Liputan6.com, Kherson - Warga Kherson, Ukraina bersorak. Pasukan Rusia yang menduduki wilayah tersebut telah mundur.
Mengutip VOA Indonesia, Sabtu (12/11/2022), pasukan Ukraina memasuki Kota Kherson sementara pasukan Rusia mundur dengan tergesa-gesa. Warga desa keluar dari persembunyian untuk menyambut pasukan Ukraina dan menceritakan kisah-kisah horor tentara Rusia yang membunuh warga sipil dan menjarah rumah mereka.
Baca Juga
Menurut Serhiy Khlan, seorang wakil untuk Dewan Regional Kherson, kota itu hampir sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan Ukraina.
Advertisement
Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan tentara Ukraina mengibarkan bendera kuning-biru di kota itu, sementara penduduk setempat merayakannya.
Rusia mengatakan pada Jumat 11 November bahwa pihaknya telah selesai menarik pasukannya dari tepi barat Sungai Dnipro, dan mengklaim bahwa tidak ada tentara atau peralatan yang tertinggal.
Namun, video tentara Rusia yang mundur melukiskan gambaran yang berbeda.
Salah seorang tentara Rusia menjelaskan bagaimana dia dan rekan-rekannya diminta untuk buru-buru berganti pakaian sipil agar tidak terdeteksi. Beberapa tentara yang mundur juga dilaporkan tenggelam di sungai ketika berusaha melarikan diri.
Bagi pasukan Rusia yang tidak berhasil keluar dari kota itu, "satu-satunya kesempatan untuk menghindari kematian adalah dengan segera menyerah," kata Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina.
Pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 40 kota di Ukraina selatan, kata Presiden Volodymyr Zelensky Kamis, saat Rusia mengumumkan akan menarik pasukannya dari Kherson.
Kekalahan Rusia di Kherson Hal Memalukan
Sebelumnya, Natalia Humeinuk berkata militer Ukraina berkomunikasi erat dengan pasukan resistensi di wilayah yang diduduki. Koneksi tersebut digunakan untuk mendeteksi ancaman-ancaman.
Sementara, Atlantic Council menyebut kekalahan Rusia di Kherson sebagai hal yang memalukan, sebab belum lama ini mereka berdeklarasi bahwa Kherson bergabung ke Rusia "selamanya".
Kherson merupakan satu-satunya ibu kota regional yang berhasil direbut Vladimir Putin sejak mulai invasi pada awal 2022.
Apabila Rusia benar-benar dikalahkan di Kherson, Atlantic Council menilai hal itu bisa menjadi titik perubahan di perang. Tujuan Rusia untuk menguasai kota pelabuhan Odesa dan pesisir Laut Hitam di Ukraina juga akan semakin sulit tercapai.
Pengumuman mundur di Kherson tidak dibuat langsung oleh Presiden Putin. Atlantic Council menilai ini terkait popularitas.
"Tidak mengejutkan, Putin kelihatannya tidak buru-buru untuk menerima disalahkan atas hilangnya Kherson," tulis Atlantic Council.
"Ini sesuai dengan tradisi Putin yang menghindari kabar-kabar buruk yang mana itu juga ia lakukan saat melimpahkan keputusan tak populer terkait COVID kepada pejabat lokal dan gubernur regional."
Advertisement
Presiden Rusia Vladimir Putin Dipastikan Tak Hadiri KTT G20 Bali
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan konfirmasi untuk tidak hadir dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada pekan depan tepatnya 15-16 November 2022.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hadir dalam acara KTT G20 di Bali.
“Putin tidak hadir, karena tadi sudah menyampaikan, dia mengirim Menteri Luar Negeri untuk datang, saya kira itu paling tinggi dan kita menghormati itu,” kata Luhut Binsar Pandjaitan kepada awak media di Bali, Kamis (10/11).
Akan tetapi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan komunikasi yang baik. Diharapkan, komunikasi tersebut bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia.
“Tapi, Presiden sudah menyampaikan beliau sudah berkomunikasi dan kita berharap komunikasi bagus itu bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Sinyal ketidakhadiran Putin ini memang sudah terlihat. dikutip dari Channel News Asia, Selasa (8/11/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa percakapan dengan Putin pekan lalu memberinya kesan kuat bahwa pemimpin Rusia tidak akan menghadiri pertemuan di Bali.
Sebagai tuan rumah G20, Indonesia telah menolak tekanan dari negara-negara Barat dan Ukraina untuk tidak mengundang Rusia dari pertemuan puncak para pemimpin dan mengeluarkannya dari kelompok tersebut, dengan mengatakan tidak memiliki wewenang untuk melakukannya tanpa konsensus di antara semua anggota.
Jokowi menekankan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times bahwa Rusia tetap disambut di KTT itu, yang ia khawatirkan dibayangi oleh peningkatan ketegangan internasional yang "sangat mengkhawatirkan".
"G20 bukan untuk forum politik. Ini untuk ekonomi dan pembangunan," katanya.
Volodymyr Zelensky Bakal Hadir KTT G20, Jubir Presiden Ukraina: Kemungkinan Online
Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan ambil bagian dalam KTT para pemimpin G20, yang akan diadakan di Bali, Indonesia. Hal ini diberitahukan juru bicara kepresidenan Serhii Nikiforov kepada media Ukraina Suspilno.
Menurut Nikiforov, kemungkinan besar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan hadir dalam format online.
"Dalam beberapa format, tentu saja Volodymyr Zelensky akan ambil bagian dalam KTT G20. Saya tidak bisa mengatakan lebih banyak," kata Nikiforov seperti dikutip dari Suspilno, Rabu (9/11/2022).
Dia menjelaskan bahwa Volodymyr Zelensky pasti akan berpartisipasi, kemungkinan besar dalam format online.
Sebelumnya diketahui bahwa Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan bergabung pada KTT G20 yang akan diadakan di Pulau Bali, Indonesia, dalam format virtual.
Presiden Rusia Vladimir Putin akan bergabung dengan KTT para pemimpin G20 minggu depan "jika situasinya memungkinkan", kata Presiden Indonesia Joko Widodo, selaku tuan rumah pertemuan itu, Selasa (8/11).
Jika Putin tidak dapat datang ke Indonesia, kata Jokowi, pemimpin Rusia itu akan hadir secara virtual sebagai gantinya.
Presiden Rusia Vladimir Putin akan bergabung dengan KTT para pemimpin G20 minggu depan "jika situasinya memungkinkan", kata Presiden Indonesia Joko Widodo, selaku tuan rumah pertemuan itu, Selasa (8/11).
Jika Putin tidak dapat datang ke Indonesia, kata Jokowi, pemimpin Rusia itu akan hadir secara virtual sebagai gantinya.
Advertisement