Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan Sepakat Dukung Sentralitas dan Stabilitas Kawasan ASEAN

Pemimpin tiga negara, AS, Jepang dan Korea Selatan, sepakat memandang ASEAN sebagai mitra penting di kawasan Indo-Pasifik.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Agu 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2023, 14:00 WIB
KTT trilateral antara Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat yang dilaksanakan di Camp David, Maryland, AS pada Jumat (18/8/2023). (AP/Andrew Harnik)
KTT trilateral antara Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat yang dilaksanakan di Camp David, Maryland, AS pada Jumat (18/8/2023). (AP/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Washington - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Trilateral yang dilakukan oleh pemimpin negara Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Jepang di Camp David, Maryland, AS, pada Jumat 18 Agustus 2023, fokus membahas upaya menghadapi meningkatnya kekuatan China dan ancaman nuklir dari Korea Utara (Korut).

Dalam kesempatan yang sama, Joe Biden, Yoon Suk Yeol dan Fumio Kishida juga sepakat mendukung sentralitas dan stabilitas di kawasan ASEAN.

"Jika Anda melihat pernyataan bersama, semua pemimpin kita sepakat bahwa baik secara individu dan bersama-sama, kita sangat mendukung sentralitas dan persatuan ASEAN," ujar Asisten Menlu AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J. Kritenbrink dalam pernyataan pers virtual, Selasa (22/8).

Lebih jauh Krittenbrink menyebut bahwa pemimpin ketiga negara ingin melakukan kemitraan konsisten dengan negara-negara ASEAN, dengan meningkatkan komitmen kerja sama multisektoral hingga investasi.

"Saya pikir itulah mengapa pertemuan di Camp David begitu signifikan sehingga menurut saya akan memberikan manfaat yang nyata bagi para mitra di seluruh wilayah," tambahnya.

Koordinator Indo-Pasifik Amerika Serikat Kurt Campbell menyerukan hal senada, menyebut bahwa ketiga negara mengakui peran penting ASEAN di kawasan Indo-Pasifik dan senantiasa mendukung isu-isu yang menjadi kepentingan bagi negara kawasan Asia Tenggara tersebut.

"Mari kita akui bahwa ASEAN masih menjadi arsitektur yang dominan dan kelompok yang paling penting untuk dilibatkan," ujar Campbell.

"Saya pikir akan adil untuk mengatakan bahwa masing-masing negara yang hadir di Camp David melihat jelas bahwa negara-negara tersebut menyatakan ketertarikan untuk memberikan dukungan yang tepat kepada Pasifik, dan terlibat dalam isu-isu yang sangat penting bagi negara-negara kepulauan Pasifik seperti perubahan iklim, penangkapan ikan ilegal, peningkatan investasi, ekonomi dan infrastruktur hingga isu seperti pendidikan," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fokus Utama KTT Trilteral AS, Jepang dan Korea Selatan

Kapal perusak milik AS berlayar ke Laut China Selatan (AFP/US Navy)
Kapal perusak milik AS berlayar ke Laut China Selatan (AFP/US Navy)

Pertemuan yang dilakukan oleh para pemimpin Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan sepakat untuk memperdalam hubungan militer dan ekonomi, serta membuat kecaman bersama terkuat mereka atas "perilaku berbahaya dan agresif" oleh China di Laut China Selatan.

Dalam pernyataan KTT bersama, ketiga negara berkomitmen untuk segera berkonsultasi satu sama lain selama krisis dan untuk mengoordinasikan tanggapan terhadap tantangan, provokasi, dan ancaman regional yang memengaruhi kepentingan bersama.

Mereka juga sepakat untuk mengadakan latihan militer trilateral setiap tahun dan untuk berbagi informasi real-time tentang peluncuran rudal Korea Utara pada akhir 2023. Negara-negara berjanji untuk mengadakan KTT trilateral setiap tahun.

Perjanjian ini menjadi tonggak sejarah baru, mengingat itu menjadi langkah berani untuk Seoul dan Tokyo, yang memiliki sejarah ketegangan panjang sejak era pendudukan militer Jepang di Korea selama 1910 - 1945.

Pemulihan hubungan Jepang-Korsel didorong oleh persepsi bersama tentang ancaman yang ditimbulkan oleh China dan Korea Utara, serta Rusia setelah invasinya ke Ukraina.


Menentang China

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Bahasa ketiga pemimpin tentang China menonjol lebih kuat dari yang diharapkan, dan kemungkinan akan memancing tanggapan dari Beijing, yang merupakan mitra dagang penting bagi Korea Selatan dan Jepang.

"Mengenai perilaku berbahaya dan agresif yang mendukung klaim maritim yang melanggar hukum yang baru-baru ini kami saksikan oleh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Laut China Selatan, kami sangat menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo di perairan Indo-Pasifik," ungkap pernyataan itu.

Tanpa menyebut nama China, Kishida mengatakan, "Upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan paksa di Laut China Timur dan Selatan terus berlanjut," sambil menambahkan bahwa ancaman nuklir dan rudal Korea Utara "hanya menjadi semakin besar."

Yoon mengatakan perjanjian KTT berarti bahwa "setiap provokasi atau serangan terhadap salah satu dari tiga negara kita akan memicu proses pengambilan keputusan kerangka trilateral ini dan solidaritas kita akan menjadi lebih kuat dan lebih keras."

Infografis Perang Dagang AS-China Segera Berakhir
Infografis Perang Dagang AS-China Segera Berakhir. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya