Liputan6.com, Canberra - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan bahwa tiga universitas ternama di negaranya akan membuka cabang di Indonesia. Ini bertujuan untuk memperkuat jalinan pendidikan antara kedua negara.
Pengumuman itu dibuat oleh PM Albanese saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Australia. Pendidikan ternyata juga menjadi tema diskusi kedua pemimpin.
Baca Juga
PM Albanese berkata hadirnya tiga kampus Australia di Indonesia termotivasi oleh kesuksesan Monash University yang telah lebih dulu punya kampus.
Advertisement
"Dibangun dari kesuksesan kampus Monash University di Indonesia, saya bahagia mengumumkan bahwa Western Sydney University, Deakin University, dan Central Queensland University akan segera bergabung dengan Monash untuk membahwa pendidikan tersier kelas dunia Australia ke murid-murid dan profesional Indonesia," ujar PM Australia Anthony Albanese dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi, disiarkan akun Sekretariat Presiden, Selasa (4/7/2023).
Berdasarkan keterangan situs universitas, Monash memiliki kampus di "Jakarta barat daya" (Kabupaten Tangerang). Kampus itu menawarkan sejumlah program S2, seperti Data Science, Urban Design, Business Innovation, Public Policy and Management, Cybersecurity, dan Public Health.
Kampus Top 50 di Australia
Kampus utama Deakin, Western Sydney, dan Central Queensland berlokasi di kota-kota besar Australia.
Deakin berada di Melbourne, Western Sydney di Sydney, sementara Central Queensland memiliki kampus-kampus yang tersebar di Rockhampton, Brisbane, Adelaide, dan Sydney.
Dalam keterangan persnya, PM Albanese tidak membahas detail rencana pembukaan tiga kampus itu di Indonesia.
Sebagai informasi, ketiga kampus itu memiliki peringkat yang baik di Australia. Western Sydney memiliki peringkat 14 berdasarkan Times Higher Education (THE) pada tahun 2023.
Berikut peringkat tiga universitas tersebut berdasarkan ranking THE 2023:
- Western Sydney University: Peringkat 14 di Australia (201-250 dunia)
- Deakin University: Peringkat 19 di Australia (251-300 dunia)
- Central Queensland University: Peringkat 33 di Australia (601-800 dunia)
Momen Keakraban Jokowi dan PM Australia Anthony Albanese di Kapal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi disambut dengan baik oleh Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese saat melakukan kunjungan kerja ke Sydney. Jokowi diajak PM Albanese menaiki kapal dari Dermaga Admiralty House menuju Dermaga Taronga Zoo, Selasa (4/7/2023).
Sekira pukul 13.20 waktu setempat, Jokowi bersama PM Australia Albanese terlihat menaiki kapal yang dimiliki Australian Federal Police tersebut untuk bertolak menuju lokasi penyelenggaraan Annual Leaders’ Meeting (ALM).
Selama perjalanan, dia dan PM Albanese berbincang berdua di geladak belakang kapal sambil menikmati pemandangan sekitar. Momen tersebut menunjukan hubungan kedekatan antara kedua pemimpin.
Di tengah perjalanan, Jokowi bersama PM Anthony Albanese pun terlihat menjelaskan mengenai sejumlah bangunan dan lokasi sekitar dari atas kapal.
Usai menempuh perjalanan selama 20 menit, Presiden Jokowi bersama PM Albanese tiba di Dermaga Taronga Zoo dan melanjutkan perjalanan dengan rangkaian kendaraan menuju lokasi penyelenggaraan Annual Leaders’ Meeting (ALM).
Ini merupakan sebuah kegiatan balasan dari PM Albanese atas pengalaman menyenangkan saat kunjungannya ke Indonesia. Saat itu, Jokowi mengajak PM Albanese bersepeda pagi menikmati suasana Kebun Raya Bogor.
"Itu adalah pengalaman yang luar biasa dan saya menganggap sebagai kehormatan besar bahwa Presiden mengundang saya untuk naik sepeda bambu bersamanya ke tempat yang indah di taman botani ini," ucap PM Albanese saat kunjungannya ke Istana Kepresidenan Bogor pada 6 Juni 2022.
Advertisement
Presiden Jokowi Ajak Investor Australia Investasi di Sektor Hilirisasi Industri hingga Kesehatan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak investor Australia investasi untuk menanamkan modal di sejumlah sektor prioritas Indonesia yakni sektor prioritas Indonesia termasuk bidang usaha hilirisasi industri hingga pendidikan, dan kesehatan.
Presiden Jokowi menuturkan, Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga, demikian dikutip dari Antara, Selasa (4/7).
Sektor prioritas itu yakni dalam bidang hilirisasi industri. Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.
"Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi satu juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik pada 2035,” ujar Jokowi dikutip dari Antara.
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel dan surya.
“(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektar green industria park,” ujar dia.
Presiden Jokowi menuturkan, saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam mulai dilakukan. Jokowi menilai, peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi investor.
“Nilai investasinya capai 25 miliar dolar AS yang sangat terbuka, baik di sektor pendidikan, kesehatan, energi dan lainnya,” kata dia.
Sementara itu, di sektor pendidikan dan kesehatan, Presiden Jokowi meyakini potensi investasi bagi investor juga sangat tinggi.
“Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir dua juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini,” ujar Jokowi.