Serangan Rusia di Kherson Ukraina Tewaskan 7 Orang, Termasuk Bayi Usia 23 Hari

Pertempuran dalam beberapa pekan terakhir dilaporkan terjadi di banyak titik di sepanjang garis depan. Adapun Ukraina disebut belum membuat kemajuan signifikan sejak meluncurkan serangan balasan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Agu 2023, 07:49 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 07:49 WIB
Serangan Rusia Hantam Pusat Perbelanjaan Ukraina di Kherson
Seorang petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina menyemprotkan air saat memadamkan api setelah penembakan Rusia menghantam sebuah pusat perbelanjaan di Kherson, Ukraina, 3 Februari 2023. Asap membumbung tinggi dari pusat perbelanjaan yang terbakar setelah serangan Rusia ke pusat perbelanjaan tersebut. (AP Photo/LIBKOS)

Liputan6.com, Kyiv - Tujuh orang tewas dalam serangan Rusia di wilayah Kherson, Ukraina, pada Minggu (13/8/2023). Demikian dikonfirmasi oleh Kementerian Dalam Negeri Urusan Ukraina.

Di antara korban jiwa dalam serangan artileri Rusia di Desa Shiroka Balka itu adalah satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, putra mereka usia 12 dan bayi perempuan usia 23 hari. Seorang penduduk dari desa yang sama juga tewas.

Sementara itu, dua korban jiwa lainnya berasal dari desa tetangga Stanislav. Setidaknya 22 orang terluka dalam serangan yang sama.

Dalam perkembangan terpisah, pejabat militer Ukraina mengklaim mereka meraih "keberhasilan parsial" di sekitar area Robotyne yang penting secara taktis di wilayah Zaporizhzhia, benteng Rusia yang perlu direbut kembali oleh Ukraina untuk terus mendorong ke selatan menuju Melitopol.

"Ada wilayah-wilayah yang dibebaskan. Pasukan pertahanan sedang bekerja," kata Komandan Pasukan Selatan Ukraina Jenderal Oleksandr Tarnavskyi seperti dilansir The Guardian, Senin (14/8/2023).

Pertempuran dalam beberapa pekan terakhir dilaporkan terjadi di banyak titik di sepanjang garis depan. Adapun Ukraina disebut belum membuat kemajuan signifikan sejak meluncurkan serangan balasan.

Pada Minggu, sebuah kapal perang Rusia menembakkan tembakan peringatan ke sebuah kapal kargo berbendera Palau di Laut Hitam. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Sukru Okan sedang menuju ke Pelabuhan Izmail di Sungai Danube, Ukraina.

"Kapten kapal ... tidak menanggapi permintaan berhenti untuk pemeriksaan pengangkutan barang terlarang. Untuk memaksa kapal berhenti, tembakan peringatan dibuka dari senjata kecil otomatis dari kapal perang Rusia," ujar Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram.

Namun, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, kapal kemudian berhenti dan mengizinkan tim inspeksi untuk naik.

Pada Juli 2023, Moskow menarik diri dari perjanjian yang memungkinkan Ukraina mengirimkan jutaan ton biji-bijian melintasi Laut Hitam untuk dijual di pasar dunia. Pasca penarikan itu, Rusia melakukan serangan berulang kali di pelabuhan Ukraina, termasuk Odesa, dan menyatakan wilayah Laut Hitam yang luas tidak aman untuk pengiriman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perampingan Kelompok Wagner

Anggota kompi militer Wagner Group duduk di atas sebuah tank di jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023, sebelum meninggalkan area markas militer Rusia. (AP)
Anggota kompi militer Wagner Group duduk di atas sebuah tank di jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023, sebelum meninggalkan area markas militer Rusia. (AP)

Di Rusia pada Minggu, pejabat setempat melaporkan bahwa sistem pertahanan udara menembak jatuh tiga drone di atas wilayah Belgorod dan satu di atas wilayah tetangga Kursk, yang keduanya berbatasan dengan Ukraina.

Kemudian pada Minggu sore, pejabat lokal di Provinsi Belgorod menyebutkan bahwa terjadi ledakan di sebuah gedung apartemen di ibu kota daerah, yang juga disebut Belgorod. Gubernur Vyacheslav Gladkov menuturkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, sementara penyebab ledakan sedang diselidiki.

Dalam pengarahan intelijen terbaru, Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan bahwa kelompok tentara bayaran Wagner yang memiliki peran kunci dalam perang Ukraina kemungkinan tengah dalam proses perampingan dan re-konfigurasi untuk menghemat biaya. Kremlin dikabarkan juga telah bertindak melawan bisnis pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin.

Ribuan pasukan Wagner dikabarkan sudah berada di Belarus, sekutu Rusia, di bawah kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan bersenjata mereka pada akhir Juni.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya