Vladimir Putin: Rusia Akan Menempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus. Hal itu disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

oleh Hariz Barak diperbarui 17 Jun 2023, 08:55 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2023, 18:01 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok. AFP)

Liputan6.com, Moksow - Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus. Hal itu disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden Putin mengatakan, langkah itu tidak akan melanggar perjanjian non-proliferasi nuklir. Ia membandingkannya dengan Amerika Serikat yang menempatkan senjatanya di berbagai negara di Eropa Barat.

Kendati demikian, Moskow tidak akan memberikan kendali senjata nuklir tersebut ke Minsk (ibu kota Belarus), kata Putin seperti dikutip dari BBC, Minggu (26/3/2023).

Belarus berbatasan dengan Rusia di timur dan Ukraina di selatan. Sepanjang Perang Rusia-Ukraina, Minsk dianggap membantu Moskow dalam melancarkan operasi militer ke Kiev.

AS mengatakan tidak percaya Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir setelah pengumuman itu.

"Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri," kata Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan.

"Kami tetap berkomitmen untuk pertahanan kolektif aliansi NATO."

Presiden Putin mengatakan kepada televisi negara Rusia pada hari Sabtu bahwa pemimpin Belarus Alexander Lukashenko telah lama mengangkat masalah penempatan senjata nuklir taktis di Belarus.

"Tidak ada yang aneh di sini juga," katanya. "Pertama, Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka."

Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarus pada 1 Juli, tambah Presiden Putin.


Simak video pilihan berikut:


Rudal Taktis Iskander

Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok. AFP/Yuri Kadobnov)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok. AFP/Yuri Kadobnov)

Sejumlah kecil sistem rudal taktis Iskander, yang dapat digunakan untuk meluncurkan senjata nuklir, telah dipindahkan ke Belarus, kata Presiden Putin.

Putin tidak merinci kapan senjata akan mulai dipindahkan ke Belarus.

Jika rampung, itu akan menjadi pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an Moskow akan menempatkan senjata nuklir di luar negeri.

Sebelum pecah, Uni Soviet memiliki sejumlah hulu ledak yang ditempat di berbagai wilayah mereka seperti Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan. Ketika Soviet bubar dan wilayah tersebut menjadi negara berdaulat, masing-masing senjata yang ditempatkan dikembalikan ke Rusia sebagai pemilik de-facto.

Transfer semua hulu ledak ke Rusia selesai pada tahun 1996.


Ukraina Minta Dukungan Militer

Rusia Resmi Caplok 4 Wilayah Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara bersama Pemimpin Republik Rakyat Luhansk Leonid Pasechnik (kiri), dan Pemimpin Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin (kanan) saat perayaan menandai penggabungan wilayah Ukraina dengan Rusia di Lapangan Merah, Moskow, Rusia, 30 September 2022. (Sergei Karpukhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Komentar Presiden Putin muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperbarui permohonannya untuk lebih banyak dukungan militer dari sekutu Baratnya.

Awal pekan ini, sekitar 18 negara menandatangani perjanjian untuk memasok negara yang dilanda perang itu dengan setidaknya satu juta peluru artileri selama tahun depan.

Namun dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jepang, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina tidak dapat melancarkan serangan balasan potensial di timur negara itu sampai amunisi lebih lanjut tiba.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya