Presiden Finlandia: Negara Kami Jadi Garis Depan NATO

Finlandia selama beberapa dekade menganut kebijakan netralitas, namun itu semua berubah sejak invasi Rusia ke Ukraina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Apr 2024, 21:12 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 21:12 WIB
Ilustrasi perbatasan Finlandia dan Rusia.
Ilustrasi perbatasan Finlandia dan Rusia. (Dok. Tangkapan layar Google Maps)

Liputan6.com, Stockholm - Presiden Finlandia Alexander Stubb mengatakan pada hari Selasa (23/4/2024) bahwa bergabung dengan aliansi NATO setahun yang lalu telah mengubah negaranya menjadi negara garis depan.

Finlandia, yang menjadi anggota NATO ke-31 pada April 2023, memiliki perbatasan darat sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia yang sebagian besar melewati hutan lebat di selatan dan lanskap terjal di utara Arktik.

Stubb mengunjungi negara tetangga Swedia dan berbicara dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di Stockholm pada hari Selasa. Selama beberapa dekade, kedua negara menganut kebijakan netralitas, menolak untuk memihak dalam perang atau bergabung dengan aliansi militer apa pun, namun hal itu berubah setelah invasi Rusia ke Ukraina pada awal tahun 2022.

"Oleh karena itu, Swedia dan Finlandia tidak hanya memiliki sejarah yang sama. Kami memiliki masa depan yang sama," kata Kristersson, seperti dilansir AP, Rabu (24/4).

Swedia menjadi anggota NATO ke-32 pada Maret.

Finlandia adalah bagian dari Kerajaan Swedia selama hampir 700 tahun hingga tahun 1809 ketika wilayah yang sekarang dikenal sebagai Finlandia diserahkan kepada Kekaisaran Rusia sebagai akibat dari Perang Napoleon di Eropa. Kadipaten Agung Finlandia yang otonom mendeklarasikan kemerdekaannya dari Rusia pada tahun 1917.

Lawatan Pertama Stubb

Presiden Finlandia Alexander Stubb dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson saat bertemu di Stockholm pada Selasa (23/4/2024).
Presiden Finlandia Alexander Stubb dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson saat bertemu di Stockholm pada Selasa (23/4/2024). (Henrik Montgomery/TT News Agency via AP)

Sebelumnya pada hari yang sama, Stubb, yang terpilih sebagai presiden pada Februari mengatakan bergabung dengan NATO adalah langkah terakhir dalam mengadopsi nilai-nilai komunitas Barat bagi kedua negara. Kedua negara bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1995.

"Finlandia dan Swedia memainkan peran penting dalam mendorong perdamaian. Kedengarannya paradoks, namun justru itulah alasan kami menginginkan militer yang kuat dan alasan kami bergabung dengan NATO," kata Stubb saat berpidato di depan parlemen Swedia.

Stubb, yang berbicara dalam bahasa Swedia, yang merupakan bahasa resmi kedua Finlandia, menuturkan lebih lanjut "tidak mungkin untuk melebih-lebihkan betapa pentingnya kita mengambil langkah ini bersama-sama."

Berbeda dengan kebanyakan negara Eropa, presiden Finlandia memegang kekuasaan eksekutif dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan keamanan bersama dengan pemerintah, terutama terkait negara-negara di luar Uni Eropa seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China.

Swedia merupakan negara tujuan kunjungan pertama Stubb, di mana dia diterima antara lain oleh Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan istrinya, Ratu Silvia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya