Volodymyr Zelenskyy Jatuhkan Sanksi ke 108 Orang dan 37 Kelompok Asal Rusia

Presiden Volodymyr Zelenskyy menjatuhkan sanksi kepada 37 kelompok Rusia dan 108 individu, termasuk mantan perdana menteri dan mantan menteri pendidikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2023, 21:32 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 21:32 WIB
FOTO: Usai Bertemu Putin, Emmanuel Macron Temui Presiden Ukraina.(Sergei SUPINSKY/AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi isyarat saat konferensi pers bersama Presiden Emmanuel Macron setelah pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina, 8 Februari 2022. Volodymyr Zelensky berharap segera mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Rusia, Prancis, dan Jerman. (Sergei SUPINSKY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelenskyy menjatuhkan sanksi kepada 37 kelompok Rusia dan 108 individu, termasuk mantan perdana menteri dan mantan menteri pendidikan. Sanksi tersebut dijatuhkan untuk memerangi penculikan anak-anak di Ukraina pada masa perang dan “teror Rusia” lainnya.

“Kami meningkatkan tekanan negara terhadap mereka dan masing-masing dari mereka harus bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan,” katanya dalam pidato pada Sabtu (18/11) petang, setelah kantornya mengeluarkan keputusan yang telah ditekennya, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (21/11/2023).

Zelenskyy tidak mengaitkan individu atau kelompok tertentu dengan pelanggaran tertentu. Dekrit tersebut menunjukkan dijatuhkannya sanksi selama 10 tahun terhadap individu dan sanksi 5 tahun terhadap kelompok nirlaba, termasuk satu yang disebut dalam bahasa Inggris sebagai "Russian Children's Foundation."

Zelenskyy mengatakan dalam pidatonya bahwa daftar tersebut mencakup “mereka yang terlibat dalam penculikan dan deportasi anak-anak Ukraina dari wilayah pendudukan” dan individu yang “dengan berbagai cara membantu teror Rusia melawan Ukraina.”

Beberapa orang yang baru terkena sanksi, termasuk banyak warga negara Rusia, sebelumnya telah dihukum dengan hukuman terpisah atau serupa.

Mereka termasuk Dmytro Tabachnyk, mantan menteri pendidikan dan ilmu pengetahuan yang kewarganegaraan Ukrainanya dicabut pada bulan Februari, dan mantan Perdana Menteri Mykola Azarov.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelompok yang Terkena Sanksi

FOTO: Kepala Firaun hingga Topi Sombrero Menambah Semarak Piala Dunia 2018
Suporter Rusia mengibarkan bendera menyambut gelaran Piala Dunia di Jalan Nikolskava, Moskow, Rabu (13/6/2018). Piala Dunia 2018 akan berlangsung pada 14 Juni hingga 15 Juli mendatang. (AP/Rebecca Blackwell)

Di masa mantan Presiden Viktor Yanukovich, Azarov sebelumnya memiliki aset dan properti yang dibekukan, serta hukuman lainnya. Kedua pria tersebut melarikan diri dari Ukraina ke Rusia pada 2014 setelah tindakan keras terhadap protes jalanan yang menewaskan lebih dari 100 demonstran di Kyiv.

Orang lain yang dihukum tersebut termasuk Sergei Aksyonov, pemimpin Krimea yang dilantik Rusia, dan Leonid Pasechnik, yang ditunjuk Putin sebagai pemimpin Luhansk, wilayah timur Ukraina yang dianeksasi Rusia pada 2022.

Kelompok-kelompok Rusia yang terkena sanksi termasuk beberapa kelompok yang nama atau situs webnya menunjukkan bahwa mereka bekerja dengan anak-anak.

Salah satu kelompok yang dikenai sanksi bernama Kvartal Lui. Nama tersebut mirip dengan nama sebuah organisasi yang dalam situs webnya yang menyatakan pendirinya adalah Komisioner Hak Anak Maria Lvova-Belova. Kyiv sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada Lvova-Belova pada Oktober 2022.

 


Surat Penangkapan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Mahkamah Kriminal Internasional di Den Haag pada bulan ini mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Lvova-Belova, bersama dengan Presiden Vladimir Putin, menuduh mereka melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak dari Ukraina.

Kyiv mengatakan sekitar 20.000 anak telah dipindahkan ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Rusia tanpa persetujuan keluarga atau walinya, yang menurut mereka merupakan kejahatan perang yang memenuhi definisi genosida dalam perjanjian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya