Wabah Kolera Renggut 230 Nyawa di Kongo Afrika, 30 Ribu Orang Terinfeksi

UNICEF Kongo mengungkapkan dalam tujuh bulan pertama tahun ini paling sedikit ada 31.342 kasus terkonfirmasi dan suspek kolera di negara yang di antaranya 230 merenggut nyawa manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2023, 08:00 WIB
Penyebaran Kasus Kolera Membuat Afrika Selatan Waspada
Ilustrasi wabah kolera di Afrika (AP Photo/Themba Hadebe)

Liputan6.com, Kinshasa - UNICEF Kongo mengungkapkan dalam tujuh bulan pertama tahun ini paling sedikit ada 31.342 kasus terkonfirmasi dan suspek kolera di negara yang di antaranya 230 merenggut nyawa manusia.

Kebanyakan kasus kolera menimpa anak-anak, kata UNICEF.

North Kivu menjadi provinsi paling parah terkena wabah ini. Di sini, ditemukan lebih dari 21.400 kasus terkonfirmasi atau suspek kolera, termasuk pada 8.000 lebih balita.

"Skala wabah kolera dan keparahannya sangat dikhawatirkan," kata Koordinator Darurat Senior UNICEF Kongo Shameza Abdulla sebagaimana diwartakan Anadolu, dikutip dari Antara, Minggu (20/8/2023).

"Jika tak segera ditangani dalam beberapa bulan ke depan, maka ada risiko besar penyakit tersebut menyebar ke wilayah-wilayah yang selama bertahun-tahun tak pernah terdampak penyakit ini."

Dia juga mengatakan ada ancaman kolera terus menyebar di lokasi pengungsian di mana sistem sudah kewalahan dan penduduk, terutama anak-anak, sangat rentan dari penyakit sehingga berpotensi tak terselamatkan.

Pada 2017 kolera menyebar ke seantero Kongo, termasuk ibu kota Kinshaha, untuk menyebabkan hampir 55.000 kasus yang 1.100 di antaranya berakhir dengan kematian.

 

Tindakan Pencegahan dan Penanggulangan Disiapkan

Penyebaran Kasus Kolera Membuat Afrika Selatan Waspada
Pihak berwenang mengatakan ada 29 kasus kolera lain yang dikonfirmasi laboratorium, sementara 67 orang dirawat di rumah sakit dan klinik karena infeksi saluran cerna. (AP Photo/Themba Hadebe)

UNICEF sedang meminta 62,5 juta dolar AS (Rp957 miliar) untuk meningkatkan tindakan pencegahan dan penanggulangan kolera dan krisis WASH (air, sanitasi dan kebersihan) dalam lima bulan ke depan.

Melalui rencana tersebut UNICEF berupaya menjangkau 1,8 juta orang, termasuk 1 juta anak-anak dengan air bersih, alat kebersihan, jamban, pasokan medis dan pengobatan kolera yang ramah anak.

Saat ini dana tersebut baru terkumpul 9 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya