Liputan6.com, Beijing - Tabrakan pada jam sibuk antara dua kereta bawah tanah di Beijing, China, menyebabkan 102 orang menderita patah tulang. Demikian laporan media pemerintah China seperti dilansir BBC, Sabtu (16/12/2023).
Lebih dari 500 orang dilarikan ke rumah sakit setelah insiden yang terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat pada Kamis (14/12).
Baca Juga
Tabrakan kereta terjadi saat hujan salju lebat, tepatnya ketika kereta menuruni jalur bawah tanah Changping. Hingga Jumat pagi, 423 orang telah keluar dari rumah sakit.
Advertisement
Kecelakaan kereta semacam itu disebut jarang terjadi di jaringan transportasi ibu kota China, namun badai salju telah menyebabkan jalur menjadi licin.
Hal itu kemudian memicu penurunan sinyal yang menyebabkan kereta pertama mengerem secara tiba-tiba, ungkap China Daily, mengutip otoritas transportasi Beijing.
Kereta berikutnya tidak dapat mengerem tepat waktu saat menuruni jalur, sehingga menyebabkan kereta terbanting ke bagian belakang kereta pertama.
Dua gerbong terakhir dari salah satu kereta terlepas. Tidak jelas kereta mana yang dimaksud.
Biaya Medis Korban Luka Ditanggung
Gambar dan rekaman yang beredar online menunjukkan para penumpang berkerumun di dalam gerbong dalam kegelapan karena pemadaman listrik. Beberapa terlihat menggunakan palu darurat untuk memecahkan jendela demi menghirup udara segar.
Melansir BBC, 67 orang masih di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sementara 25 orang dalam observasi. Tidak ada kematian yang dilaporkan.
Insiden ini memicu komentar marah dari netizen China. Beberapa orang terkejut dengan banyaknya korban luka, sementara yang lain menyesali ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tabrakan tersebut.
"Apakah Kereta Bawah Tanah Beijing tidak memiliki staf pemeliharaan? Tidak ada pemeriksaan rutin? ... Apakah kita terlalu meremehkan nyawa ratusan orang," tulis seorang pengguna Weibo.
Kereta Bawah Tanah Beijing, yang dimiliki oleh pemerintah kota, mengoperasikan 27 jalur kereta bawah tanah dan kereta api yang melintasi kota.
Atas kecelakaan tersebut Kereta Bawah Tanah Beijing meminta maaf dan menambahkan bahwa perusahaan akan menanggung tagihan medis mereka yang terluka.
Mengingat cuaca ekstrem saat ini, operator menginstruksikan agar kereta yang berjalan di atas tanah dikendarai dalam mode manual dan interval antar kereta diperlebar. Bagian jalur kereta bawah tanah yang terdampak insiden tersebut – yang mencakup tiga stasiun – ditutup pada Jumat (15/12).
Advertisement
Suhu Turun Drastis
Transportasi jalan raya, kereta api, dan udara semuanya terganggu oleh hujan salju di Beijing.
Suhu diperkirakan akan turun drastis di seluruh China Utara dalam beberapa hari mendatang.
Otoritas meteorologi memperingatkan bahwa suhu akan turun 8C hingga 12C di sebagian besar wilayah negara itu mulai Kamis hingga Minggu. Ini berarti suhu di Beijing bisa turun hingga di bawah -20C selama akhir pekan.
Di beberapa kota, pihak berwenang telah menutup sekolah dan menghentikan layanan kereta api.