Polisi India Sebut 4 Tersangka Pemberontak Tewas di Kashmir

Polisi di wilayah Kashmir yang dikuasai India mengatakan pasukan pemerintah menewaskan empat tersangka militan dalam baku tembak, Rabu (28/12).

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Liputan6.com, Kashmir - Polisi di wilayah Kashmir yang dikuasai India mengatakan pasukan pemerintah menewaskan empat tersangka militan dalam baku tembak, Rabu (28/12).

Seorang perwira tinggi polisi, Mukesh Singh, mengatakan pasukan India mencegat sebuah truk di pinggiran kota Jammu, Rabu pagi (28/12) menyusul "pergerakan kendaraan itu yang tidak biasa" di jalan raya.

Ketika pasukan mulai menggeledah truk, tembakan datang dari dalam, yang dibalas oleh pasukan, sehingga terjadi baku tembak, kata Singh kepada wartawan.

Polisi mengatakan empat tersangka militan tewas dan pihak berwenang menemukan sedikitnya delapan senapan otomatis dan beberapa amunisi dari truk tersebut. Menurut polisi, pengemudi truk melarikan diri dan pencarian sedang dilakukan untuk menemukannya. Tidak ada konfirmasi independen atas dugaan baku tembak tersebut.

Kashmir terbagi antara India dan Pakistan dan keduanya mengklaim wilayah yang disengketakan secara keseluruhan.

Pemberontak di bagian Kashmir yang dikuasai India telah berperang melawan pemerintahan New Delhi sejak 1989. Sebagian besar Muslim Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah tersebut, baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka tersendiri.

India menegaskan militansi Kashmir adalah terorisme yang disponsori Pakistan. Pakistan membantah tuduhan itu, dan sebagian besar warga Kashmir menganggapnya sebagai perjuangan kemerdekaan yang sah. Puluhan ribu warga sipil, pemberontak, dan anggota pasukan pemerintah tewas dalam konflik tersebut. [ab/uh]

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3 Tentara Pakistan Tewas dalam Serangan Teroris di Perbatasan Pakistan

Ilustrasi bendera Pakistan
Ilustrasi (iStock)

Tiga tentara Pakistan tewas dalam serangan teroris di distrik Kurram di provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut Pakistan, kata militer Pakistan, Selasa (13/10/2022). 

Para teroris dari sisi perbatasan Afghanistan menembaki pasukan di distrik Kurram di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, demikian pernyataan dari Hubungan Masyarakat Antar-Layanan, sayap media militer.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pasukan Pakistan merespons dengan cara yang tepat, namun tiga tentara tewas dalam baku tembak.

Para teroris juga mengaku pihaknya menjadi korban serangan balasan.

Pakistan mengutuk keras penggunaan wilayah Afghanistan untuk kegiatan teroris, kata pernyataan itu.

Tentara Pakistan bertekad untuk mempertahankan perbatasan Pakistan dari ancaman terorisme, tambah perwakilan dari militer Pakistan.


Serangan Teroris juga Terjadi di Pakistan

Ilustrasi bendera Pakistan (pixabay)
Ilustrasi bendera Pakistan (pixabay)

Afghanistan juga sempat diguncang dua serangan bom dari dua mobil minibus. Menewaskan setidaknya sembilan orang pada Kamis 28 April 2022 di Mazar-i-Sharif, kata polisi.

Mengutip VOA Indonesia, Jumat (29/4/2022), serangan itu terjadi seminggu setelah ledakan mematikan mengguncang sebuah masjid Syiah di kota yang terletak di Afghanistan utara itu.

Jumlah serangan kekerasan telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa Agustus lalu, namun kelompok ISIS Sunni terus menarget komunitas Syiah yang mereka anggap sesat.

Serangan pada hari Kamis terjadi dalam hitungan menit antara satu sama lain di dua distrik berbeda di kota Mazar-i-Sharif, sementara para penglaju dalam perjalanan pulang untuk berbuka puasa, kata juru bicara kepolisian Asif Waziri kepada kantor berita AFP.

"Sasarannya tampaknya penumpang Syiah," katanya. Ia menambahkan bahwa 13 orang lainnya terluka akibat kedua ledakan itu.

"Musuh-musuh Afghanistan menciptakan ketegangan dan perpecahan di kalangan masyarakat kami."

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan bom mobil.


Serangkaian Serangan Bom, Beberapa Diklaim ISIS

ilustrasi ledakan bom.
ilustrasi ledakan bom. (iStockphoto)

Serangan itu hanya berselang beberapa hari setelah serangan bom mematikan di sebuah masjid Syiah di Mazar-i-Sharif, Afghanistan yang menewaskan setidaknya 12 jemaah dan melukai puluhan lainnya.

Serangan bom lain di masjid di kota Kunduz pekan lalu menyasar komunitas minoritas Sufi dan menewaskan sedikitnya 36 orang saat pelaksanaan salat Jumat.

Dalam serangan yang berbeda, yang juga menyasar orang-orang Syiah, dua bom diledakkan di sebuah sekolah di Kabul, menewaskan enam siswa.

Jumlah warga Syiah Afghanistan, yang umumnya dari komunitas Hazara, antara 10 dan 20 persen populasi Afghanistan yang berjumlah 38 juta jiwa.

Cabang regional ISIS di Afghanistan yang mayoritas Sunni telah berulang kali menarget kelompok Syiah dan minoritas seperti Sufi, yang mengikuti cabang mistik Islam.

Teroris ISIS mengklaim serangan terhadap masjid di Mazar-i-Sharif, tetapi belum ada yang mengklaim pemboman di Kota Kunduz.

ISIS merupakan kelompok yang mengklaim beraliran Sunni, seperti Taliban, namun keduanya saling bermusuhan.

Perbedaan ideologis terbesar di antara keduanya yaitu Taliban hanya menginginkan Afghanistan terbebas dari pasukan asing, sementara ISIS ingin mendirikan kekhalifahan Islam yang membentang dari Turki hingga Pakistan dan sekitarnya.

Sementara itu, para pejabat Taliban bersikeras pasukan mereka telah mengalahkan ISIS, namun para pengamat mengatakan kelompok teroris itu adalah tantangan utama keamanan.

Infografis Menguak Identitas Pengebom Bunuh Diri di Astana Anyar Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menguak Identitas Pengebom Bunuh Diri di Astana Anyar Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya