Sisi Buruk Finlandia, Banyak Warga di Bawah Usia 25 Tahun Meninggal Akibat Narkoba

Pada tahun 2022, hampir 30 persen korban berusia 25 tahun ke bawah, dan pengguna narkoba di Finlandia rata-rata meninggal sepuluh tahun lebih muda dibandingkan di negara Uni Eropa (UE) lainnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Des 2023, 18:35 WIB
Diterbitkan 18 Des 2023, 18:35 WIB
Ilustrasi Narkoba (RenoBeranger/ Pixabay)
Ilustrasi Narkoba (RenoBeranger/ Pixabay)

Liputan6.com, Helsinki - Finlandia sering dianggap sebagai standar negara paling ideal di dunia, terutama jika dilihat dari sektor pendidikannya yang kerap jadi sorotan global.

Selain itu, sistem kesehatannya yang canggih, tingkat kejahatan yang rendah dan keindahan alamnya membuat salah satu negara di Eropa itu semakin menjadi contoh cemerlang di panggung dunia. Ditambah lagi, PBB menobatkannya sebagai negara paling bahagia di dunia selama lima tahun berturut-turut.

Namun, siapa yang menyangka bahwa negara "nyaris sempurna" itu memiliki sisi kelam di baliknya? Ini mungkin membuat Anda penasaran tentang sisi buruk Finlandia. 

Finlandia adalah negara di Eropa yang memiliki proporsi kematian akibat narkoba tertinggi di bawah usia 25 tahun.

Pada tahun 2022, hampir 30 persen korban berusia 25 tahun ke bawah, dan pengguna narkoba di Finlandia rata-rata meninggal sepuluh tahun lebih muda dibandingkan di negara Uni Eropa (UE) lainnya. Banyak kasus overdosis terjadi karena adanya berbagai zat di dalam tubuh, terutama buprenorfin, benzodiazepin, dan alkohol.

Salah satu remaja berusia 25 tahun pengguna narkoba di Finlandia adalah Niko. Ia mengaku pertama kali menghisap ganja saat masih berusia 12 tahun.

"Saat saya berusia 16 tahun, saya membuat teh opium dan mulai menggunakan ekstasi, amfetamin, dan kemudian muncul berbagai macam obat-obatan," katanya, seperti dilansir Euro News, Senin (18/12/2023).

"Saya kehilangan banyak teman ketika saya masih muda. Saat saya berumur 20, mereka mulai 'berjatuhan' seperti apel dari pohon," kenangnya.

Niko akan segera dikirim ke penjara karena perilaku kriminalnya. Dia melihat masa-masanya di balik jeruji besi sebagai kesempatan untuk berhenti menggunakan obat-obatan tersebut.

 

Lebih Pilih Adanya Ruang Pengawasan

Ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba. (Sumber Pixabay)

Faktanya, hanya 20 persen dari penderita gangguan penyalahgunaan zat menerima pengobatan di Finlandia, dibandingkan dengan 70 persen di negara tetangganya, Swedia.

Menurut pekerja Blue Ribbon Foundation di Finlandia, sebuah organisasi yang mendukung para tunawisma dan orang yang berjuang melawan kecanduan, para perempuan di Finlandia lebih memilih adanya ruang pengawasan di mana orang dapat mengonsumsi obat-obatan dalam lingkungan yang higienis dan diawasi oleh seorang profesional.

Ruang yang banyak ditemukan di Jerman dan Belanda ini terbukti mengurangi bahaya yang berhubungan dengan suntikan.

"Orang-orang menggunakan narkoba di tempat-tempat ini. Itu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia," kata Suvi, pekerja Blue Ribbon Foundation.

Ruangan ini bertujuan untuk mencegah kasus overdosis, mengurangi penularan penyakit akibat suntikan yang tidak higienis, dan menciptakan hubungan antara pengguna narkoba dan jaringan pendukung.

Bahaya Narkoba bagi Kesehatan

Ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba. Photo by Pixabay

Narkoba merupakan zat kimia yang biasanya digunakan untuk merawat kesehatan. Zat ini akan bekerja dengan memengaruhi susunan saraf sentral dan jika disalahgunakan, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan. 

Bahaya narkoba bagi kesehatan yang paling menonjol adalah kerusakan sel otak. Narkoba akan berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab atas ‘kehidupan’ perasaan. Bagian ini disebut sistem limbus pada hipotalamus. Hipotalamuslah yang selama ini memunculkan perasaan nikmat ketika mengonsumsinya. Ini lantaran hipotalamus merupakan pusat kenikmatan pada otak.

Berikut adalah sejumlah bahaya narkoba bagi tubuh: 

1. Menurunnya Tingkat Kesadaran

Bahaya narkoba bagi kesehatan akan muncul ketika menggunakannya dalam dosis berlebihan. Terutama ketika narkoba mulai menurunkan tingkat kesadaran. Selain akan mengganggu aktivitas, penggunaan bagi pelajar akan mengganggu cara berpikirnya.

Selengkapnya di sini...

Bahaya Penggunaan Ganja

Ilustrasi Ganja
Ilustrasi ganja. (dok. Unsplash.com/@exxteban)

Sementara secara khusus mengenai marijuana atau ganja, tumbuhan ini juga dikenal sebagai tanaman yang dapat membahayakan bagi kesehatan jika disalahgunakan. 

Berikut adalah beberapa bahaya ganja bagi kesehatan tubuh:

1. Depresi

Umumnya ganja digunakan dengan cara dihisap seperti rokok. Saat ganja diisap dan masuk ke paru-paru, akan ada senyawa bernama delta-9-tetrahidrocabinol atau yang lebih dikenal dengan THC yang dilepaskan ke aliran darah lalu masuk ke otak, juga organ tubuh lainnya.

Selengkapnya...

Infografis: Deretan Negara yang Legalkan Ganja Sebagai Obat Medis (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Deretan Negara yang Legalkan Ganja Sebagai Obat Medis (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya