Misi Antariksa India Chandrayaan-3: Wahana Pendarat Vikram Sukses Kirim Foto Bulan Jarak Dekat

Badan antariksa India telah merilis gambar terbaru Bulan ketika misi penerbangan angkasa luar negara itu mulai turun menuju kutub selatan satelit alami Bumi yang jarang dieksplorasi.

oleh Hariz Barak diperbarui 19 Agu 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2023, 15:00 WIB
India Luncurkan Roket Chandrayaan-3
Pesawat ruang angkasa India Chandrayaan-3 meluncur dari Satish Dhawan Space Center di Sriharikota, India, Jumat (14/7/2023). India sukses meluncurkan roket yang membawa pesawat Chandrayaan-3 menuju Bulan dari Sriharikota. (AP Photo/Aijaz Rahi)

Liputan6.com, New Delhi - Badan antariksa India telah merilis gambar terbaru Bulan ketika misi penerbangan angkasa luar negara itu mulai turun menuju kutub selatan satelit alami Bumi yang jarang dieksplorasi.

Foto-foto telah diambil oleh Vikram, pendarat Chandrayaan-3, yang memulai fase terakhir misinya pada Kamis 17 Agustus 2023.

Vikram, yang membawa wahana rover, akan mendarat di dekat kutub selatan pada 23 Agustus 2023, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (19/8/2023)

Vikram dilepas dari modul propulsi, yang membawanya dekat ke Bulan, pada Kamis 17 Agustus.

Gambar hitam-putih menunjukkan foto close-up batu dan kawah di permukaan Bulan. Salah satu foto menunjukkan modul propulsi juga.

Chandrayaan-3 dan Luna-25 Rusia termasuk di antara dua pesawat ruang angkasa yang menuju kutub selatan Bulan dan keduanya diperkirakan akan mendarat minggu depan.

Luna-25, misi Bulan pertama Rusia (dulu Uni Soviet) sejak 1976, diluncurkan pekan lalu dan diperkirakan akan membuat sejarah dengan melakukan pendaratan awal pada 21 atau 22 Agustus.

Itu hanya beberapa hari sebelum pendaratan India. Jika berhasil, Chandrayaan-3 harus puas berada di urutan kedua dalam mencapai kutub selatan.

India, bagaimanapun, masih akan menjadi negara keempat yang mencapai soft landing di Bulan setelah AS, Uni Soviet dan China.

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengatakan pada Jumat 18 Agustus bahwa modul pendarat telah mulai turun ke orbit yang lebih rendah.

Kutub selatan Bulan sebagian besar masih belum dijelajahi - luas permukaan yang tetap dalam bayangan di sana jauh lebih besar daripada kutub utara Bulan, dan para ilmuwan mengatakan itu berarti ada kemungkinan air di daerah yang dibayangi secara permanen.

Salah satu tujuan utama dari Chandrayaan-3 dan Luna-25 adalah untuk berburu es air yang, kata para ilmuwan, dapat mendukung tempat tinggal manusia di Bulan di masa depan. Ini juga dapat digunakan untuk memasok propelan untuk pesawat ruang angkasa yang menuju ke Mars dan tujuan jauh lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Misi Eksplorasi Pertama India yang Paling Signifikan

India Luncurkan Roket Chandrayaan-3
Bulan lalu, India mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk mengirim misi bersama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional tahun depan. (AP Photo/Aijaz Rahi)

Chandrayaan-3, yang ketiga dalam program eksplorasi bulan India, diharapkan untuk membangun keberhasilan misi Bulan sebelumnya.

Itu terjadi 13 tahun setelah misi Bulan pertama negara itu pada tahun 2008, yang menemukan keberadaan molekul air di permukaan bulan yang kering dan menetapkan bahwa Bulan memiliki atmosfer pada siang hari.

Chandrayaan-2 - yang juga terdiri dari pengorbit, pendarat dan penjelajah - diluncurkan pada Juli 2019 tetapi hanya sebagian berhasil. Pengorbitnya terus berputar dan mempelajari Bulan bahkan sampai hari ini, tetapi pendarat-penjelajah itu gagal melakukan pendaratan lunak dan jatuh saat mendarat.

Kepala ISRO Sreedhara Panicker Somanath mengatakan bahwa badan antariksa telah mempelajari data dari kecelakaan itu dengan hati-hati dan melakukan latihan simulasi untuk memperbaiki gangguan di Chandrayaan-3, yang beratnya 3.900 kg dan memakan biaya 6,1 miliar rupee ($ 75 juta; £ 58 juta). Modul pendarat memiliki berat sekitar 1.500kg, termasuk wahana penjelajah Pragyaan seberat 26kg.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya