Khawatir Kelebihan Beban Bawa 27 Pesumo Berbobot 100 Kg Lebih, Japan Airlines Terpaksa Tambah Pesawat

Para atlet sumo tersebut memiliki berat hingga 120 kilogram, jauh lebih berat dari rata-rata penumpang yakni 70 kilogram. Maskapai Japan Airlines khawatir pesawat mereka kelebihan beban, sehingga memutuskan membagi rombongan pesumo tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Okt 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 20:40 WIB
Ilustrasi sumo
Ilustrasi sumo (AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Kalau biasanya masalah kelebihan beban pada pesawat berasal dari bobot di bagasi, kali ini tak demikian. Problematika tersebut datang dari sekelompok penumpang yang merupakan pegulat sumo.

Gara-gara rombongan pesumo tersebut, maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL) terpaksa harus melakukan perubahan pada menit terakhir sebelum pesawat lepas landas. Upaya itu dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran terkait kelebihan beban.

Dilansir CNN, Kamis (19/10/2023), maskapai nasional Jepang tersebut menyadari bahwa dua pesawatnya berisiko melebihi batas berat ketika membawa para pesumo untuk menghadiri festival olahraga ke Amami Oshima, sebuah pulau di wilayah selatan Negeri Sakura. 

Adapun kelompok pegulat sumo itu terdiri dari 27 atlet yang terbagi dalam dua kelompok di dua pesawat berbeda. Mereka dijadwalkan lepas landas pada 12 Oktober 2023. Satu kelompok terbang dari Bandara Haneda, Tokyo, sementara sisanya berangkat dari Bandara Itami, Osaka, yang lebih kecil.

"Para pegulat sumo masing-masing memiliki berat rata-rata 120 kilogram, jauh lebih berat dari rata-rata penumpang yang berbobot 70 kilogram," kata juru bicara maskapai penerbangan kepada CNN, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai kapasitas bahan bakar pada pesawat kecil.

Lantaran bandara di Amami --yang dekat lokasi festival olahraga sumo-- hanya mampu menerima pesawat kecil, maskapai JAL memutuskan memindahkan 14 atlet sumo untuk berangkat menggunakan pesawat tambahan dari Bandara Haneda.

Laman The Guardian mengutip Yomiuri Shimbun melaporkan, landasan pacu bandara Amami akan kesulitan untuk menampung pesawat yang lebih besar, sehingga memaksa JAL untuk menyediakan layanan tambahan untuk 27 pegulat, termasuk 14 orang yang harus terbang dari Itami ke Haneda untuk menaiki penerbangan khusus tersebut.

"Sangat tidak biasa bagi kami untuk mengoperasikan penerbangan khusus karena pembatasan berat pada pesawat ini,” kata juru bicara JAL kepada surat kabar Minami-Nippon Shimbun.

Penerbangan tambahan juga dilakukan untuk membawa pulang para pegulat setelah turnamen berakhir pada Minggu 15 Oktober.

Para Atlet Sumo Sempat Bergurau

Ilustrasi sumo (iStock)
Ilustrasi sumo (iStock)

Para atlet sumo yang ikut dalam penerbangan tersebut mengaku sempat bergurau soal berat badan mereka sendiri. 

Tiga pegulat sumo, masing-masing memiliki berat 140, 130 dan 110 kilogram (308, 268 dan 242 pon), mengatakan kepada TV afiliasi CNN Asahi bahwa mereka semua duduk bersebelahan dalam penerbangan kembali ke Haneda dari Fukuoka pada 15 Oktober.

"Saya pikir kursi tengah adalah yang paling sulit," kata salah satu dari mereka. 

"Saya sempat bercanda tentang kemungkinan masalah berat badan, tapi ternyata hal itu berubah menjadi masalah. Kami mendapat dukungan yang besar, meski kami sedikit lelah," kata yang lain. 

Tidak ada batasan berat badan atau kelas dalam gulat sumo, tetapi olahraga Jepang kuno ini didominasi oleh atlet berbadan besar.

Calon pegulat muda, beberapa di antaranya memulai olahraga ini pada usia lima tahun, berlatih di beya, tempat mereka tidur, makan, dan berlatih bersama hampir setiap hari.

Menimbang Berat Badan Penumpang Pesawat

Ilustrasi timbangan | Freepik
Ilustrasi timbangan | Freepik

Wisatawan di Jepang tidak sering diminta untuk menimbang berat badan mereka sebelum melakukan penerbangan, namun banyak regulator maskapai penerbangan pemerintah yang mewajibkan praktik tersebut untuk mengumpulkan data.

Awal tahun ini, Korean Air menimbang penumpang dan bagasi mereka sebagai bagian dari pemeriksaan keselamatan rutin. Air New Zealand juga melakukan program serupa dengan beberapa pelanggan yang menerbangi rute internasionalnya, seperti penerbangan jarak jauh antara Auckland dan New York.

Maskapai di seluruh dunia biasanya menghitung berat penumpang berdasarkan rekomendasi dari regulator maskapai, catat Sydney Morning Herald. Rekomendasi tersebut bervariasi dari satu regulator ke regulator lain.

Di Eropa, Badan Keamanan Penerbangan Eropa telah menghitung berat rata-rata penumpang pria sebesar 84,6 kg. Untuk wanita angkanya adalah 66,6 kg dan 30,7 kg untuk anak usia 2-12 tahun.

Penumpang Ditimbang Sebelum Naik Pesawat Kecil

Penumpang Gelap dari Kenya Mendarat Selamat Setelah Bersembunyi 11 Jam di Roda Pesawat
Ilustrasi roda pesawat. (dok. Joël Super/Pexels.com)

Di Amerika Serikat (AS), Administrasi Penerbangan Federal menetapkan bahwa berat pria dewasa pada 90,7 kg di musim panas, 93 kg di musim dingin, tapi angka itu termasuk barang bawaan. Untuk penumpang wanita dan barang bawaannya, angkanya adalah 81,2 kg di musim panas, 83,5 kg di musim dingin. Sementara, untuk anak usia 2-12 tahun, perkiraan berat badan adalah 37,2 kg di musim panas, 39,5 kg di musim dingin.

Namun, Otoritas Penerbangan Sipil Australia (CASA) menyebut bahwa menghitung berat penumpang menggunakan angka standar yang sama terlepas dari ukuran pesawat dinilai bermasalah karena meningkatkan kemungkinan kelebihan muatan pesawat, terutama pesawat kecil.

Penumpang sering ditimbang sebelum menaiki pesawat komersial yang lebih kecil. Hal ini sangat relevan di Australia, di mana pesawat yang lebih kecil sering digunakan untuk mengangkut penumpang di lokasi terpencil. Berdasarkan survei terhadap hampir 23 ribu penumpang, CASA merekomendasikan skala geser bobot penumpang berdasarkan kapasitas tempat duduk pesawat.

Infografis Mengintip Pesawat Kepresidenan Indonesia One
Infografis Mengintip Pesawat Kepresidenan Indonesia One (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya