatasan.

"Di beberapa daerah di garis depan, para prajurit kami telah mencapai perbatasan negara dengan Federasi Rusia," kata gubernur regional wilayah timur laut Kharkiv, Oleh Syniehubov.

Pasukan Rusia melintasi perbatasan di wilayah tersebut pada 24 Februari, hari pertama invasi, seperti dikutip dari laman AP News, Senin (12/9/2022).

Seperti selama perang, klaim militer semacam itu sulit untuk diverifikasi secara independen.

Setelah serangan hari Minggu oleh Rusia terhadap pembangkit listrik dan infrastruktur lainnya yang melumpuhkan listrik di banyak tempat di seluruh Ukraina, pihak berwenang Kiev juga mengatakan bahwa tenaga listrik dan pasokan air telah dipulihkan hingga sekitar 80 persen di wilayah Kharkiv.

"Anda adalah pahlawan!!!, tulis Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov pagi-pagi sekali di Telegram, menyoroti suasana gembira di negara yang telah mengalami lebih dari 200 hari perang dan pendudukan.

"Terima kasih kepada semua orang yang telah melakukan segala yang mungkin dilakukan pada malam yang paling sulit ini untuk menormalkan kembali kehidupan kota sesegera mungkin."

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah membebaskan lebih dari 20 pemukiman dalam satu hari terakhir.


Keberhasilan Ukraina

FOTO: Pemakaman Massal di Tengah Serangan Pasukan Rusia
Jenazah disiapkan sebelum dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dimakamkan pada kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, 9 Maret 2022. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Suasana gembira juga tergambar dari Presiden Volodymyr Zelensky yang dengan lantang berkomentar di media sosial pada Minggu malam dan segera menjadi viral.

"Apakah Anda masih berpikir Anda dapat mengintimidasi, menghancurkan kami, memaksa kami untuk membuat konsesi? Apakah Anda benar-benar tidak mengerti apa-apa? Tidak mengerti siapa kami? Apa yang kami perjuangkan? Apa yang kami bicarakan," tulis Zelensky.

"Read my lips," lanjutnya. "Dingin, kelaparan, kegelapan, dan kehausan bagi kami tidak semenakutkan dan mematikan seperti 'persahabatan' dan persaudaraan Anda."

Dia menambahkan: "Kami akan membawa gas, lampu, air dan makanan... dan TANPA Anda!"

Kebalikan keadaan saat ini merupakan hal yang sangat kontras denga napa yang terlihat saat hari pertama perang, ketika pasukan Rusia bergerak menuju pintu Kiev.

“Dalam menghadapi kemajuan Ukraina, Rusia mungkin telah memerintahkan untuk menarik pasukannya dari wilayah Oblast Kharkiv yang didudukinya di sebelah barat Sungai Oskil, kata kementerian pertahanan Inggris pada hari Senin, menandakan kemajuan besar oleh Kiev.

"Ukraina telah merebut kembali wilayah setidaknya dua kali ukuran London Raya," katanya.

Inggris mengatakan bahwa hal itu kemungkinan akan semakin memperburuk kepercayaan pasukan Rusia terhadap komandan mereka. Langkah awal Ukraina di daerah Kherson selatan, menarik perhatian pasukan musuh di sana, sebelum membuat rusia mundur dari garis di timur lait di luar Kharkiv. Hal ini telah dilihat sebagai langkah militer yang cukup hebat bagi Ukraina.

Bahkan di sekitar Kherson, Rusia sedang berjuang untuk membawa pasukannya menyeberangi Sungai Dnipro untuk menghentikan serangan Ukraina di sana, kata militer Inggris.

"Keberhasilan Ukraina yang cepat memiliki implikasi yang signifikan untuk desain operasional Rusia secara keseluruhan. Mayoritas pasukan di Ukraina sangat mungkin dipaksa untuk memprioritaskan tindakan defensif darurat,” tambahnya.


Rusia Semakin Terpuruk

Bendera dukungan terhadap Ukraina di tengah perang dengan Rusia.
Bendera dukungan terhadap Ukraina di tengah perang dengan Rusia. (AFP/Fabrice Coffrini)

Institute for the Study of War yang berbasis di Washington mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia kemungkinan tidak memiliki pasukan cadangan yang dibutuhkan untuk memperkuat pertahanannya di Ukraina.

Sementara perang kemungkinan akan berlangsung hingga tahun depan, Institut itu percaya bahwa "Ukraina telah mengubah gelombang perang ini menjadi menguntungkannya" dengan secara efektif menggunakan senjata yang dipasok Barat seperti sistem rudal HIMARS jarak jauh dan taktik medan perang yang kuat. "Kiev kemungkinan akan semakin mendikte lokasi dan sifat pertempuran utama."

Berusaha menahan kehilangan momentumnya, Rusia menembakkan rudal ke pembangkit listrik dan infrastruktur penting lainnya, yang mendapat kecaman Ukraina dan A.S. karena berpusat pada target sipil.

Pemboman itu memicu kebakaran besar di pembangkit listrik di pinggiran barat Kharkiv dan menewaskan setidaknya satu orang. Zelensky mengecam "serangan rudal yang disengaja dan sinis" terhadap target sipil sebagai tindakan terorisme.

"Tanggapan nyata Rusia terhadap Ukraina yang membebaskan kota-kota dan desa-desa di timur: mengirim rudal untuk mencoba menghancurkan infrastruktur sipil yang kritis," tulis Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget A. Brink.

Secara terpisah, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di selatan yang diduduki Rusia benar-benar ditutup dalam upaya untuk mencegah bencana radiasi saat pertempuran berkecamuk di dekatnya.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya