Liputan6.com, Tel Aviv - Pasukan Israel dilaporkan merusak pemakaman di Khan Younis di Gaza Selatan awal pekan ini. Mereka menggali dan memindahkan jenazah, yang menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kepada CNN, adalah bagian dari pencarian jasad sandera yang ditawan Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023.
Rekaman yang beredar menunjukkan perkuburan dibuldoser, sementara jasad-jasad dibiarkan terekspos.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi permintaan CNN untuk memberikan penjelasan mengenai perusakan kuburan, IDF mengatakan pada Kamis (18/1/2024) bahwa menyelamatkan para sandera dan menemukan serta mengembalikan jenazah mereka adalah salah satu misi utama mereka di Jalur Gaza.
Advertisement
"Proses identifikasi sandera, yang dilakukan di lokasi yang aman dan alternatif, memastikan kondisi profesional yang optimal dan rasa hormat terhadap orang yang meninggal," kata juru bicara IDF seperti dilansir CNN, Sabtu (20/1), seraya menambahkan bahwa jenazah yang dianggap bukan sandera dikembalikan dengan bermartabat dan hormat.
Menurut hukum internasional, serangan yang disengaja terhadap kuburan dapat dianggap sebagai kejahatan perang, kecuali dalam keadaan yang sangat terbatas terkait dengan situs tersebut yang menjadi tujuan militer.
IDF menuturkan kepada CNN bahwa ketika informasi intelijen atau operasional penting diterima, mereka akan melakukan operasi penyelamatan sandera secara tepat di lokasi tertentu di mana informasi menunjukkan bahwa jenazah sandera mungkin berada.
"Jika bukan karena keputusan tercela Hamas yang menyandera pria, wanita, anak-anak dan bayi Israel, maka pencarian sandera kami tidak diperlukan," tambah IDF.
Memicu Kepanikan
Citra satelit dari pemakaman yang diambil oleh Maxar pada Senin, 15 Januari, menunjukkan wilayah tersebut tidak terganggu. Kerusakan terjadi antara hari itu dan ketika IDF beroperasi di wilayah tersebut pada Rabu, 17 Januari.
Video-video yang beredar dari tempat kejadian dan saksi mata setempat menunjukkan, operasi IDF di sekitar area pemakaman yang juga mencakup kompleks Rumah Sakit Al Nasser dan rumah sakit lapangan Yordania, memicu kepanikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan terdapat sekitar 7.000 orang berlindung di kompleks Rumah Sakit Al Nasser.
Pasukan Israel disebut mulai bergerak menuju rumah sakit pada Selasa (16/1) malam, menyebabkan banyak orang melarikan diri. Beberapa video dari lokasi kejadian menunjukkan orang-orang membawa selimut, kasur, dan barang-barang pribadi lainnya dan bergegas keluar dari kompleks.
IDF pada Selasa mengklaim bahwa Hamas baru-baru ini melancarkan serangan dari dalam kompleks rumah sakit, menargetkan pasukan Israel di Khan Younis. Mereka mengklaim, "Pasukan komando IDF telah beroperasi di wilayah Khan Younis untuk menemukan dan membongkar infrastruktur teror."
Sementara itu, Angkatan Bersenjata Yordania menjelaskan bahwa rumah sakit lapangan yang mereka kelola yang terletak di sebelah pemakaman di Khan Younis mengalami kerusakan material yang parah sebagai akibat dari pengeboman terus menerus Israel di sekitar rumah sakit sepanjang malam hingga Rabu pagi.
Advertisement
132 Sandera Diyakini Masih Ditawan Hamas
Laporan tentang IDF yang mencuri jenazah telah banyak beredar di media sosial dan dibagikan oleh orang-orang yang marah dengan praktik tersebut. Namun, ini menandai pertama kalinya IDF mengakui adanya penggalian kuburan.
Israel mengatakan bahwa 253 orang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Mereka yakin 132 sandera masih berada di Jalur Gaza, di mana 105 di antaranya hidup dan 27 tewas.
Â