Liputan6.com, Tehran - Meta telah menghapus akun sosial media Instagram dan Facebook atas nama pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyusul kritik atas dukungannya terhadap Hamas setelah serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Meta, yang berbasis di Menlo Park, California, tidak memberikan penjelasan spesifik tentang alasannya. Namun, mereka mengatakan menghapus akun tersebut "karena berulang kali melanggar kebijakan kami".
Baca Juga
"Kami tidak mengizinkan organisasi atau individu yang menyatakan misi kekerasan atau terlibat dalam kekerasan untuk hadir di platform kami," demikian isi kebijakan tersebut, seperti dilansir The Guardian, Sabtu (10/2/2024).Â
Advertisement
Ini termasuk mereka yang ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah AS.
Adapun laporan yang terkait dengan Khamenei memuji serangan Hamas terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 lainnya disandera. Segera setelah serangan itu, Khamenei mendukung Hamas dalam pidatonya, dengan mengatakan, "Kami mencium tangan mereka yang merencanakan serangan terhadap rezim Zionis."
Sementara itu, Khamenei tercatat masih memiliki akun di X, sebelumnya Twitter.
Mendorong Khamenei untuk Turun
Belakangan, tekanan untuk mendesak Khamenei mundur meningkat, terutama setelah protes massal atas kematian Mahsa Amini pada tahun 2022.
Penggunaan Facebook oleh Khamenei menuai kritik setelah ia bergabung pada tahun 2012. Jejaring sosial tersebut telah dilarang di Iran sejak sengketa pemilu presiden tahun 2009 dan protes Gerakan Hijau setelahnya.
Iran mulai memblokir layanan pesan Instagram dan WhatsApp Meta setelah protes atas kematian Amini.
Advertisement
Dukungan Iran untuk Hamas
Iran telah memberikan senjata dan dukungan kepada Hamas, meskipun Teheran diyakini tidak mengarahkan serangan 7 Oktober tersebut.
Perang Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 27.000 warga Palestina dan memicu ketegangan di Timur Tengah. Milisi yang didukung Iran seperti Hizbullah di Lebanon dan pemberontak Houthi di Yaman telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak saat itu.
Khamenei dan jaringan patronasenya yang luas di Iran telah lama menjadi sasaran sanksi AS. Khamenei sendiri telah dikenai sanksi sejak tahun 2019 oleh pemerintahan Presiden Donald Trump ketika ketegangan mulai meningkat di Timur Tengah karena Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir Teheran dengan negara-negara besar.