Liputan6.com, Jakarta Kedutaan Besar Amerika Serikat menyambut positif total 100 ribu visa yang telah diberikan kepada warga Indonesia sepanjang 2023. Angka 100 ribu itu berhasil ditembus pada bulan November 2023 ini.
Ini menandakan peningkatan drastis pemberian visa Amerika Serikat setelah pandemi COVID-19 dinyatakan telah lewat.
Menurut rilis resmi Kedubes AS, Jumat (24/11) jumlah penerbitan yang meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan periode sebelum pandemi. Tahun 2022, Kedubes AS di Jakarta mengeluarkan lebih dari 57.000 visa kunjungan.
Advertisement
“Jumlah permohonan dan persetujuan visa ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat terus menjadi pilihan populer bagi wisatawan Indonesia dengan jumlah permintaan visa yang tinggi,” kata Juru Bicara Kedutaan Besar AS Michael D. Quinlan.
“Kami dengan senang hati memfasilitasi perjalanan dan melihat lebih banyak orang Indonesia mengunjungi Amerika Serikat.”
Dalam sebuah acara di awal bulan ini, Kedubes AS memberikan apresiasi kepada penerima visa ke-100.000, Sururoh Tullah Ade Doin Uthman, koordinator hubungan internasional di Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU). Sururoh akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam program Community Engagement Exchange (CEE) yang disponsori pemerintah AS.
“Saya senang sekali permohonan visa saya disetujui. Kabar yang sangat baik sekali, apalagi menjadi penerima visa ke-100.000 dan saya bisa berangkat ke Amerika Serikat,” kata Sururoh.
Awal tahun ini, Duta Besar AS Sung Y. Kim meluncurkan kampanye “TravelUSA: American Destinations and Culture” untuk mempromosikan perjalanan wisata dari Indonesia ke AS.
Kemlu Gandeng Pemda Yogyakarta dan ALFA Project AS, Diklat Peningkatan K3 Sektor Perikanan
Sebelumnya dilaporkan, pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri (Pusdiklat Kemlu) menggelar kegiatan Training of Trainers (ToT) yang berfokus pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di sektor perikanan.
Acara diklat ini berlangsung di Yogyakarta pada 15 – 16 November 2023 dan memiliki tujuan utama yakni meningkatkan kesadaran K3 antara pemerintah dan asosiasi nelayan atau pemilik kapal.
"Merupakan tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjamin keselamatan para nelayan yang menjadi tulang punggung sektor perikanan Indonesia," tutur Kepala Pusdiklat Kemlu, Mohammad K. Koba dalam sambutan pertemuan perdana salam kegiatan tersebut, dikutip dari pernyataan tertulis Sesdilu Kemlu, Selasa (21/11/2023).
Kegiatan ToT ini merupakan hasil kolaborasi antara peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan 75, Pusdiklat Kemlu, Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Addressing Labor Exploitation in Fishing in ASEAN (ALFA) Project dari Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat.
Tak hanya itu, sekitar 35 peserta dari berbagai instansi turut hadir dalam acara ini, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Pemda DIY, dan perwakilan asosiasi nelayan.
Sejumlah narasumber turut dihadirkan dalam kegiatan diklat ini diantaranya Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Greenpeace Indonesia, dan International Organization for Migration (IOM).
Mohammad K. Koba juga menekankan peran dari program tersebut.
"Program ToT K3 ini merupakan komitmen Kemlu, khususnya Pusdiklat, untuk menghubungkan antara pemerintah daerah dengan mitra asing, dalam hal ini, ALFA Project," ungkapnya.
Advertisement
Mengenai ToT dan Sesdilu
Adapun peserta Diklat Sesdilu-75 turut memfasilitasi penandatanganan Minutes of Meeting mengenai kerja sama ToT K3 di bidang perikanan dalam kegiatan ini. Sejumlah pihak yang menandatangani adalah Ir. Bayu Mukti Sasongka, M.Si yakni Kepala Dislautkan Pemda DIY, dan Dr. Sita Sumrit dari Direktur ALFA Project.
Selanjutnya, salah satu yang menjadi bagian dari rangkaian diklat adalah kunjungan ke fasilitas nelayan dan dialog bersama komunitas nelayan di Pantai Baru, Kabupaten Bantul, DIY.
Tahap pertama ToT ini, yang dibuka oleh Direktur UPT Sesdilu Tubagus Edwin Suchranudin pada 16 November 2023, menjadi langkah awal dari serangkaian kegiatan. Sementara tahap kedua dan ketiga dijadwalkan akan dilakukan back-to-back pada awal tahun 2024 mendatang.
Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu), sebagai diklat diplomatik berjenjang untuk para diplomat muda di Kemlu kini telah menginjak Angkatan ke-75 dengan jumlah 23 peserta.
Sesdilu dijadwalkan digelar setahun sebanyak dua kali. Melalui kunjungan lapangan ke daerah, Sesdilu diharapkan mendapatkan masukan mengenai potensi, kebutuhan, dan pengembangan daerah yang dapat dipromosikan ke luar negeri.