Liputan6.com, Kairo - Abdel Fattah el-Sisi dilantik untuk masa jabatan ketiganya sebagai presiden Mesir pada hari Selasa (2/4/2024) di ibu kota baru negara tersebut, yang merupakan mega proyek terbesar yang melambangkan pemerintahannya.
Berbicara di gedung parlemen yang baru, Sisi menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi Mesir dalam beberapa tahun terakhir dan menjanjikan pembangunan berkelanjutan.
"Beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa jalan pembangunan bangsa tidak berjalan mulus … antara upaya teroris di dalam negeri, krisis global yang tiba-tiba di luar negeri, perang sengit di sekitar kita," kata Sisi kepada anggota parlemen dan pejabat agama, pemerintah, dan militer seperti dilansir Reuters, Rabu (3/4).
Advertisement
Sisi meraih 89,6 persen suara dalam Pilpres Mesir pada Desember 2023, di mana dia tidak menghadapi penantang serius.
Masa jabatan Sisi berlaku hingga tahun 2030, menyusul amandemen konstitusi yang memperpanjang masa jabatan presiden menjadi enam tahun dan memungkinkan dia mencalonkan diri ketiga kalinya.
Dalam pidatonya, Sisi menjanjikan peningkatan belanja pada program-program yang menyasar masyarakat miskin dan melibatkan sektor swasta sejalan dengan komitmen yang membantu mengamankan kesepakatan bulan lalu senilai USD 8 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Stabilitas dan Keamanan
Sejak Sisi menjadi presiden pada tahun 2014, Mesir telah memulai belanja infrastruktur yang dipelopori oleh militer, yang menurutnya penting untuk pembangunan ekonomi dan mengakomodasi pertumbuhan populasi.
Ibu kota Administratif Baru Mesir senilai USD 58 miliar yang dibangun di atas gurun adalah mega proyek terbesar, yang juga mencakup perluasan Terusan Suez, pembangunan jalan ekstensif, dan kota-kota baru lainnya.
Kritikus menyebut proyek-proyek tersebut berkontribusi pada kesengsaraan ekonomi Mesir, dengan mengatakan bahwa itu semua mengalihkan sumber daya dari kebutuhan yang lebih mendesak dan meningkatkan beban utang Mesir.
Dalam pidato pelantikannya, Sisi menjanjikan investasi di beberapa sektor, termasuk energi, merasionalisasi belanja publik, dan berkomitmen untuk terus membangun kota-kota baru.
Sisi, mantan pimpinan militer, naik ke tampuk kekuasaan satu dekade lalu setelah menggulingkan Mohamed Mursi, satu-satunya presiden Mesir yang dipilih secara bebas.
Kelompok hak asasi manusia memperkirakan puluhan ribu orang termasuk aktivis liberal dan Islamis telah dipenjara sejak penggulingan Mursi.
Sisi dan para pendukungnya mengatakan bahwa stabilitas dan keamanan adalah hal yang terpenting dan negara berupaya melindungi hak-hak sosial seperti perumahan dan pekerjaan.
Advertisement