Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menghapus sejumlah negara yang masuk daftar laporan Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata.
Dikutip dari laman Indiatoday.in, Senin (3/7/2023) India sebelumnya dimasukkan dalam laporan sejak 2010, bersama negara-negara lain, termasuk Burkina Faso, Kamerun, Chad, Nigeria, Pakistan, dan Filipina.
Baca Juga
Sejumlah negara masuk dalam daftar ini dengan berbagai alasan. Seperti contoh India yang masuk daftar karena laporan perekrutan anak laki-laki oleh kelompok bersenjata di Jammu dan Kashmir dan penahanan anak laki-laki oleh pasukan keamanan atas dasar asosiasi dengan kelompok bersenjata.
Advertisement
Dalam laporan terbarunya tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata tahun 2023, Guterres menegaskan bahwa India telah dihapus dari laporan tersebut karena tindakan yang diambil pemerintah untuk melindungi anak-anak.
Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata, Virginia Gamba, menyatakan bahwa India telah bekerja sama dengan PBB selama dua tahun terakhir, menunjukkan komitmen untuk pencegahan dan penetapan langkah-langkah berkelanjutan untuk melindungi anak-anak.
Menurut laporan tahunan Guterres tentang anak-anak dan konflik bersenjata, secara global, anak-anak terus terkena dampak konflik bersenjata secara tidak proporsional.
Pada tahun 2022, PBB memverifikasi 27.180 pelanggaran berat, dengan 24.300 dilakukan pada tahun 2022 dan 2.880 dilakukan sebelumnya tetapi diverifikasi selama tahun itu.
Pelanggaran ini memengaruhi total 18.890 anak-anak dalam 24 situasi dan satu pengaturan pemantauan regional.
Laporan tersebut mengidentifikasi pembunuhan, melukai, perekrutan dan penggunaan, penculikan, dan penahanan anak-anak sebagai pelanggaran yang paling umum.
Â
Daftar Negara yang Masih Masuk Daftar Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata
Berikut adalah sejumlah negara yang masih masuk daftar PBB sebagai negara yang masih melibatkan anak-anak dalam konflik bersenjata:
- Suriah
- Somalia
- Irak
- Ukraina
- Yaman
- Myanmar
- Amerika Serikat
- Mali
- Palestina
- Afghanistan
- Sudan
Advertisement