Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sekolah SD hingga SMA dari 70 kabupaten/kota di Indonesia berpartisipasi dalam Science Film Festival 2023 (Festival Film Sains 2023). Pembukaannya digelar di Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Jakarta pada Sabtu 21Â Oktober 2023.
Tahun ini merupakan pergelaran Festival Film Sains yang ke-14 di Indonesia. Acara ini merupakan bagian dari agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang selanjutnya menjadi tema dari kegiatan ini yang digelar mulai 21 Oktober 2023 hingga 30 November 2023.Â
Diusung oleh Goethe-Institut, lembaga asal Jerman, acara ini memungkinkan para siswa untuk mengetahui pentingnya perlindungan dan pemulihan ekosistem melalui pemutaran berbagai film internasional dari 12 negara diselingi eksperimen sains menyenangkan yang mungkin cocok bagi anak-anak.Â
Advertisement
"Kami tidak hanya terlibat dalam sains, tetapi memahami sains sebagai kemungkinan untuk menemukan solusi, tidak hanya di tingkat nasional dan internasional tetapi kami memahami sains sebagai kemungkinan untuk menemukan kesamaan dan pemahaman bersama," tutur Dr. Stefan Dreyer, Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dalam sesi Press Talk di kantor Kemendikbud Ristek.
Stefan Dreyer kemudian mendorong anak-anak untuk dapat mengambil aksi dalam bidang sains ke depannya saat pembukaan festival film ini di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud Ristek, Jakarta.Â
"Kami ingin mendorong Anda untuk berpartisipasi dalam sains. Kami ingin menunjukkan sains bisa menyenangkan. Sangat berharap bahwa Anda semua menikmati pengalamannya. Dan saya sangat berharap kepada Anda semua karena Anda pemilik generasi masa depan, Anda akan mengambil tindakan karena kekuatan itu," ujarnya.
Salah Satu Film Animasi Indonesia Jadi Sorotan
Menurut informasi dari pernyataan tertulis Goethe-Institut, acara Science Film Festival 2023 ini diketahui memutarkan 18 film dari 12 negara, di antaranya:
- Indonesia
- Afrika Selatan
- Amerika Serikat
- Argentina
- Brazil
- Chili
- Inggris
- Jerman
- Kazakhstan
- Kolombia
- Tanzania
- Thailand
Penyelenggaraannya di sejumlah sekolah di Indonesia akan dilakukan secara hybrid baik offline maupun online melalui ruang Zoom, dengan tetap dipandu oleh panitia.Â
Dalam pembukaannya pada hari Sabtu, lebih dari 200 siswa SD sampai SMA hadir menyaksikan dua film dari Indonesia dan Jerman. Sementara itu sembilan siswa terpilih mendapat kesempatan untuk melakukan eksperimen sains "Gas Karbondioksida".
Salah satu film animasi Indonesia yang menjadi sorotan dalam pembukaan Science Festival 2023 di Jakarta ini bertajuk "Sang Penerang Desa" yang berkisahkan salah satu tokoh Tanah Air, Tri Mumpuni. Dipanggil Puni, ia dikisahkan sebagai penggagas pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro-hidro yang memanfaatkan aliran air sungai.Â
Advertisement
Film Dianggap Sebagai Media ‘Penting’ Kampanye Sains
Science Film Festival merupakan perayaan yang mempromosikan isu sains serta kesadaran mengenai topik ilmiah, teknologi, dan lingkungan masa kini melalui pemutaran berbagai film internasional.
Pemilihan film yang akan disajikan pun telah melalui kurasi dari berbagai pihak.
"Mereka (film) dipilih oleh guru sains dan spesialis, tetapi juga pemirsa muda. Dan saya pikir itulah hal penting yang kami cari. Yang menarik bagi (kalangan) muda atau juga tua," jelas Stefan Dreyer pada sesi Press Talk yang sama.Â
Selain itu, pemilihan film sebagai media perayaan isu sains dianggap sesuai bagi para siswa. Hal ini dijelaskan oleh Tatang Muttaqin, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada kesempatan yang sama.
"Pertama, film ini memberikan gambaran yang lebih baik karena audio visual dan ini akan membuat para siswa lebih terinspirasi. Bahkan dalam batas-batas tertentu banyak yang beyond (melampaui) dari apa yang dirasakan oleh para siswa, artinya mengeluarkan imajinasi yang lebih tinggi," tutur Tatang Muttaqin.
"Film menjadi media penting dalam bagaimana melakukan kampanye tentang pentingnya sains dan ini sangat relevan dengan fokus Indonesia bagaimana meningkatkan kemampuan sains di kalangan siswa," tambah Tatang Muttaqin.
Ekosistem Penting bagi Kehidupan Manusia
Acara ini bekerja sama dengan sejumlah mitra utama yakni di antaranya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kedutaan Besar Republik Federal Jerman; "Sekolah: Mitra menuju Masa Depan" (PASCH); Bildungskooperation Deutsch (BKD); Rolls Royce; Universitas Paramadina; Universitas Katolik Atma Jaya; Universitas Negeri Jakarta, dan PGRI.Â
Saat memberikan keterangan dalam sesi Press Talk, Dubes Republik Federal Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel menyoroti peran ekosistem bagi kehidupan manusia.
"Ekosistem juga dapat memberikan layanan dan mempertahankan planet yang sehat karena merupakan hubungan yang saling terkait. Orang tidak bisa memberi dengan baik jika ekosistem tidak benar-benar berfungsi," jelasnya.Â
Di samping itu, Presiden Rolls Royce untuk Asia Tenggara, Pasifik, dan Korea Selatan, Dr Bicky Bhangu memberikan pendapatnya mengenai hal-hal penting dalam transisi energi untuk pemulihan ekosistem pada kesempatan yang sama. Ia menekankan 3 hal.
"Salah satunya adalah kebijakan, kebijakan pemerintah yang memungkinkan gerakan maju restorasi ekosistem. Yang kedua adalah keuangan," ujar Dr Bicky Bhangu. Ia selanjutnya menambahkan, "Tetapi poin terakhir yang sangat penting, adalah manusia."
Advertisement