Ombak Aneh Bunuh 3 Pengunjung Pantai di Afrika Selatan, Fenomena Apa?

Tiga pengunjung pantai tewas akibat ombak aneh di kota pesisir Durban, Afrika Selatan pada Sabtu 17 Desember 2022, menurut layanan medis darurat (EMS) setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Des 2022, 16:34 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 16:34 WIB
Paramedis mendatangi lebih dari 100 orang di lokasi kejadian di Durban, Afrika Selatan pada Sabtu, 17 Desember 2022 akibat ombak anej. (AP)
Paramedis mendatangi lebih dari 100 orang di lokasi kejadian di Durban, Afrika Selatan pada Sabtu, 17 Desember 2022 akibat ombak anej. (AP)

Liputan6.com, Durban - Tiga pengunjung pantai tewas akibat ombak aneh di kota pesisir Durban, Afrika Selatan pada Sabtu 17 Desember 2022, menurut layanan medis darurat (EMS) setempat.

"EMS menanggapi laporan ombak aneh yang menyapu sekelompok pengunjung pantai ke dermaga yang menyebabkan banyak cedera," kata juru bicara Njabulo Dlungele dalam pernyataan yang dipublikasikan di Twitter pada Minggu 18 Desember.

Dia menambahkan bahwa seorang remaja termasuk di antara tiga orang yang dinyatakan tewas di tempat kejadian di North Beach, yang ditutup setelah insiden tersebut.

17 orang lainnya terluka akibat ombak aneh, menurut pemerintah Provinsi KwaZulu-Natal, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook pada hari Minggu: "Rincian insiden masih samar pada saat ini, namun diyakini bahwa gelombang aneh membuat banyak orang terluka. Orang menjadi tertekan saat berenang dan mereka tenggelam secara tragis."

Pemerintah Kota EThekwini mengatakan di Facebook pada hari Minggu bahwa tim yang terdiri dari 35 penjaga pantai melakukan upaya penyelamatan massal. Paramedis merawat lebih dari 100 orang yang terlibat dalam insiden tersebut. Dikatakan mereka yang meninggal tersapu ke laut oleh rip currents (arus pecah).

"Pemerintah Kota berduka atas tragedi tersebut dan mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban," tambahnya.

Kepala pemerintah provinsi, Nomusa Dube-Ncube, menyerukan penyelidikan penuh atas "tragedi mengerikan" itu dan mendesak "semua pihak berwenang dan operator yang menjaga pantai dan wilayah laut untuk memastikan langkah-langkah keselamatan yang memadai dan preventif tersedia untuk menghindari hilangnya nyawa lebih lanjut."

Dia juga mengimbau pengunjung untuk mengikuti saran keselamatan saat berkunjung, dan menilai cuaca yang tidak dapat diprediksi sebelum menuju ke pantai atau laut.

Durban adalah tujuan populer bagi wisatawan Afrika Selatan dan asing, dengan pantai yang dibanjiri pengunjung selama musim liburan.

Awan Unik Seperti Ombak Laut Pukau Warga Wyoming AS

Ilustrasi langit, awan
Ilustrasi langit, awan. (Sumber: Pixabay)

Sementara itu, pengamat langit yang terpana di negara bagian Wyoming AS telah mengambil foto formasi awan langka yang menabrak cakrawala seperti ombak laut.

"Ini istimewa dan saya langsung tahu saya perlu mengabadikannya," kata Rachel Gordon, warga setempat seperti dikutip dari BBC, Sabtu (10/12/2022).

Fenomena awan bergelombang itu terlihat pada Selasa 6 Desember 2022, di atas puncak Pegunungan Bighorn dari Kota Sheridan.

Dikenal sebagai ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz, mereka terbentuk ketika aliran udara yang lebih cepat bergerak di atas udara yang naik di bawah.

Nyonya Gordon, yang mengatakan kepada BBC News dia mengambil gambar dari pintu belakang orang tuanya sebelum mempostingnya ke halaman Facebook Wyoming melalui The Lens, mengatakan: "Itu adalah momen yang menakjubkan.

"Aku senang orang lain bisa menikmati pengalaman itu sekarang juga."

Matt Taylor dari BBC Weather mengatakan gambar-gambar itu adalah salah satu contoh awan Kelvin-Helmholtz paling menakjubkan dan epik yang pernah dilihatnya.

"Bagian dari keindahan awan Kelvin-Helmholtz adalah bahwa mereka benar-benar memperlihatkan fluiditas atmosfer," kata Taylor.

"Bagaimana bentuknya seperti ombak di lautan, atmosfer bergerak dan merespons lingkungan di sekitarnya. Udara secara efektif naik dan turun dengan sendirinya."

Formasi awan ini dinamai dari nama ilmuwan Lord Kelvin dan Hermann von Helmholtz, yang mempelajari ilmu fisika di balik fenomena tersebut.

Cloud Appreciation Society yang berbasis di Inggris menggambarkan formasi seperti itu sebagai permata mahkota dalam banyak koleksi para pelapor awan.

Juga dikenal sebagai awan fluctus, mereka dipandang sebagai inspirasi yang mungkin untuk lukisan Van Gogh Starry Night.

Kapal Terbalik Dihantam Ombak saat Pulang Melaut, 1 Nelayan Kebumen Hilang

Kapal nelayan terbalik di laut selatan Kebumen, Jawa Tengah. Satu orang dinyatakan hilang. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Kebumen)
Kapal nelayan terbalik di laut selatan Kebumen, Jawa Tengah. Satu orang dinyatakan hilang. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Kebumen)

Di tempat lain, kecelakaan terjadi di laut selatan Kebumen, Jawa Tengah. Kapal penangkap ikan terbalik dihantam ombak, Selasa (5/7/2022).

Dalam peristiwa itu, dua nelayan menjadi korban. Satu selamat, lainnya hilang tenggelam.

Peristiwa kapal terbalik itu terjadi pada Selasa malam, sekitar pukul 21.00 WIB di perairan Pantai Logending, Kecamatan Ayah.

Kapal yang dinaiki Siswanto (47) warga Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, bersama Turiman (49) warga Desa Srati, Kecamatan Ayah, Kebumen, terbalik dihantam ombak saat pulang menangkap ikan.

Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha, mengatakan korban atas nama Turiman belum juga ditemukan.

"Dari kejadian semalam itu, satu korban bisa selamat, satu lainnya atas nama Turiman belum ditemukan," jelas Aiptu Catur, Rabu (6/7/2022).

Selengkapnya di sini...

Ombak Tinggi hingga 4 Meter, Ratusan Nelayan Muncar Banyuwangi Tidak Berani Melaut

Ombak - Vania
Ilustrasi Ombak/https://unsplash.com/Siim Lukka

Cuaca buruk yang melanda laut Selatan Jawa mengakibatkan ratusan nelayan di Pelabuhan Muncar Banyuwangi, berhenti melaut. Mereka khawatir perahu yang mereka tumpangi tidak mampu melawan besarnya ombak dan angin kencang.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuwangi Hasan Basri mengatakan, di Pelabuhan Muncar sekitar 500 nelayan sudah berhenti melaut sejak 5 hari lalu. Sebab angin kencang dan ombak tinggi hingga 4 meter masih terjadi di laut Selatan Jawa.

Ratusan Nelayan tersebut, saat ini memilih memperbaiki alat tangkapan mereka yang sudah rusak sambal menunggu cuaca berangsur normal Kembali.

“Di rumah tidak ada aktivitas apa- apa. Yang punya kapal sambil memperbaiki kapalnya, memperbaiki jaringnya persiapan kalau nanti cuaca sudah enak baru kerja,” " kata Hasan Basri Rabu (29/6/2022).

Menurut Hasan pihaknya masih terus berkordinasi dengan BMKG Banyuwangi, untuk mengetahui cuaca yang terjadi di tengah laut. Jika kondisi mulai mereda maka nelayan akan memulai aktivitasnya Kembali.

“Kita terus berdinasi dengan BMKG Banyuwangi, untuk mengetahui kondisi ombak di tengah laut dan diperkirkan kapan  cuaca buruk ini reda,”papar Hasan.

Sementara itu, Cuaca buruk juga membuat perahu nelayan yang bersandar di Pantai Satelit, Muncar tergulung Ombak dan tenggelam. Perahu tenggelam  itu di sebabkan karena angin yang begitu kencang.

“Angin kencang ini terjadi sejak 10 hari lalu. Laporan ke kami ada beberapa kapal nelayan yang rusak karena dihantam ombak. Tapi pas dipinggir rusaknya sehingga jika sudah reda rencana akan diperbaiki,’katanya.

Infografis Laut Cina Selatan
Kepulauan Natuna terancam oleh konflik saling klaim Laut Cina Selatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya