Liputan6.com, San Juan - Dua alumni Miss Grand International memutuskan untuk mengarungi bahtera pernikahan. Mereka adalah Miss Puerto Rico Fabiola Valentin dan Miss Argentina Mariana Varela.
Mariana Varela adalah perwakilan Argentina di Miss Universe pada 2019. Sementara, Fabiola Valentin adalah Miss Grand Puerto Rico. Keduanya merupakan kontestan Miss Grand International (MGI) 2020.
Advertisement
Baca Juga
Pernikahan mereka juga disambut positif oleh para seleb, termasuk pemenang Miss Grand International 2020.
Fabiola memposting video romantisnya bersama sang istri. Ia mengimplikasikan pernikahan terjadi pada akhir Oktober 2022.
"Setelah menjaga hubungan kami privat, kami membuka pintu pada hari yang spesial. 28/10/2022," tulis Fabiola Valentine melalui Instagram resminya.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
Pada video itu, kedua wanita itu tampil sedang liburan di pantai, mengarungi sungai, dan cuddling.
Keduanya menikah di San Juan, Puerto Rico. Pernikahan sesama jenis telah legal di Puerto Rico sejak 2015. Argentina juga sudah melegalisasi.
Pengumuman ini disambut positif oleh pemenang Miss Grand International 2022, Abena Akuaba.
"Omg selamat MGI membawa sebuah hubungan yang indah," ujar Akuaba.
View this post on Instagram
Miss Universe Kimberly Jimenez dari Republik Dominika turut memberikan selamat kepada koleganya dengan memakai emoji mata hati.
View this post on Instagram
Miss Grand International Samantha Bernardo dari Filipina turut memberi ucapan selamat.
"Omg! Selamat sisters! Lovelovelove!" ujar model Filipina itu.
View this post on Instagram
Pemerintah Kuba Sahkan Pernikahan Sesama Jenis dan Izin Adopsi Anak
Sebelumnya dilaporkan, Kuba telah menyetujui family law code (kode hukum keluarga) yang akan memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah dan mengadopsi anak, serta mendefinisikan kembali hak-hak untuk anak-anak dan para kakek-nenek, kata para pejabat, Senin 26 September 2022.
Meskipun oposisi dalam referendum nasional sangat kuat di pulau yang diperintah oleh Partai Komunis itu, namun peraturan baru itu nyatanya dapat tersuarakan. Demikian mengutip ABC News, Rabu (28/9/2022).
Reformasi tersebut telah mendapat perlawanan terbuka yang luar biasa kuat dari gerakan evangelis yang sedang tumbuh di Kuba dan banyak warga Kuba lainnya.
Meskipun ada kampanye ekstensif pemerintah yang mendukung langkah tersebut, termasuk ribuan pertemuan informatif di seluruh negeri dan liputan media yang luas untuk mendukungnya.
Pemilihan umum Kuba --di mana tidak ada partai selain Komunis yang diizinkan secara rutin menghasilkan keputusan kemenangan lebih dari 90%-- seperti halnya referendum tentang reformasi konstitusi besar pada tahun 2019.
Kode tersebut memungkinkan peraturan mengenai kehamilan yang baru, hak yang lebih luas untuk kakek-nenek terkait cucu, perlindungan orang tua dan langkah-langkah melawan kekerasan gender.
Advertisement
Peraturan Langsung oleh Presiden
Presiden Miguel Díaz-Canel, yang telah mengangkat undang-undang tersebut mengakui adanya pertanyaan tentang tindakan tersebut saat dia memberikan suara pada Minggu 25 September.
"Sebagian besar rakyat kita akan memilih mendukung peraturan tersebut, tetapi masih ada masalah yang tidak dipahami oleh masyarakat kita secara keseluruhan," katanya.
Pada hari Senin, dia merayakan persetujuan tindakan tersebut, men-tweet "Cinta sekarang adalah hukum."
Pengesahan "adalah untuk membayar utang kepada berbagai generasi Kuba yang rencana domestiknya telah menunggu bertahun-tahun untuk undang-undang ini," tambahnya. "Mulai hari ini, kita akan menjadi bangsa yang lebih baik."
Langkah tersebut telah disetujui oleh Parlemen Kuba, Majelis Nasional, setelah bertahun-tahun berdebat tentang reformasi tersebut.