5 Fakta Menarik Debu Kosmik, Cikal Bakal Planet Baru di Atmosfer Bumi

Debu kosmik terbuat dari berbagai unsur, termasuk karbon, silikat, es, dan logam. Debu kosmik berperan dalam kelahiran bintang-bintang baru.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 05 Mar 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 01:30 WIB
Para astronom dari ARC Centre of Excellence for All Sky Astrophysics in 3 Dimensions (ASTRO 3D) telah menemukan jenis galaksi langka yang disebut sebagai "cincin api kosmik." (Photo credit by: James Josephides/Swinburne Astronomy Productions)
Para astronom dari ARC Centre of Excellence for All Sky Astrophysics in 3 Dimensions (ASTRO 3D) telah menemukan jenis galaksi langka yang disebut sebagai "cincin api kosmik." (Photo credit by: James Josephides/Swinburne Astronomy Productions)

Liputan6.com, Jakarta - Debu kosmik merupakan salah satu benda langit yang memiliki peran penting dalam alam semesta. Debu kosmik merupakan partikel-partikel kecil yang melayang di angkasa.

Partikel-partikel ini sangat kecil, tidak lebih dari 80 mikrometer. Melansir laman resmi NASA, berikut fakta menarik mengenai debu kosmik.

1. Cikal Bakal Planet dan Bintang Baru

Debu kosmik terbuat dari berbagai unsur, termasuk karbon, silikat, es, dan logam. Debu kosmik berperan dalam kelahiran bintang-bintang baru.

Partikel ini bertindak sebagai perisai pelindung, menghalangi sebagian radiasi intens dan panas yang dipancarkan oleh bintang-bintang muda. Hal ini memungkinkan gas di sekitarnya mendingin dan runtuh, sehingga akhirnya membentuk bintang dan sistem planet baru.

Partikel debu merupakan bahan penting dalam pembentukan planet. Mereka berkumpul untuk menciptakan planetesimal (planet kecil).

Kemudian tumbuh menjadi planet yang terbentuk sempurna. Tanpa debu kosmik, Bumi dan planet-planet lain di tata surya tidak akan ada.

 


Tembus Atmosfer Bumi

2. Dapat Menembus Atmosfer Bumi

Menariknya, debu kosmik dapat ditemukan di udara atau lapisan atmosfer Bumi. Debu luar angkasa ini terhitung selalu menghujani Bumi setiap tahunnya.

Dikutip dari laman Space, debu kosmik yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi disebut mikrometeorit.

3. Debu Kosmik Mikrometeorit

Mikrometeorit mengalami pemanasan dan tekanan yang amat besar selama memasuki atmosfer Bumi. Hal ini menyebabkan bentuk mikrometeorit akan berubah dari objek terjal asimetris menjadi bola kecil yang halus ketika sampai di permukaan Bumi.

Seorang ilmuwan dari Amerika Serikat, Susan Taylor menjelaskan bahwa mikrometeorit mengandung zat besi, silikat, atau mineral lain seperti olivin dan ortoklas. Semua mineral tersebut dapat ditemukan pada batuan Bumi.

Namun, mikrometeorit cenderung ultramafik, yang mana memiliki lebih banyak magnesium dan besi di dalamnya.

4. Ada 5.200 Ton Debu Kosmik di Atmosfer Bumi Tiap Tahun

Penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters pada 2021 mengungkap, Bumi dihujani sekitar 5.200 ton mikrometeroit setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di wilayah Kutub Selatan, Antartika.

Dari penelitian ini, sebagian besar mikrometeorit diperkirakan berasal dari komet yang berada di sekitar Jupiter dan sabuk asteroid. Selain itu, didapat pula dugaan bahwa jumlah massa total mikrometeorit sebelum memasuki atmosfer Bumi ialah 15.000 ton per-tahun.

5. Sulit Ditemukan di Perkotaan

Meski ada banyak debu kosmik yang jatuh ke Bumi, sulit menemukan partikel ini di kota-kota besar. Selain ukurannya yang sangat kecil, ini karena mikrometeorit telah terkontaminasi oleh material-material Bumi yang lain.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya