Liputan6.com, Jakarta - Sudah setengah abad sejak manusia pertama menginjakkan kaki di Bulan, namun sekarang kita sedang melangkah ke masa depan. Misi Artemis NASA tengah berjalan, dengan tujuan mendaratkan misi berawak pertama di permukaan Bulan sekitar tahun 2025.
Kali ini, NASAÂ memiliki rencana untuk tinggal di sana dalam jangka panjang, dengan membangun stasiun luar angkasa dan fasilitas operasional di permukaan. Mereka juga telah mengungkapkan kerja sama dengan perusahaan bernama Icon untuk mewujudkan rencana membangun rumah di Bulan.
Baca Juga
Jika semua berjalan sesuai rencana, mungkin saja orang-orang akan dapat tinggal di rumah-rumah di Bulan dalam masa hidup kita.
Advertisement
Melansir dari Extreme Tech, Jumat (13/10/2023), Proyek Olympus diharapkan dapat terwujud pada tahun 2040. Icon telah mengembangkan teknologi yang pada akhirnya dapat menghasilkan rumah di Bulan, meskipun mungkin berbeda dari konsep di atas.
Metode ini memanfaatkan printer 3D untuk membangun rumah dengan lebih efisien dan ramah lingkungan daripada metode konstruksi konvensional di Bumi. Seperti yang disarankan sebelumnya oleh NASA, teknik pembangunan ini memiliki potensi untuk menjadi solusi yang ideal dalam memanfaatkan sumber daya lokal (ISRU), yaitu menggunakan bahan-bahan yang ada di tempat tujuan daripada mengimpor semuanya.
Menguji Keberhasilan Printer 3D di Lingkungan Luar Angkasa
NASA akan memulai dengan mengirimkan sebuah printer 3D raksasa ke Bulan, langkah pertama dalam rencana mereka. Meskipun printer Icon telah terbukti sukses di Bumi, namun tantangan di luar angkasa berbeda.
Sebagian besar perangkat keras untuk penerbangan luar angkasa dirancang khusus untuk tahan terhadap radiasi dan suhu ekstrem. Menurut laporan The New York Times, pada awal tahun depan, 2023, NASA akan menempatkan printer Icon ke dalam ruang uji khusus di Marshall Space Flight Center.
Di sana, printer akan diuji terhadap radiasi dan kondisi hampa ruang yang intens, mensimulasikan lingkungan di Bulan.
Sebelumnya pada tahun 2020, NASA menjalin kemitraan awal dengan Icon, menyokong riset terkait pencetakan struktur di luar orbit rendah Bumi. Kemudian, pada tahun 2022, NASA mengumumkan kesepakatan senilai $60 juta (sekitar Rp946,7 miliar) untuk sistem konstruksi luar angkasa yang dapat digunakan dalam pembangunan habitat dan landasan pendaratan roket.
Advertisement
Riset Awal NASA untuk Menghadapi Tantangan Teknis
Penambahan elemen perumahan sipil dalam Proyek Olympus menandai perkembangan terbaru dalam rencana ekspansi lunar yang terus dilakukan oleh NASA.
Icon berambisi untuk memanfaatkan tanah Bulan sebagai bahan dasar dalam proses pencetakan 3D-nya, meskipun ketahanan jangka panjang dari bahan ini belum teruji. Karakteristik abrasif dari debu di Bulan memunculkan kekhawatiran mengenai potensi kerusakan terhadap printer 3D dan perangkat keras lainnya.
Itu sebabnya NASA telah memulai pendanaan riset sejak dini. Dengan jeda waktu hampir dua dekade, NASA optimis bahwa akan ada peluang untuk menanggulangi masalah ini menjelang tahun 2040 atau bahkan lebih cepat.
Sebelum NASA memulai pembangunan rumah pertama di Bulan, akan ada serangkaian uji coba di Bulan yang akan dilakukan setelah peningkatan Program Artemis.
Perjalanan Misi Artemis Menuju Bulan
Sampai saat ini, NASA telah berhasil meluncurkan Artemis I, yang merupakan penerbangan lintas bulan tanpa awak dan uji coba pertama dari Sistem Peluncuran Luar Angkasa (Space Launch System).
Pada Artemis II, penerbangan berawak dijadwalkan untuk dilakukan pada tahun depan, diikuti oleh pendaratan berawak pertama dengan Artemis III.
Beberapa waktu setelah itu, NASA akan membangun landasan pendaratan di permukaan Bulan untuk memungkinkan peralatan seperti printer 3D mendarat.
Terdapat potensi bahwa SpaceX Starship, yang masih dalam tahap pengembangan, dapat mengangkut peralatan yang diperlukan ke Bulan. Kita harus bersabar dalam menantikan beberapa tahun sebelum pengujian lapangan terjadi, jadi sebaiknya jangan tergesa-gesa untuk memasarkan rumah Anda di Bumi.
Advertisement