Taiwan Diguncang Gempa Magnitudo 5,5, Kemlu RI: Tidak Ada WNI Terdampak

Gempa Taiwan yang berpusat di Hualien terjadi pada Senin sore.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Apr 2024, 22:01 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2024, 22:00 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. (Dok. Pixabay)

Liputan6.com, Taipei - Gempa magnitudo 5,5 melanda wilayah Hualien di Taiwan timur pada Senin (22/4/2024), sekitar pukul 17.10 waktu setempat. Demikian disampaikan layanan cuaca Taiwan, seraya mengonfirmasi tidak adanya laporan kerusakan.

Lindu dengan kedalaman 10 km itu juga mengguncang gedung-gedung di ibu kota Taipei.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan pihaknya dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Huelien, Taiwan.

"Gempa susulan masih terus terjadi sejak gempa tanggal 3 April dengan titik yang sama di Hualien. Sore ini sudah terjadi 13 kali aftershock berskala paling kuat 5.5," ujar Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemlu RI Judha Nugraha dalam pesan singkatnya pada Senin malam.

"Berdasarkan koordinasi KDEI dengan pihak terkait dan masyarakat, tidak ada WNI yg terdampak gempa susulan tersebut."

Hualien merupakan pusat gempa magnitudo 7,4 yang melanda pada 3 April, menyebabkan tanah longsor di sekitar wilayah pegunungan yang menutup jalan raya, sementara bangunan di kota utama Hualien rusak parah.

Melansir CNA, setidaknya 17 orang tewas dalam gempa Taiwan tersebut, dengan jenazah terakhir ditemukan pada 13 April di sebuah tambang. 

Nasib Sepasang Suami Istri Asal Singapura Masih Misteri

Tangkapan layar dari video TVBS menunjukkan situasi di Hualien, Taiwan, pasca gempa magnitudo 7,5 pada Rabu (3/4/2024).
Tangkapan layar dari video TVBS menunjukkan situasi di Hualien, Taiwan, pasca gempa magnitudo 7,5 pada Rabu (3/4/2024). (Dok. TVBS via AP) 

Sementara itu, sepasang suami istri asal Singapura masih belum ditemukan karena gempa susulan telah memaksa tim pencari berhenti bekerja. Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan, Sim Hwee Kok dan Neo Siew Choo diyakini hilang di sepanjang Jalur Shakadang.

Mereka terakhir terlihat turun dari shuttle bus di jalan setapak sekitar pukul 7.20 pagi pada 3 April, sekitar 40 menit sebelum gempa terjadi.

Dalam grup Facebook bernama Informasi Bantuan Gempa Hualien, permohonan baru dibuat pada hari Minggu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang keberadaan pasangan tersebut.

Administrator kelompok tersebut, Sunny Sandro Wang, mengunggah pesan dari saudara perempuan Sim, yang berbunyi: "Sudah 19 hari berlalu dan meskipun ada upaya tim penyelamat, mereka belum ditemukan. Kami dan orang tua kami yang lanjut usia tidak dapat dihibur.

"Kami menghimbau kepada semua orang yang berada di jalur hari itu atau mengenal seseorang yang menghubungi keluarga melalui grup Facebook ini."

 

Siaga Gempa

Tangkapan layar dari video TVBS menunjukkan situasi di Hualien, Taiwan, pasca gempa magnitudo 7,5 pada Rabu (3/4/2024).
Tangkapan layar dari video TVBS menunjukkan situasi di Hualien, Taiwan, pasca gempa magnitudo 7,5 pada Rabu (3/4/2024). (Dok. TVBS via AP) 

Departemen pemadam kebakaran Hualien melalui unggahan singkat di saluran media sosial resminya menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan tim untuk memeriksa bencana apa pun akibat gempa.

"Kami akan terus memantau situasi dan melaporkan secara tepat waktu," ujar mereka.

Taiwan sering mengalami gempa karena terletak di persimpangan dua lempeng tektonik. Gempa pada 3 April tersebut diikuti oleh ratusan gempa susulan yang menyebabkan batu-batu runtuh di sekitar Hualien.

Gempa tersebut merupakan yang paling parah di Taiwan sejak tahun 1999, ketika gempa magnitudo 7,6 menggoyang pulau itu. Jumlah korban tewas mencapai 2.400 orang, menandainya sebagai bencana alam paling mematikan dalam sejarah Taiwan.

Peraturan bangunan yang lebih ketat dan kesadaran masyarakat luas terhadap bencana diyakini telah mencegah terjadinya kerugiaan yang lebih serius pada gempa 3 April.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya